Halaman

Sabtu, 13 April 2013

KRISTEN PENYEMBAH DEWA MATAHARI (SUN DAY) HORUS




Mungkin sedikit yang kenal dengan Mithra dan Horus tetapi seiring bacaan ini nanti juga kenal kok, kan tak kenal maka ta'aruf, tentu ane akan cerita tentang kisah yesus, tentunya dengan singkat aja dan tentunya ceritanya bersumber dari Al-Kitab (PL dan PB), karena ane mau cerita tentang yesus bukan Isa AS.
Yesus menurut keyakinan orang kristen adalah anak yang lahir dari perawan Maria (tentu umat islam sampai sini setuju), Yesus lahir tanggal 25 desember 1 Masehi (walaupun nyari dalilnya ga ada tuh), apa yang kita tahu tentang cerita Yesus ? Tentu cuma rujukan dari Cerita orang kristen. Kelahirannya ditandai kemunculan sebuah bintang di timur, dan di ikuti oleh tiga orang Majusi yang memberkati juru selamat baru. Yesus sudah menjadi guru pada umur 12 tahun dan di baptis oleh Yohanes si Pembaptis pada umur kira-kira (masih kira-kira dalam injil) umur 30 tahun dan mulai menyebarkan ajarannya. Yesus mempunyai 12 orang murid dan melakukan banyak mukjizat seperti : menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air dan menghidupkan orang mati. Julukan yang diberi ke Yesus adalah “Raja segala raja”, “Anak Tuhan”,”Juru selamat” de el el, Yesus dikhianati oleh muridnya yang benama Yudas Iskariot, Yudas dibayar oleh tentara Romawi seharga 30 keping perak, lalu Yudas berkata “Orang yang aku cium itulah Yesus”, setelah itu Yesus ditangkap, lalu di salib dan 3 hari setelah itu dia bangkit dan naik ke surga. Sampai disini cerita tentang Yesus menurut orang kristen. Ana tidak akan memperdebatkan masalah alur cerita atau bentuk ceritannya yang ingin ana ceritakan adalah kisah Dewa kaum pagan begini ceritanya.

HORUS >> Horus adalah Dewa orang Mesir lahir 3000 tahun SM, berarti cerita Horus sudah ada 3000 tahun sebelum Yesus lahir, Lalu bagaimana kisah dewa Horus ini ? Horus lahir dari perawan Isis-Meri tanggal 25 Desember, kelahirannya ditandai munculnya sebuah bintang dari timur dan kemudian untuk ditemukan 3 raja untuk dijadikan juru selamat baru. Umur 12 tahun telah menjadi guru, umur 30 tahun dibabtis oleh Anup, sejak itu iya mulai menyebarkan ajarannya. Horus mempunyai 12 murid yang menyertainya, iya mempunyai mukjizat menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air. Horus juga mempunyai julukan “Sang Cahaya”, “Anak tuhan yang diberkati”, “ Anak domba Tuhan” de el el. Setelah dikhianati oleh muridnya Taifun, Horus disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi. Kalau antum mencoba mencari gambar Horus, antum akan menemukan gambar yang penuh, bagaimana Horus digambarkan bermuka burung dan ular cobra yang melingkar menggambarkan Horus itu dewa matahari. Dan dalam buku “DILEMA MAYORITAS”,di jelaskan bahwa kelompok zionis Illuminati menandakan sebuah negara dibawah pengaruh mereka dengan memberikan lambang dewa di negara tersebut, dan burung garuda adalah perlambangan dari dewa Horus (?).

MITHRA >> Mithra adalah Dewa matahari yang paling terkenal dari Persia, lahir 1200 SM lahir dari perawan pada tanggal 25 Desember dan mempunyai 12 murid dan banyak melakukan keajaiban. Setelah kematiannya tiga hari setelah itu dia bangkit kembali. Dan yang paling terkenal untuk menyembah Dewa Mithra itu dilakukan setiap hari minggu atau sunday, sun = matahari, day = hari. Jadi hari khusus ibadah mereka hari minggu. Itulah cerita dewa kaum pagan zaman dahulu, bagaimana cerita mereka mirip sekali dengan cerita Yesus sebagi Tuhan orang kristen, tentu masih banyak dewa lain lagi yang punya cerita mirip. Contoh :

ATTIS >> Dewa dari Yunani Pirigia, lahir dari seorang perawan tanggal 25 Desember 1200 SM, mati disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi.

KRISHNA Dewa dariIndia, lahir dari perawan Devaki lahir 900 SM, kelahirannya ditandai munculnya bintang dari timur, melakukan banyak mukjizat dengan para muridnya dan bangkit lagi setelah kematiannya.

DIONYSUS >> Dionysus daru Yunani lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember 500 SM, seorang guru yang melakukan perjalanan dan melakukan banyak mukjizat seperti mengubah air menjadi anggur, dikenal sebagai “Raja segala raja”, “Anak tuhan” de el el dan pastinya bangkit lagi dari kematian
Tentu masih banyak dewa orang pagan yang mungkin kalo diceritai semua pasti bosen karena inti cerita sama contoh : Osiris dari Mesir, Baachus dari Yunani, Budha Sakia dari India, Salivana dari Bermuda, Odin dari Skadinavia, Indra dari Tibet, Bali dari Afganistan, Jao dari Nepal, Beddru dari Jepang, Gentaut dari Meksiko, Fohi dari Cina, Ixion dari Roma, Prometheus dari Kaukasus dan masih banyak bet dah Dewa- Dewa yang lain yang punya cerita mirip semua... Dari Indonesia mungkin Dewa 19 ?

KENAPA SAMA ? Kenapa ceritanya bisa sama ? Kenapa dilahirkan oleh perawan ? Tanggal 25 Desember ? Lalu bangkit lagi dari kematian ?. Menurut sebagian orang ini berkaitan dengan masalah matahari, musim dan kejadiannya.

Pertama masalah kelahiran yang sama itu karena mirip dengan ilmu perbintangan, bintang yang muncul disebelah timur adalah bintang Sirius (sirius lhoooo), bintang paling terang pada malam hari, pada tanggal 24 Desember dan Sirius sejajar dengan tiga bintang yang paling terang dari gugusan Orion, tiga bintang tersebut melambangkan tiga raja yang ada pada cerita yang diatas. Ke empat bintang tersebut menunjuk ke arah terbitnya matahari pada tanggal 25 desember, oleh karena kenapa tiga raja selalu menunjukkan bahwa mereka menunjukkan awal terbitnya matahari. Lalu perawan atau virgin itu melambangkan bintang virgo, coba lihat lambang virgo? Gambarnya perawan memegang sebatang gandum, virgo dalam bahasa latin adalah virgin. Virgo juga bisa diartikan lumbung roti. Yang menarik adalah fenomena yang terjadi tanggal 25 desember, yaitu titik balik matahari musim dingin ( hehe jangan pusing gitu donk, kan lumayan belajar astronomi), bila dilihat dari utara matahari terlihat makin ke bawah dan kebawah, otomatis terjadilah namanya musim dingin karena kurangnya cahaya matahari. Sehingga proses musim dingin dianggap sebagai proses kematian untuk orang zaman baheula. Dianggap sebagai kematian matahari. Pada tanggal 22 desember matahari “mati” sepenuhnya. Dan hal yang menarik adalah matahari berhenti bergerak keselatan selama tiga hari (22,23,24) dan selama tiga hari itu matahari berada di “salib selatan” atau gugusan bintang Crux, nama nya juga salib yaaa bentuknya kaya gitu bintangnya. Dan setelah itu tanggal 25 desember matahari bergerak 1 derajat ke utara, ini berarti membawa musim semi, kehidupan baru. Makanya dalam cerita matahari yang mati (tenggelam) selama tiga hari lalu bangkit (terbit) kembali. Tetapi masyarakat dulu tidak akan merayakan kebangkitan matahari hingga saat titik balik matahari musim semi, yaitu saat paskah, karena itu berarti matahari telah mengalahkan kejahatan secara sempurna.

Itu baru masalah kelahiran dan kematian serta bangkit dari kematian, lalu kenapa harus mempunyai 12 murid ? 12 murid adalah simbol dari 12 rasi bintang zodiak, yang Yesus dan Dewa- Dewa lainnya digambarkan sebagai mataharinya.( Jadi yang suka baca ramalan zodiak termasuk orang pagan).

Lalu masalah trinitas, Yesus yang masuk dalam trinitas (Bapa, Anak, Roh kudus), itu juga sudah ada dalam cerita Dewa pagan, Mithra adalah Oknum dari Tridewa (Mithra,Ahirman,Ohrzmad), Osiris Juga Oknum dari Tridewa (Osiris,Isis,Horus), Baachus juga Oknum dari Tridewa (Baachus,Apolos,Yupiter).
Penebusan dosa ? Dewa Mithra, Osiris, Baachus juga sama mati untuk menebus dosa umat manusia.

Jadi itulah penjelasan yang membingungkan (kalo nonton videonya mungkin agak ngerti deh), tapi mudah-mudahan antum ga bingung,coz,antumkanorang pinter (hehehehe, tok). Percayalah kalo antum dengar cerita Yesus yang disamakan dengan Isa atau Moses, Abraham, Loth, Daud, mereka hanya bisa menghina bukan memuji.

MITOS NERAKA KRISTEN MERUPAKAN ADOPSI AJARAN PAGAN (MITOS YUNANI KUNO)


Sudah bukan rahasia lagi bahwa Kristen adalah agama YANG MENGADOPSI AJARAN PAGAN dengan kata lain Kristen adalah MURNI PRODUK PAGAN

Sekian banyak BUKTI termasuk dari bible yang dengan sangat NYATA membuktikan bahwa Kristen adalah AJARAN YANG MENGADOPSI AJARAN PAGAN

Salah satunya adalah BUKTI tentang KONSEP NERAKA dalam Kristen yang jelas-jelas MENGADOPSI AJARAN PAGAN (YUNANI KUNO)



 




BUKTI # 01

ΠΕΤΡΟΥ Β΄ 2:4 Greek NT: Textus Receptus (1550)

ει γαρ ο θεος αγγελων αμαρτησαντων ουκ εφεισατο αλλα σειραις ζοφου ταρταρωσας παρεδωκεν εις κρισιν τετηρημενους

Trans : ei gar o theos angelOn amartEsantOn ouk epheisato alla sirois zophou TARTAROSAS paredOken eis krisin tEroumenous

ταρταρωσας  (tartarOsas ) = τάρταρος (Tartaros) = Neraka (Dunia Bawah/Underworld)
http://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Dunia_Bawah/Tartaros


Dalam bible NERAKA disebut dengan TARTARUS/TARTAROS

TARTARUS/TARTAROS adalah KONSEP NERAKA dari AGAMA PAGAN YUNANI KUNO


Tartaros adalah bagian terdalam di dunia bawah. Jika sebuah landasan besi dijatuhkan dari dunia atas, maka perlu waktu sembilan hari sembilan malam untuk mencapai dasar dunia bawah.


Sementara konsep neraka dalam agama Kristen sama dengan konsep Tartaros dalam mitologi Yunani, bagian dari HADES  yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan.

Dari bukti diatas sangat jelas dan gambling bahwa KONSEP NERAKA dalam Kristen merupakan ADOPSI dari AJARAN PAGAN (MITOS YUNANI KUNO)


BUKTI # 02

ΠΡΑΞΕΙΣ 2:27 Greek NT: Textus Receptus (1550)

οτι ουκ εγκαταλειψεις την ψυχην μου εις αδου ουδε δωσεις τον οσιον σου ιδειν διαφθοραν

Trans : oti ouk enkataleipseis tēn psuchēn mou eis hadēn oude dōseis ton osion sou idein diaphthoran

ᾅδην (HADEN) = ᾅιδης (HAIDES) = ᾅδης (HADES)


American Standard Version Act 2:27
Because thou wilt not leave my soul unto HADES, Neither wilt thou give thy Holy One to see corruption.


ᾅδης, (Hadēs) = God of the Underworld, Dead and the riches under the Earth in Greek Myth- or - ("Pluto" translates to "The Rich One") in Rome Myth

http://id.wikipedia.org/wiki/Hades

DEWA HADES adalah dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani, Hades merupakan putra tertua dari Kronos dan Rea.

TARTAROS adalah TEMPAT HADES yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan (NERAKA).
Karena HADES adalah DEWA PENGUASA DUNIA BAWAH (termasuk NERAKA)


Sekali lagi BUKTI ini semakin membuktikan bahwa KONSEP NERAKA dalam Kristen adalah HASIL ADOPSI dari AJARAN PAGAN (MITOS YUNANI KUNO)

Dan ini semu semakin membuktikan bahwa memang benar bahwa Kristen adalah AGAMA YANG MENGADOPSI AJARAN PAGAN (MITOS), BUKAN AJARAN YANG BERSUMBER DARI TUHAN


[QS 2:79] Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.


Sudah saatnya MERNINGGALKAN AGAMA YANG BERSUMBER DARI AGAMA PAGAN (MITOS) yang bernama KRISTEN, jangan sampai MENYESAL DI KEMUDIAN HARI


 BY : MAWAR MERAH

Rabu, 10 April 2013

HARUSKAH PERCAYA PADA BIBLE?



Bambang Noorsena terusik dengan pengaruh penerjemahan Injil Barnabas ke dalam edisi bahasa Indonesia, karena ia merasa dasar iman kristianinya “diserang” oleh Injil Barnabas. Noorsena adalah pendiri Institute for Syriac Christian Studies –yang lebih dikenal dengan Kristen Ortotoks Syria– yang juga dosen di Universitas Kristen Cipta Wacana (UKCW) Malang,

Beberapa doktrin yang merasa diserang, antara lain: Injil Barnabas secara jelas menyatakan adanya pemalsuan kitab suci; Barnabas memosisikan Paulus sebagai terdakwa dalam kasus penyesatan terhadap ajaran Yesus yang asli; penolakan terhadap gelar Yesus sebagai Tuhan dan Anak Allah; penyangkalan terhadap doktrin penyaliban dan kebangkitan Yesus, dengan menyatakan bahwa yang disalib bukan Yesus melainkan Yudas; dll. Ia juga menganggap pemakaian Injil Barnabas dalam dakwah sebagai tindakan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagai reaksinya, Noorsena menulis buku Telaah Kritis Atas Injil Barnabas, yang dimaksudkan untuk memberikan kelegaan bagi umat Kristiani. Kelegaan yang dimaksud adalah menengangkat wibawa Injil yang diimaninya, sembari menginjak Injil Barnabas yang dianggapnya lemah dan apokrip. Injil-injil lain yang tak luput dari serangan Bambang adalah: Injil Nikodemus (The Gospel of Nicodemus), Injil Petrus (The Gospel of Peter), Injil Ebionit (The Gospel of the Ebionites), Injil Tomas (The Gospel of Thomas), Kisah Petrus (The Act of Peter), Kisah Paulus (The Act of Paul), Kisah Andreas (The Gospel of Andrew), Injil Kelahiran Maria (The Gospel of the Birth of Mary), Injil orang-orang Ibrani (The Gospel According to the Hebrew), dll.

Karenanya, tak segan-segan Noorsena menjuluki Injil Barnabas sebagai injil palsu, karangan sulap kata, kabar burung, dongeng burung, pamflet propaganda anti Kristen yang tidak fair, dll.

Di sini, penulis tidak tertarik untuk menanggapi ulasan Bambang Noorsena tentang Injil Barnabas, karena dia sudah mengakui bahwa dirinya bukan orang yang pakar di bidangnya. Seluruh uraiannya hanyalah mengutip berbagai artikel dan buku-buku yang dianggapnya sebagai barang langka (hlm. 4). Selain itu, untuk melengkapi analisa historisnya, Noorsena banyak menerapkan medode ”kemungkinan. Misalnya, ia menduga bahwa Injil Barnabas diselesaikan di kota Bologna, Italia (hlm. 11). Ia juga menduga penulis Injil Barnabas adalah Fra Marino, seorang korban inkuisisi gereja Katolik (hlm. 66).

Penulis ingin menanggapi Lampiran berjudul “Pandangan Al-Qur’an terhadap Taurat dan Injil” pada halaman 93-99 buku tersebut.

Dalam tulisan ini, Bambang Noorsena mati-matian menepis sinyalemen ayat-ayat Al-Qur’an tentang adanya pemalsuan dan kepalsuan kitab suci oleh Ahli Kitab. Menurutnya, pemalsuan Taurat dan Injil yang disinyalir oleh Al-Qur’an itu bukanlah pemalsuan tekstual ayat, melainkan pemalsuan konteks penafsiran ayat yang disebut tahrif ma’nawi. Beberapa ayat Al-Qur’an yang dikomentari Noorsena antara lain surat An-Nisa 46 dan Al-Ma’idah 13. Inilah komentarnya:

“Dari dua ayat tersebut di atas jelas yang dimaksud dengan tahrif di sini bukanlah perubahan textual atau harafiah dari Alkitab, melainkan menafsiran arti dari kata-kata yang terdapat di dalam Alkitab. Kata-kata tertentu telah diambil arau dikeluarkan  dari konteksnya dan diterapkan ke suatu hal yang tidak pernah dimaksudkan oleh Wahyu Allah. Sehingga kata-kata itu berubah artinya” (hlm. 95).

Dari penjelasan tersebut, pada dasarnya Noorsena mengakui bahwa Ahli Kitab memang suka merubah konteks (penafsiran) ayat suci. Hal ini dibuktikannya sendiri ketika dirinya sebagai seorang Ahli Kitab, juga membelok-belokkan penafsiran Al-Qur’an untuk membela keyakinannya. Salah satu ayat Al-Qur’an yang ditahrif konteks penafsirannya adalah surat Al-Ma’idah 13:

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya….”

Padahal, kata “yuharrifuuna al-kalima” (mereka suka merobah perkataan Allah) dalam ayat ini secara gamblang menyatakan bahwa kitab suci milik Yahudi dan Nasrani saat ini memang sudah tidak orisinil lagi, karena keduanya telah mengalami perubahan di tangan para pemeluknya. Kedua umat tersebut telah diambil janjinya oleh Allah, yang dinamakan dengan mitsaq (berasal dari kata watsiqa yang secara literal berarti mengikat dan menetapkan. Karena itu, kata al-mitsaq diartikan sebagai janji yang kokoh). Di antara janji (mitsaq) yang diambil Allah dari Bani Israil adalah janji untuk hanya mengabdi kepada Allah (Qs Al-Baqarah 83) dan janji untuk menerangkan isi kitab suci tanpa menyembunyikannya sedikitpun (Qs. Ali Imran 187). Akan tetapi janji prasetiya tersebut dilanggarnya dengan semena-mena. Sebagian isi kitab suci mereka sembunyikan, bahkan sebagian lagi mereka ubah. Perubahan paling mendasar yang mereka lakukan adalah akidah Tauhid yang menjadi misi utama para rasul Allah. Mereka ubah ajaran Tauhid menjadi doktrin Trinitas yang menjadikan Nabi Isa sebagai Tuhan (Qs At-Taubah 30).

Fakta pemalsuan ayat Trinitas dalam Alkitab (Bibel), antara lain kitab 1 Yohanes 5-7 telah diungkapkan pada rubrik ini di edisi sebelumnya.

Jadi, obyek tahrif (perubahan) yang dilakukan oleh Ahli Kitab bukan hanya konteks (penafsiran) saja tapi juga tekstual (harfiah) kitab suci.

Dalam Alkitab sendiri telah diumumkan perilaku orang-orang Israel sebagai kaum yang durhaka, zalim, tukang tenung dan hobi memanipulasi kebenaran kitab suci dengan cara penambahan, pengurangan, penyisipan dan perubahan tata letak ayat (Mikha 3: 9-11). Maka tidak heran bila semasa hidupnya Musa mengecam kedegilan bani Israel. Bahkan Musa menubuatkan bahwa sepeninggal dirinya, kelak bani Israel akan semakin degil dan tegar tengkuk terhadap kitab suci (Ulangan 31: 27).

Apologi Noorsena semakin terbantah oleh pendapat para teolog Kristen sendiri yang mengakui adanya tahrif dalam Alkitab. Misalnya, tahrif terhadap kitab Mazmur (Zabur) warisan Nabi Daud AS. Kitab Mazmur dalam Bibel tidak murni tulisan Daud, karena sudah dioplos dengan tulisan orang di belakang hari yang tidak dikenal namanya. ME Kemp dalam Bible Questions and Answers, menulis pada bab III: “Siapakah yang menulis Kitab Mazmur? Jawab: Kira-kira 80 Mazmur ditulis oleh Daud, dua oleh Musa, dan yang lainnya ditulis oleh orang lain.” (soal nomor 18).

Kemp tidak bisa menjelaskan siapa nama-nama “orang lain” yang disebutnya sebagai penulis kitab Mazmur Bibel itu.

Dr David L Baker tidak menampik, malah mempertegas penjelasan di atas. Menurutnya, Mazmur pasal 42 sampai dengan pasal 106 bukanlah tulisan Daud. Mazmur pasal 42-72 adalah karangan Bani Korah, pasal 73-89 karangan Asaf, sedangkan pasal 90-106 tidak diketahui penulisnya. (Mari Mengenal Perjanjian Lama, hlm. 80-81).

Senada dengan itu, Dr J Blommendaal –teolog kelahiran Belanda tahun 1927– menyatakan, meskipun nama Daud tercantum sebagai penulis Mazmur, tapi penulisnya adalah orang lain yang mencatut nama Daud demi popularitas. Blommendaal menjelas­kan:

“Kalau Daud atau orang lain disebut sebagai penulis suatu Mazmur, hal itu belum berarti bahwa mereka memang benar-benar menulis­­nya, sebab bisa terjadi bahwa orang lain yang menulis Mazmur tersebut memakai nama Daud atau orang-orang tertentu, agar Mazmurnya dapat diterima dan diakui oleh Pembaca.” (Pengantar kepada Perjanjian Lama, hlm. 149).


Kenyataan bahwa Mazmur ditulis oleh orang lain itulah yang membuka peluang pendis­kreditan kepada Nabi Daud dengan tuduhan ‘nabi pezina’. Salah satu pasal dalam Mazmur mengisahkan bahwa Nabi Daud melakukan skandal seksual dengan Batsyeba, istri pembantu kerajaannya.

“Untuk pemimpin kor. Mazmur karangan Daud setelah ia ditegur oleh Nabi Natan karena berbuat zinah dengan Batsyeba(Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).

Sebenarnya, kalau mau jujur, tanpa perlu bersusah payah Noorsena bias menerima fakta ketidakaslian Alkitab yang diimaninya. Karena bukti-bukti konkret itu terpampang begitu nyata di depan kelopak matanya. Carilah Alkitab (Bibel) “Kitab Kudus Perdjandjian Lama” terbitan Katolik yang dicetak di Ende-Flores tahun 1970. Pada halaman 290 dijelaskan status kitab II Samuel pasal 21-24 sbb:

“Sjemuel II 21-24. TAMBAHAN-TAMBAHAN. Disini menjusul beberapa tambahan (Fs 21 s/d 24) jang bertjerita tentang suatu patjeklik besar dan keturunan radja Sjaul jang dibunuh, ketjuali anak Jonatan, Meribba’al; tentang perang dengan orang-orang Felesjet; tentang para pahlawan Dawud dan tjatjah djiwa jang diadakan radja serta hukumannja…”

Padahal, dalam Alkitab standar terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) , kitab II Samuel pasal 21 terdapat 22 ayat, pasal 22 ada 51 ayat, pasal 23 ada 39 ayat dan pasal 24 ada 25 ayat. Jumlah seluruhnya, pasal 21-24 ada 137 ayat, termaktub kita-kira tujuh halaman. Dengan demikian dapatlah ditarik kesimpulan bahwa menurut penelitian para ahli biblika Katolik, 137 ayat dalam kitab II Samuel itu adalah sebuah tahrif berupa penambahan ayat.

Jika fakta dan data kepalsuan ratusan Alkitab ini dirasa belum cukup oleh Bambang Noorsena, silahkan baca buku “Kasus 18.666 Ayat Alkitab (Bibel).” Di sini diungkapkan bahwa dalam Alkitab “Die Gute Nachricht Altes und Neues Testa­ment” yang diterbitkan oleh Deutsche Bibelstifung Stuttgart, Jerman tahun 1978, sebanyak 18.666 ayat dari ratusan pasal yang diamputasi.

Jadi, apologi yang dilakukan oleh Noorsena adalah kesia-siaan ibarat menegakkan benang basah, karena kekeliruan data dan tafsir. []

(Dimuat di Majalah Al-Mujtama’ edisi 10 Th 1/17 Safar 1430, hlm. 46-47)

BETAPA NAIFNYA MURTADIN ‘URANG SUNDA’

Kesaksian rohani murtadin urang Sunda kelahiran 1981 ini betul-betul naif. Meski tidak ilmiah dan tidak amaliah, Nur Ilmi Amalia begitu berani menyiarkan ajakan terbuka kepada semua orang (non Kristen) untuk mengikuti jejaknya, berpaling dari Islam pindah menjadi Kristen. Kesaksian murtadin ini dituangkan dalam selebaran berjudul “Kesaksian Iman” yang mengisahkan sekilas perpindahan imannya dari seorang Muslimah alumnus Madrasah Tsanawiyah dan SMEA Muhammadiyah Slipi Jakarta Barat menjadi seorang Kristiani fanatik.

Dalam pengantarnya, Amalia bertutur: “Nama saya Nur Ilmi, saat ini saya tergugah dari hati terdalam untuk memberikan kesaksian iman Kristiani kepada mereka yang tidak dan belum mengenal Tuhan kita Yesus Kristus, Allah yang Maha Kuasa di atas segala ilah…. Yesus Kristuslah wujud Allah yang harus kita sembah dan kita puji kemuliannya.”

Dari pernyataan tersebut, jelaslah bahwa selebaran itu ditujukan secara umum dan terbuka kepada semua orang yang non Kristen, yang menurutnya belum mengenal Yesus Kristus.

Untuk mempertegas seruannya, Amalia menutup kesaksiannya dengan kalimat pamungkas, “Dan saya mengajak semua orang untuk memuji dan menyembah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kudus untuk beroleh kasih dan anugerahnya. Halleluyah!”

Saking naifnya, untuk menambah dosis pemurtadan, dalam selebaran tersebut dilampirkan Surat Pernyataan bermaterai yang menyatakan bahwa ia menjadi Kristen tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Tak ketinggalan, Amalia juga melampirkan buletin Warta Sepekan terbitan Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang beralamat di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara.

Pertama, Kesaksian Nur Ilmi Amalia ini layak dibilang tidak ilmiah, lantaran penuh dengan propaganda negatif terhadap Islam tanpa didukung dalil, argumen, referensi, dan fakta-fakta yang jelas. Ia hanya bisa menuding Islam yang telah ditinggalkannya sebagai agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk membenci, memusuhi, membunuh, serta melakukan perbuatan guna-guna dan pelet berdasarkan mantra ayat-ayat Al-Qur’an. Semua tudingan ini tidak disertai dengan argumen dan dalil sama sekali. Ia tidak menunjukkan ayat Al-Qur’an mana yang menurutnya mengajarkan untuk membenci, memusuhi, membunuh, dan melakukan perbuatan guna-guna dan pelet.

Tuduhan bahwa Islam mengajarkan guna-guna dan pelet berdasarkan mantra Al-Qur’an adalah murni fitnah dan omong kosong untuk melecehkan agama Islam. Tuduhan ini sangat kontras dengan kenyataan bahwa Islam sangat memprioritaskan tauhid dan melarang keras perbuatan syirik. Karena di hadapan Allah syirik adalah sebuah kezaliman yang besar dan dosanya tak terampuni (Qs Luqman 13, An-Nisa 48). Salah satu prinsip tauhid yang harus diyakini oleh umat Islam, bahwa segala manfaat dan madharat datangnya hanya dari Allah SWT (Qs. Az-Zumar 38).

Guna-guna dan pelet adalah salah satu jenis sihir yang disebut sihir mahabbah. Semua jenis sihir adalah tipu daya syaitan. Sebagian ulama berpendapat bahwa tukang sihir adalah kafir dan hukum belajar sihir adalah haram. Para ulama –di antaranya Syaikh Abdirrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab dalam kitab Fathul Majid Lis Syarah Kitabut Tauhid dan Syaikh Wahid Abdul Salam Bali dalam kitab As-Sharimul Battar fit-Tashaddi lis-Sabaratil-Asyraf– menyatakan bahwa hukuman bagi para tukang sihir adalah dipenggal lehernya. Tukang sihir itu selamanya tidak akan pernah bahagia dunia dan akhirat.

“Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang” (Qs Thaha 69).

Pemakaian ayat-ayat Al-Qur’an untuk jimat dan pelet adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Kalau tindakan ini dibenarkan dalam Islam, tentunya Rasulullah SAW adalah orang pertama yang melakukannya. Ternyata sepanjang hayatnya, beliau tidak pernah menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai azimat yang diletakkan di bawah bantal, digantungkan di leher bayi, maupun di atap rumah sebagai penangkal penyakit maupun tolak bala.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah atau wadi’ah, maka sungguh dia telah berbuat syirik” (HR Ahmad, dishahihkan oleh Albani dalam Ash-Shihhah I:809).

Tamimah adalah jimat-jimat yang digantungkan pada leher manusia  atau ditaruh di dompet untuk menangkal/mengusir penyakit, roh jahat, dsb. Sedangkan wadi’ah adalah benda-benda laut yang dijadikan sebagai jimat penangkal penyakit, dsb.

Yang diperbolehkan dalam Islam adalah ruqyah, yaitu bacaan-bacaan yang mengandung doa dan zikir dari Al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan teladan dan petunjuk dari Rasulullah SAW. Salah satu manfaat ruqyah adalah dapat mengobati berbagai gangguan sihir dan kerasukan jin dengan izin Allah SWT.

Jelaslah bahwa Al-Qur’an bukan untuk mantra, jimat, guna-guna, pelet dan sihir. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil (Qs. Al-Baqarah 185), penerangan bagi seluruh manusia serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (Qs. Ali Imran 138), dan hikmat yang menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan (Qs. Luqman 1-3).

Bagi orang yang beriman, Al-Qur’an menjadi petunjuk dan rahmat (Qs. Al-A’raf 203, An-Nahl 64), petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan kabar gembira (Qs. Al-Isra 9), serta penawar dan rahmat (Qs. Al-Isra 82).

Meski demikian indah dan sarat akan hikmat dan rahmat Allah, namun orang kafir malah berpaling, mendustakan, dan memperolok-olokkan Al-Qur’an (Qs. Al-An’am 4-5, Asy-Syu’ara’ 6). Mereka tidak sadar bahwa pada hakikatnya, penolakan dan olok-olokan mereka itu adalah tindakan yang sedang menunggu azab dan siksa neraka yang menghinakan (Qs Al-Mursalat 28-50).

Kedua, Kesaksian Nur Ilmi Amalia ini sangat pantas disebut tidak amaliah karena mustahil diamalkan dalam kehidupan ritual beragama. Dia hanya mengajak untuk beribadah menyembah hanya kepada Yesus yang diyakininya sebagai Tuhan dan Allah Yang Maha Kudus. Tapi dia sama sekali tidak menampilkan satu argumen atau satu dalil pun berdasarkan kitab suci yang diimaninya.

Padahal, kalau Amalia mau memfungsikan nalarnya untuk berpikir ilmiah dan objektif, bacalah Alkitab (Bibel) dari awal kitab Kejadian sampai akhir kitab Wahyu. Tak satu ayat pun yang mendukung seruannya, bahkan seruannya bertolak belakang dengan kitab suci.

Amelia menyerukan “Dan saya mengajak semua orang untuk memuji dan menyembah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kudus untuk beroleh kasih dan anugerahnya,” padahal dalam Alkitab Yesus tidak pernah bersabda kepada para muridnya, “Akulah Tuhan, Allah Yang Maha Kudus, hanya Akulah yang patut disembah untuk beroleh kasih dan anugerahKu!”

Yesus tidak pernah menyuruh kepada para muridnya supaya beribadah dan bertuhan kepadanya. Justru Yesus yang notabene nabi utusan Allah mengajarkan tauhid (monoteisme).

“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Markus 12: 29).

Bahkan kepada iblis pun Yesus mengajarkan tauhid. “Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’” (Matius 4: 10).

Salah besar jika Amelia maupun para penginjil lainnya mengajak orang untuk beribadah kepada Yesus, karena Yesus sendiri beribadah, berdoa dan minta ampun kepada Allah.

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman ia berdoa kepada Allah” (Lukas 6:12). Dalam Injil Matius 6:12 Yesus mengajarkan untuk minta ampun (istighfar) kepada Allah.

Yesus tidak pernah mengaku sebagai Tuhan maupun Allah Yang Maha Kudus seperti anggapan Amalia. Karena jika itu dilakukan Yesus, maka dia melanggar Taurat yang secara tegas melarang syirik kepada Allah:
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia” (Ulangan 4:35).

“Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan Allah, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami” (2 Samuel 7:22).
Menjadikan Yesus sebagai Tuhan yang sejajar, sama dan identik dengan Allah adalah pelanggaran berat terhadap Firman Allah dan sabda Yesus dalam Alkitab:

“Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?…. Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku” (Yesaya 46:5-9).

Duh, Nur Ilmi Amalia, kembalilah ke jalan yang lurus. Jika mengikuti Yesus, beribadahlah dengan menyembah, berdoa dan minta ampun kepada Tuhannya Yesus. Karena mempertuhankan Yesus adalah pengkhianatan terhadap ajaran Yesus.

Camkan sabda Yesus dalam Alkitab, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
Dan renungkanlah sabda Nabi Isa AS yang diabadikan dalam Al-Qur’an,  “Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu, sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus” (Qs. Ali ‘Imran 51, Az Zukhruf 64). []

(Dimuat di Majalah Al-Mujtama’ edisi 11 Th 1/9 Rabiul Awal1430, hlm. 46-47)

AL-QURAN TIDAK DI KORUPSI 127 AYAT























Sebagai konsekuensi dari dua kalimat syahadat, seorang Muslim meyakini Al-Qur’an sebagai satu-satunya kitab suci pamungkas yang tidak mengandung keraguan (la rayba fih) sedikit pun. Otentisitasnya dijamin langsung oleh Allah SWT, sehingga setiap huruf dan ayatnya selalu terjaga se­panjang masa dari segala perubahan (tahrif), baik penambahan, pengurangan, penyisipan, manipulasi, maupun perubahan tata letak ayat. Jaminan langsung dari Allah itulah yang menjadi penentu kemurnian Islam sebagai­mana yang diajarkan Rasulullah SAW.
Karenanya, para musuh Islam baik orien­talis Yahudi maupun Kristen yang ingin meruntuh­kan Islam, menjadikan Al-Qur’an sebagai sasaran tembak. Mereka berpikir, jika keyakinan terhadap otoritas (kehujjahan) Al-Qur’an ini runtuh, maka tidak ada lagi yang bisa dipertahan­kan dari Islam selain namanya (illa ismuhu).
Salah satu upaya yang mereka tempuh untuk meng­goyang keyakinan umat Islam terhadap orisinalitas Al-Qur’an adalah men­ciptakan ber­bagai kebohongan –yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek seolah-olah objektif dan ilmiah– bahwa mushaf Al-Qur’an yang ada di tangan umat Islam saat ini tidak sama dengan Al-Qur’an yang diwahyukan Tuhan kepada Nabi Muhammad. Mereka menuding proses pem­bukuan Al-Qur’an oleh Khalifah Abu Bakar dan Utsman RA banyak mengalami kesalahan dan distorsi.

Akhir-akhir ini, dalam berbagai situs, mailis dan blog, para penginjil giat menyerang otentisitas Al-Qur’an dengan berbagai syubhat. Beberapa situs di antaranya: http://www.ekaristi.org, http://eInjil.com, http://www.sarapanpagi.org, www.indonesia.faithfreedom.org, dll.

Salah satu amunisi untuk menyerang Al-Qur’an, justru mereka kais dari mulut para liberalis berkedok Islam (kelompok JIL). Artikel  “Merenungkan Sejarah Al-Qur’an” tulisan Luthfi Assyaukanie dalam islamlib.com (17/11/2003), menjadi “durian runtuh” bagi para penginjil. Dalam artikel tersebut, pentolan JIL yang menjadi dosen Sejarah Pemikiran Islam di Universitas Paramadina Jakarta ini menuduh Al-Qur’an surat Al-Ahzab yang ada saat ini tidak sesuai dengan Al-Qur’an yang diajarkan Nabi Muhammad, karena dikorupsi 127 ayat pada proses pembukuannya. Berikut kutipannya:

“Perbedaan antara mushaf Utsman dengan mushaf-mushaf lainnya bisa dilihat dari komplain Aisyah, istri Nabi, yang dikutip oleh Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitabnya, al-Itqan, dalam kata-kata berikut: “pada masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah Uthman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi seperti sekarang [yakni 73 ayat].” (http://www.islamlib.com/id/page.php?page= article&id=447).

Serangan para penginjil Kristen dan liberalis Muslim itu bukan hal yang baru, melainkan sudah kuno dan kadaluwarsa (out of date). Jauh sebelumnya tudingan ini telah dilontarkan oleh Robert Morey pada tahun 1992 dalam buku The Islamic Inva­sion. Morey menulis:

“Some verses missing. According to Professor Guillaume in his book, Islam, (p. 191 ff), some of the original verses of the Quran were lost. For example, one Sura originally had 200 verses in the days of Ayesha. But by the time Utsman standardized the text of the Quran, it had only 73 verses! A total of 127 verses had been lost, and they have never been recovered.” (The Islamic Invasion: Confronting the World’s Fastest Growing Religion, Harvest House Publishers, Eugene, Oregon, p. 121).

(Beberapa Ayat Hilang. Menurut Profesor Guil­laume dalam bukunya yang berjudul Islam, pada halaman 191 ff disebutkan bahwa beberapa ayat Al-Qur’an yang asli telah hilang. Contohnya adalah salah satu surat yang aslinya terdiri dari 200 ayat pada zaman Aisyah. Akan tetapi aneh­nya sesaat sebelum Utsman membukukan teks Al-Qur’an, jumlah ayatnya tersisa hingga 73 ayat! Sedangkan 127 ayat lainnya telah hilang begitu saja dan tidak pernah ditemukan lagi hingga sekarang).

Betapa kompaknya ocehan penginjil Kristen dan aktivis JIL itu, sangat cocok bagai cembul dapat tutupnya. Sama-sama menghujat, dan sama-sama tidak ilmiah.

Gaya mengkritik para penginjil, orientalis dan liberalis itu sangat kampungan dan tidak ilmiah sama sekali. Mereka hanya bisa menuding Al-Qur’an hilang tanpa menyebutkan teks ayat yang dituding hilang itu, apa motifnya, dan siapa yang menghilangkannya.

Hal ini berbeda dengan gaya ilmuwan Kristen ketika mengkritik Alkitab (Bibel), kitab suci mereka sendiri. Ketika memvonis kepal­suan ayat ketuhanan Trinitas dalam kitab 1 Yohanes 5:7-8: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]” (1 Yohanes 5:7-8).
Mmereka bisa membuktikan siapa yang pemalsunya, kapan terjadinya dan apa motif pemalsuan ayat tersebut. William Barclay –teolog terkemuka asal Skotlandia yang dikukuhkan menjadi Gurubesar dalam bidang Biblical Criticism tahun 1969– bisa menunjukkan asal-usul kepalsuan ayat Trinitas itu. Dengan data-data yang valid, di­bukti­kannya bahwa orang pertama yang mengutip ayat itu adalah Priscillian, seorang bidat asal Spanyol yang meninggal tahun 385. Sisipan teks ayat itu berasal dari komentar atau catatan pada margin Alkitab yang dimasukkan secara resmi ke dalam Alkitab karena dianggap mendukung doktrin Trinitas (William Barclay, The Daily Bible Study: the Epistles of John and Jude, [edisi Indonesia: Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat-surat Yohanes dan Yudas], hlm. 185-187).

Terhadap tudingan korupsi 127 ayat dalam Al-Qur’an, kita tidak bisa berkomentar banyak, karena tudingan tersebut disuguhkan apa adanya tanpa penelitian sedikit pun. Padahal, sebagai seorang ilmuwan terpelajar, seharusnya mereka melakukan penyelidikan lebih jauh, darimana riwayat kisah tersebut dikutip oleh Guillaume. Tuduhan ini tertolak dengan fakta-fakta berikut:

Pertama, Khabar dalam Al-Itqan yang dikutip oleh Luthfi Assyaukanie –maupun Profesor Guil­laume– tidak valid dan patut dipertanyakan, karena tidak mencamtumkan sanad yang shahih sampai kepada para shahabat.

Apalagi, para ulama hadits menyebut riwayat yang men­­catut nama Aisyah ummul mukminin itu sebagai “sanad yang paling lemah” (Tafsir At-Tahrir Wat-Tanwir X/246).

Senada dengan itu, Muhammad Izzah Daruzah yang telah melakukan penelitian terhadap tuduhan itu, menyebutnya sebagai khabar yang kurang dipercaya (dhaif) dan tidak terdapat dalam kitab hadits yang shahih. Maka tawaquf (abstain) dari khabar tersebut lebih afdhal. Selain itu, dalam mushaf Utsman RA dinukil dari mushaf yang telah disusun pada masa Abu Bakar RA, tidak mungkin terjadi penghapusan satu ayat pun, apalagi sampai ratusan ayat seperti yang dituduhkan itu. Apalagi Aisyah RA adalah wanita yang kuat hafalan baik terhadap ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits nabi. Sehingga sangat tidak masuk akal jika Aisyah hanya berdiam diri saat menjumpai ada ratusan ayat yang dihapus. Kalaupun pengurangan ayat itu terjadi tidak masuk akal pula kalau dirinya tidak membantah” (At-tafsir Al-Hadits; Tafsir Suwar Murattabah Hasba Nuzul, VIII/238-239).

Kedua, Secara logika, penyusutan ayat dari 200 menjadi 73, artinya hilang 127 ayat. Ini bukan suatu jumlah yang sedikit. Seandainya Utsman mengorupsi 127 ayat Al-Qur’an pada proses pem­bukuan, bisa dipastikan umat Islam akan ‘geger’ pada waktu itu, bahkan bisa terjadi konflik berdarah yang akan menggagalkan proses pembukuan Al-Qur’an. Jika berani mengo­rupsi ayat Al-Qur’an meskipun hanya satu ayat, pastilah Utsman akan menuai komplain dari para shahabat lainnya, karena sangat banyak shaha­bat yang hafal Al-Qur’an di luar kepala.

Ketiga, Riwayat dhaif tentang komplain Aisyah terhadap mushaf Al-Qur’an, semakin terbukti dengan adanya ijma’ (consensus) umat Islam terhadap mushaf Al-Qur’an pada waktu itu. Setelah mushaf Al-Qur’an pada masa Utsman selesai dibukukan, naskah tersebut diverifikasi dan dicek dengan mushaf yang dari Hafshah, lalu dibacakan kepada para shahabat di depan Utsman. Ternyata tak satupun shahabat yang mem­protes (komplain) terhadap mushaf Al-Qur’an tersebut. (The History of Qur’anic Text, edisi Indonesia: Sejarah Teks Al-Qur’an, hlm. 105).


Keempat,  Dalam sejarah pembukuan Al-Qur’an, tidak pernah terjadi ayat yang hilang, karena sejak zaman Nabi, Al-Qur’an sudah dihafal oleh ratusan shahabat secara mutawatir. Yang terjadi adalah terselipnya media catatan ayat pada proses pembukuannya, padahal ayat tersebut sudah dihafal di luar kepala oleh para shahabat. Jika hal ini terjadi, maka penulisan ayat Al-Qur’an dalam mushaf belum dapat dilakukan, karena penulisan ayat dilakukan jika memenuhi dua syarat: adanya hafalan yang dihafal­kan langsung dari Rasulullah SAW dan adanya tulisan yang ditulis langsung di hadapan Rasulullah. Jika para shahabat sudah hafal suatu ayat tapi tulisannya belum dijumpai, maka tulisan tersebut dicari sampai ketemu, baru kemudian ditulis dalam mushaf.

Misalnya, surat Al-Ahzab 33 belum ditemu­kan catatannya, sementara ayat tersebut sudah dihafal di luar kepala oleh para shahabat. Pada­hal Abu Bakar mempersyaratkan adanya cata­tan Al-Qur’an yang disaksikan oleh dua orang ketika ditulis langsung di hadapan Rasulullah.
Maka ayat yang dimaksud dicari-cari terus, hingga akhirnya diketemukan pada catatan shaha­bat Abu Khuzaimah bin Aus Al-Anshary. Demi­kian pula dengan surat At-Taubah 128-129, yang akhirnya diketemukan di kediaman shahabat Khuzaimah bin Tsabit.
Tak satupun ayat Al-Qur’an yang hilang, karena ayat-ayat itu langsung dihafal oleh para shaha­bat setelah diwahyukan kepada Nabi SAW. Dan tidak pernah terjadi perbedaan naskah Al-Qur’an menurut Aisyah dengan naskah Al-Qur’an yang dibukukan oleh kepanitiaan yang dibentuk oleh Utsman bin Affan.
Itulah salah satu cara penjagaan Allah terhadap Al-Qur’an adalah menjadikannya sebagai mukjizat yang penuh dengan keindahan struktur sehingga mudah dihafalkan orang, meskipun orang itu tidak paham bahasa Arab.

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Qs Al-Qalam 17, 22, 32, 40).

Buah penjagaan Allah terhadap kitab suci-Nya adalah tidak adanya perbedaan Al-Qur’an yang beredar di seluruh dunia. Di negara mana­pun, Al-Qur’an tetap sama dan seragam, dalam bahasa Arab yang sudah dihafal oleh jutaan huffaz.

Fakta-fakta itu seharusnya bisa mencelikkan mata para para penginjil, orientalis dan liberalis. Bila mereka keukeh tidak mau menerima kebenaran Al-Qur’an, bahkan terus-menerus menghujatnya, masih adakah perbedaan aqidah antara para misionaris JIL dan penginjil Kristen itu, selain kolom agama di KTP?


[Dimuat di Tabloid Suara Islam edisi 72, tanggal 7-21 Agustus 2009M, hlm. 18]

Senin, 08 April 2013

TUDUHAN QS AN NAML 88

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.” (QS. An Naml : 88)

Sebagaimana diketahui oleh para ahli astronomi bahwa awan tidaklah bergerak sendiri akan tetapi perpindahannya dibawa oleh angin, demikian pula gunung-gunung yang dilihat oleh seseorang, dia mengira bahwa gunung itu tetap di tempatnya padahal dia bergerak dengan cepat juga sementara manusia tidak melihatnya.

Hal itu bukanlah dikarenakan gunung-gunung atau orang-orang yang melihatnya yang memindahkannya akan tetapi bumi yang berpindah dengan cepat di antariksa alam semesta sebagaimana kecepatan angin terhadap awan. Dan kedua-duanya adalah ciptaan Allah swt yang telah meneguhkan segala sesuatu, Dia lah Yang Maha Suci yang mengirimkan angin yang menggerakkan awan dan Dialah swt yang menggerakkan bumi yang membawa gunung-gunung yang berjalan seperti perjalanan awan.

Inilah tafsir ilmiah terhadap kenyataan alam semesta didalamnya berupa peneguhan ciptaan-Nya yang menunjukkan akan kebesaran Sang Pencipta dan Kekuasaan Yang Maha Suci.

Para ahli tafsir klasik telah mengalami kekeliruan dalam mengambil pelajaran dari ayat yang memberikan isyarat akan kehancuran gunung-gunung sehancur-hancurnya pada hari kiamat !

Mereka perlu mendapat pemakluman dalam hal ini dikarenakan mereka belum mengetahui bahwa bumi bergerak dengan suatu gerakan, bukan harian maupun tahunan, karena itu mereka mengalami kekeliruan dalam memberikan arti terhadap apa yang menjadi tuntutan ilmiyah didalam sebuah ayat yang mulia serta lupa akan hal-hal yang menjadi mu’jizat bayani didalam ungkapan Al Qur’an yang menghalanginya untuk mengembalikannya (tafsir surat an Naml : 88, pen) kepada tafsir ukhrowi dikarenakan sebab-sebab berikut :

1. Gunung-gunung pada hari kiamat tidaklah ada dikarenakan ia akan berantakan dan hancur lebur, sebagaimana firman Allah swt :

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا

Artinya : “dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, Maka Katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya” (QS. Thaha : 105)

وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ

Artinya : “dan apabila gunung-gunung dihancurkan.” (QS. At Takwir : 3)
Bagaimana manusia dapat melihat gunung-gunung yang telah hancur lebur dan tidak ada kesempatan pada hari itu untuk memikirkan gunung-gunung dan yang lainnya pada waktu yang diliputi dengan suasana mencekam dan mengerikan sebagaimana firman Allah swt :

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ

Artinya ; “Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.” (QS. Abasa : 34)

لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

Artinya : “Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. Abasa : 37)

2. Firman Allah swt :

"...kamu sangka dia tetap di tempatnya“"
Hal itu terjadi di dunia bukan di akherat, dan dunia adalah negeri yang penuh dengan berbagai kemungkinan dan dugaan sedangkan akherat adalah negeri yang penuh dengan keyakinan, sebagaimana firman Allah swt :

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ

Artinya : “dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.” (QS. At Takatsur : 7)

3. Firman Allah swt diakhir ayat :

إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ 

Artinya : “Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An Naml : 88), maksudnya Maha Mengetahui apa-apa yang kalian kerjakan sekarang di dunia dan akherat adalah negeri pembalasan bukan negeri untuk beramal atau bekerja.

4. Firman Allah swt :

صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ

Artinya : “(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.” (QS. An Naml : 88) memberikan isyarat kepada dunia dikarenakan kehancuran, kerusakan dan keruntuhan pada hari kiamat tidaklah dinamakan dengan shun’an (perbuatan) dan tidak juga termasuk dalam ‘itqon (kekokohan), sebagaimana disebutkan oleh DR. Al Ghamrawi dan az Zamakhsyari sajalah yang mengetahui dengan perasaan yang fashih akan ketidaksesuaian antara firman Allah صنع الله اللذى أتقن كل شيء dengan kehancuran gunung-gunung pada hari kiamat.. dia mengatakan,”Makna hari ditiupkannya sangkakala, begini dan begitu, Allah memberikan pahala kepada orang-orang yang berbuat baik dan mengadzab orang-orang yang jahat.”
Kemudian berkata صنع الله maksudnya adalah pemberian pahala dan sangsi. Dan menjadikan صنع (perbuatan) ini diantara kalimat segala sesuatu yang diteguhkan, dan dipakainya kalimat itu sebagai hikmah dan kebenaran hingga akhir perkataannya yang kemudian banyak ditentang oleh selainnya seperti Abu Hayyan walaupun mereka semua belum mengetahui isyarat ayat ini terhadap pergerakan bumi !
Dan seandainya Az Zamakhsyari dan Abu Hayyan mengetahui apa yang kita ketahui pada hari ini berupa perputaran bumi mengelilingi matahari dengan cara-cara yang jelas dan pergerakannya di antariksa serta apa yang telah ditetapkan oleh sunnah ilahiyah yang rinci dan apa-apa yang memberikan manfaat kepada manusia pasti mereka akan mengagungkan Allah dan bersegera kepada makna yang terdapat didalam ayat serta membuat perumpamaan dengan bukti-bukti kongkrit lagi nyata dan mereka akan mengetahui ajakan didalam “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” (QS. An Naml : 88)

Ia adalah ajakan yang ditujukan kepada manusia saat ini pada zaman iptek dan di setiap zaman yang akan datang yang menunjukkan akan satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar sebagai sebab mendapatkan hidayah dari Allah sebagaimana Allah menunjukkan didalam dua ayat sebelumnya akan pergerakan kumparan pada bumi dialam firman-Nya

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya : “Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An Naml : 86)

Susunan perkataannya menunjukkan pergerakan bumi di dunia yang menjatuhkan argumentasi para ahli tafsir klasik bahwa ayat :

وَيَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاء اللَّهُ

Artinya : “dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An Naml : 87)

Didalam kedua ayat tersebut terdapat isyarat terhadap penafsiran akherat dengan hancurnya gunung-gunung pada hari kiamat, Imam Asy Syeikh Asy Sya’rawi mengatakan bahwa perumpamaan Al Qur’an مر السحاب (sebagai jalannya awan) menjadikan kita bertanya-tanya.

Mengapa Allah tidak mengatakan مر الرياح (jalannya angin), مر العواصف (jalannya angin angin topan) مر الأمواج (jalannya ombak) atau lafazh yang lainnya.. dikarenakan awan tidaklah bergerak sendiri akan tetapi didorong dengan suatu kekuatan yaitu kekuatan angin, dengan ini Allah swt menyadarkan kita bahwa pergerakan gunung di sini bukanlah pergerakan dengan sendirinya seperti pergerakan bumi dan sebagaimana pergerakan angin akan tetapi gunung-gunung berjalan dihadapanmu sebagaimana pergerakan awan yaitu bergerak dengan pergerakan bumi dan mengapa Allah swt tidak mengatakan .... “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan, berlari atau bergerak...?” Karena itu Allah swt menghindari lafazh-lafazh yang menunjukkan bahwa gunung-gunung bergerak dengan sendirinya, inilah i’jaz (keagungan Al Qur’an)

Prof. Manshur juga menjelaskan bahwa betul telah dibuktikan secara ilmiyah bahwa bumi berputar mengelilingi matahari sekali setiap 365,25 hari dengan kecepatan perputarannya mencapai sekitar 67.000 mil/jam dan itu didalam orbit setengah diameternya yang sekitar 93.000.000 mil, dan dengan ini bumi tetap tegak diatas porosnya dan tidak melemparkan kita dari permukaannya.

Kembali kepada surat An Naml : 86 – 88 bahwa ayat yang pertama menunjukkan kenyataan salah satu pergerakan bumi, yaitu pergerakan pada porosnya dengan pergantian malam dan siang, sebagaimana firman-Nya :

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا

Artinya : “Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi?” (QS. An Naml : 86) dan isyarat pada ayat ketiganya tentang pergerakan lain dari bumi didalam firman-Nya :


وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ
Artinya : “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.” (QS. An Naml : 88)

Pergerakan Bumi Bersama Matahari

Kita telah mengetahui sejak abad XVI M bahwa bumi berputar pada porosnya serta mengelilingi matahari kemudian terjadi penjelasan pada abad XX M bahwa matahari tidaklah diam di pusat seluruh planetnya, akan tetapi bergeraknya dengan dua gerakan didalam galaksi bima sakti, sebagaimana berikut :
1. Pergerakan matahari secara serasi dengan bintang-bintang galaksi disekitarnya dengan kecepatan 43.000 mil/jam terhadap bintang vega.
2. Pergerakan matahari pada saat yang sama mengelilingi pusat galaksi dengan kecepatan perputarannya mencapai 54.000 mil/jam.
Dan dimana seluruh planetnya—yang sembilan dan satelit-satelitnya termasuk bumi dan bulannya, ikatan-ikatan planetnya serta komet-kometnya—menyertai matahari sementara kita diatas bumi akan bergerak bersama matahari didalam gerakan pertama dan kita berputar bersama matahari didalam gerakan kedua di alam galaksi.
Dan suatu kebenaran yang mengagumkan adalah bahwa kedua gerakan tersebut sempurna analoginya... sebagaimana disebutkan didalam Al Qur’an Al Karim :

1. Pergerakan matahari.

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Artinya : “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.” (QS. Yaasin : 38)

Kata kerja تجرى (berjalan) tampak sesuatu yang nisbi dimata manusia akan pergerakan matahari setiap harinya dari timur ke barat, ia adalah gerakan yang menipu bagi matahari karena yang bergerak adalah bumi, bumilah yang berputar mengelilingi dirinya dari barat ke timur sehingga tampak bagi kita bahwa matahari yang begerak secara nisbi ke arah yang berlawanan dengan gerakan pohon apabila anda lihat dari jendela kereta api... Hal inilah yang tidak diketahui oleh para ahli tafsir klasik.
(والشمس تجرى) “matahari berjalan” merupakan mu’jizat ilmiyah yang besar yang tidak terfikirkan oleh seseorang sehingga disingkap oleh para ahli fisika antariksa setelah tersedianya alat-alat teropong dan memungkinkan tafsir dengan efek doppler yang memunculkan penyingkapan terbesar dipertengahan abad XX ini dan Maha Suci Allah yang menjadikan gumpalan dari api sebanding kurang lebih dengan 333.000 kali gumpalan bumi berputar di kerajaan Allah dengan kecepatan 43.000 mil/jam.
Selanjutnya firman Allah لمستقر لها “ditempat peredarannya” ... sebenarnya bahwa tempat peredaran yang menjadi akhir dari pergerakan matahari adalah diantara perkara yang ghaib yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui yang menetapkan pergerakan dengan keadaannya yang berakhir sampai tujuannya pada waktu yang hanya Allah saja yang mengetahuinya sebagai petunjuk akan berakhirnya matahari pada masa yang akan datang sebelum atau saat terjadi kiamat.
Beliau juga mengatakan bahwa sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa makna tempat peredaran adalah pergerakan matahari secara lahiriyah dan merubah posisinya di sebelah timur dan barat pada orbit satu tahun dan kembali lagi secara lahiriyah setiap tahun antara ujung kedua tempat itu, matahari sampai ke ujung keduanya itu pada waktu musim dingin dan musim panas dan tidak menyalahi keduanya dan setiap tempat dari kedua ujung itu memiliki tempat peredarannya.
Menurut pandangan para ahli tafsir, yaitu sekali pada waktu musim dingin dan sekali pada waktu musim panas karena mereka menetapkan bahwa matahari apabila tiba di salah satu dari kedua tempat itu maka ia mulai untuk kembali secara bertahap sehingga tiba di tempat yang lainnya selama enam bulan. Ini bukanlah tempat peredaran kecuali apabila dilihat dari aspek majaz, dan kita memaklumi para ahli tafsir dikarenakan mereka belum mengetahui bahwa pergerakan lahiriyah matahari merupakan hasil dari pergerakan bumi mengelilingi dirinya sendiri setiap hari dan mengelilingi matahari setiap tahun.. dengan ini jelaslah mukjizat (keagungan) didalam ayat di surat Yaasin “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.”
Subhanallah ternyata Al Qur’an mengatakan kepada setiap manusia yang berbeda dengan akal dan zaman mereka, dan yang terpenting di sini adalah bahwa bumi bergerak bersama matahari di angkasa raya.

2. Pergerakan matahari pada orbitnya mengelilingi galaksi.
Telah dibuktikan melalui teropong pada masa kini bahwa matahari adalah bintang didalam galaksi bima sakti yang mencakup 130 juta bintang seperti matahari kita yang tersebar di cakram galaksi yang cembung di pusat dengan ketebalan mencapai 10.000 tahun cahaya dan diameter galaksi mencapai 100.000 tahun cahaya sedangkan letak matahari berada pada 33.000 tahun cahaya dari pusat dan itu pada salah satu lintasan yang berputar bersama matahari mengelilingi pusat galaksi sekali setiap 250 juta tahun dengan kecepatan putaran matahari mencapai 540.000 juta mil/jam.Sungguh suatu kecepatan yang sangat kencang dan konstan bagi matahari dan bumi kita yang menyertainya tanpa kita merasakan perputaran angkasa raya ini dan yang telah ditunjukkan Al Qur’an dua kali didalam firman-Nya :
لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Artinya : “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yaasin : 40)

Artinya : “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al Anbiya : 33)—(sumber : www.55a.net)

Prof. DR. Manshur Muhammad Hasban Nabiyy adalah penulis buku “I’jazul Qur’an fii Aafaqiz Zaman wal Makan” (Keagungan Al Qur’an di cakrawala zaman dan tempat)

Wallahu A’lam.

________________________________________________________________________________


SEKARANG BAGAIMANAKAH TANGGAPAN ALKITAB MENGENAI MATAHARI DAN BUMI???
 

Galileo: “matahari adalah pusat tata surya", alkitab: “Bumi adalah pusat tata surya"


Dalam abad pertengahan, manusia dipandang sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang melebihi makhluk-makhluk lainnya, pandangan yang sejalan dengan keyakinan agama serta menganggap bahwa bumi tempat manusia hidup merupakan pusat dari alam semesta. Tapi pandangan ini digoyahkan oleh Galileo yang membuktikan bahwa bumi tempat tinggal manusia, tidak merupakan pusat alam raya. Ia hanya bagian kecil dari planet-planet yang mengitari matahari. Pandangan yang didukung oleh penelitian ilmiah ini, bertentangan dengan penafsiran Kitab Suci (Kristen) dan membuka satu lembaran baru dalam sejarah manusia Barat yang menimbulkan krisis keimanan dan krisis lainnya.

Galileo, setiap orang mengetahuinya, dipersalahkan pertama-tama secara pribadi pada 1616, dan kemudian secara publik pada 1633. Di depan publik itulah dia mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan pernah mempertahankan pendapatnya lagi bahwa bumi berotasi atau berevolusi.

Memang, inkuisisi berhasil mengakhiri sains di Italia, namun gagal mencegah para ilmuwan untuk mengadopsi teori heliosentris. Dan justru gereja melakukan kesalahan yang harus disesalkan di kemudian hari. Terbukti banyak pembelaan atas Galileo serta pembenaran atas teori-teorinya

Galileo mengatakan “matahari adalah pusat tata surya, bukan bumi sebagai pusat tata surya” dan hal tersebut tertuang dalam karyanya “matahri centris” dan hal tersebut bertentangan dengan keyakinan gereja saat itu yang sesuai dengan alkitabnya mengatakan bahwa “Bumi adalah pusat tata surya, matahari mengelilingi bumi” (Yoshua 10:12-13).

dalam 2Petrus 1:20-21

Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2Petrus 1:20-21).

berdasarkan ayat diatas maka :”Dengan tuduhan kafir, otoritas tertinggi kemudian merasa terganggu dan berkewajiban memanggilnya. Sejarah mencatat, Rabu, 22 Juni 1632, vonis terhadap Galileo dijatuhkan dan ia dikenai hukuman rumah karena dianggap telah mengganggu keimanan umat. Lebih tragis ia di cap pemberontak dan dianggap melecehkan kitab suci dengan membuat tafsir sendiri.

dan Galileo secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik dan dipaksa untuk bertobat, namun Galileo menolaknya sehingga dia dipenjarakan di rumahnya sendiri sampai meninggalnya.

Galileo baru diampuni secara resmi oleh Gereja Katolik pada Oktober 1993 oleh Paus Joanes II.

1 Bumi tidak bergerak dan diam di tempat, :

Mazmur 104:5

yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya

You have set the earth FIRMLY ON ITS FOUNDATIONS, AND IT WILL NEVER BE MOVED. (Today’s English Bible, Psalms 104: 5)

http://www.sabda.org/alkitab/tb/?kitab=19&pasal=104

2. Matahari mengelilingi bumi.

Matahari terbit, matahari terbenam, lalu TERBURU-BURU MENUJU TEMPAT IA TERBIT KEMBALI. (Pengkhotbah 1: 5)

http://www.sabda.org/alkitab/tb/?kitab=21

3. Bumi berbentuk datar (memiliki 4 sudut)

And he shall set up an ensign for the nations, and shall assemble the outcasts of Israel, and gather together the dispersed of Judah from the FOUR CORNERS OF THE EARTH. (King James Version Bible, Isaiah 11 : 12)

The Lord will raise a signal flag to show the nations that he is gathering together again the scattered people of Israel and Judah and bringing them back from the FOUR CORNERS OF THE EARTH. (Today’s English Bible, Isaiah 11 : 12)

11:12

Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.

” Lalu Yosua berbicara dihadapan bangsa Israel: “Matahari berhentilah engkau di atas gibeon dan engkau bulan diatas lembah Ayalon!” Maka berhentilah Matahari dan Bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. bukankah hal itu tertulis dalam Kitab Orang Jujur? (Yosua 10:12-13).

1. Bukti tertulis

a. Surat-surat yang dikisahkan oleh PUTRI GALILEO, adalah sebuah

bukti tertulis.

b. Sejarah mencatat teori yang dikemukakan oleh GALILEO adalah

benar.

c. Permohonan maaf yang disampaikan oleh Paulus atas tindakan

GEREJA kepada GALILEO atas teorinya.

2. Bukti Tidak tertulis

Pahatan Galileo di Basilica of Santa Croce, Florence, Italia, adalah penghargaan yang diberikan Gereja Katolik kepada Galileo Galilei.

http://www.gepembri.org/id/article/a_808011.htm

berdasarkan ayat :

[b] Yang terutama harus kamu ketahui, ialah  bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri , sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah [b/](2Petrus 1:20-21)

Maka :

“Dengan tuduhan kafir, otoritas tertinggi kemudian merasa terganggu dan berkewajiban memanggilnya. Sejarah mencatat, Rabu, 22 Juni 1632, vonis terhadap Galileo dijatuhkan dan ia dikenai hukuman rumah karena dianggap telah mengganggu keimanan umat. Lebih tragis ia di cap pemberontak dan dianggap melecehkan kitab suci dengan membuat tafsir sendiri.”

Wassalam,

Jumat, 05 April 2013

MENJAWAB 20 POINT TUDUHAN NABI MUHAMMAD SAW





1. muhammad diracun orang yahudi dan mati = Hadist Sahih Al-Bukhari Volume 5, Book 59,
Number 713.

Jawab :

Perang Khaibar terjadi pada tahun 628 M (tahun ke 7 H) dan pada bulan February 629 M
(Zul Qa’dah 7 H) Nabi dan kaum Muslimin melaksanakan Umratul Qadha’.

Setelah perang Khaibar dapat ditaklukkan, Rasulullah menikah dengan Shafiyah binti
Huyaiy bin Akhtab. Pada tahun yang sama. 

Bulan January 630 M (Ramadhan 8 H) Nabi Muhammad pun masih SEHAT WAL ‘AFIAT.
Beliau membuka kota Makkah danmenghancurkan semua berhala-berhala yang ada
disekitar Ka’bah. Peristiwa ini dikenal dengan “FATHUL MAKKAH”.
Empat tahun dari peristiwa Khaibar Rasulullah masih HIDUP dan pada bulan maret 632 M,
atau tepatnya Dzulhijjah 10 H)

Rasulullah melaksanakan Haji Wada’ bersama-sama dengan kira-kira 114.000, orang kaum
muslimin untuk menunaikan ibadah haji.

Pada bulan Mei 632M, atau bulan safar 11 H, Rasulullah menyiapkan Tentara Usamah
untuk pergi ke Negri Syam.

Pada tgl 7 Juni 632 M atau pada hari senin12 Rabi’ul awal (bertepatan dengan hari
kelahiran beliau) Nabi Muhammad wafat.

==============================

2. muhammad beristrikan anak kecil berusia 6 tahun = Sunan Abu-Dawud Buku 41, Nomer
4915, juga Nomer 4915 and Nomer 4915. Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327

Jawab

Umur Aisyah ra. telah dicatat secara salah oleh hadist dan sejarah. Tidak benar bahwa  Aisyah menikah ketika berumur 6 tahun. Itu fitnah yang sangat keji.

Seorang ulama besar hindustan diabad 20, Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui
Al-Kandahlawi [2] karena kecintaannya kepada pribadi Nabiullah, telah mengkaji secara
mendalam usia Aisyah ra. dan men-tahqiq [3] hadist yang disahihkan oleh Bukhari-Muslim
dalam kitab-nya yang berjudul ‘Umur Aisyah’.

Dari Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah s.a.w menikahiku pada saat aku berusia enam tahun
dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun.
Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang penyakit demam
selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat sepanjang pundak.

Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang bermain ayunan bersama
beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku, lalu aku mendatanginya
sedangkan aku tidak mengetahui apa yang diinginkan dariku.

Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun sampai di muka pintu.
Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki
sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar.

Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman
menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan
tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah s.a.w datang dan mereka
meyerahkanku kepada beliau . [Bukhari-Muslim No. 69 (1442)] .

Makna yang sama tercatat juga dalam kitab Sahih Bukhari Volume 5, buku-58 nomor 238 .
[4]

==============================

3. sebagian besar anak biologis muhamad meninggal dunia

Jawab :

Kalau ingin mencari kesalahan sertakan bukti

Jangan merasa menjadi pakar islam, tapi biblenya sendiri aja tidak mengerti. Tolol

==============================

4. Muhammad hanya diperintahkan menyembah tuhan yang ada di Mekah (QS 27:91)

Jawab :

Setiap nabi diutus dengan memakai bahasa kaumnya,

QS Ibrahim 4 : "Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasakaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

QS Thaahaa 28 : supaya mereka mengerti perkataanku,Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab itu, bukanlah berarti bahwa Al Qu'an untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh manusia.

Ayat yang si penuduh maksud,

“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. An-Naml:91)

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW supaya mengatakan kepada orang-orang musyrik Quraisy, bahwa beliau hanya disuruh Allah menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) yang telah dijadikan tanah Haram (Tanah Suci), diharamkan padanya pertumpahan darah atau berbuat kelaliman terhadap siapapun.

Disebutnya negeri Mekah di sini secara khusus, karena di dalamnya ada Kakbah, yaitu rumah yang pertama kali dibangun untuk peribadatan manusia kepada Allah sesuai dengan
firman Nya:

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah
Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia. (Q.S. Ali Imran: 96)

Yang wajib disembah hanya Allah saja, bukan berhala-berhala yang oleh mereka
ditempatkan di sana, sesuai dengan firman Allah:

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah). Yang telah
memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.”
(Q.S. Quraisy: 3-4)

Ini merupakan cercaan yang keras kepada orang-orang kafir Quraisy yang tidak
menyembah Tuhan yang mempunyai Baitullah itu, bahkan menyembah berhala-berhala
yang oleh mereka ditempatkan di sekitarnya. Dan kepunyaan Allah lah segala sesuatu,
baik yang di langit maupun di bumi, dari segi ciptaan, milik dan pengurusannya, tidak ada
sekutu bagi Dia,

karena itu hanya Dialah satu-satunya yang berhak disembah dan kepada Nya Nabi saw
diperintahkan supaya menyerah diri beribadat dengan penuh keikhklasan dan ketauhidan,
sesuai dengan firman Nya:

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus,
(yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus dan Ibrahim itu bukanlah termasuk
orang-orang yang musyrik". (Q.S. Al An'am: 161)

==============================

5. muhammad hanya pemberi peringatan untuk penduduk Mekah dan sekelilingnya (QS
42:7)

Jawab:

Al-Quran 100% berbahasa arab, yang membedakannya adalah nilai sastranya. Al-Quran
adalah kitab berbahasa arab dengan nilai sastrayang sangat tinggi.

Tapi semua orang arab bisa mengerti, paham dan tahu isi Al-Quran. Bahkan mereka sangat
menikmati ketinggian nilai sastranya.

Makanya banyak pemimpin musyrikin Makkah yang diam-diam sering datang malam hari
ke rumah Nabi Muhammad SAW, untuk mencuri dengar Al-Quran sedang dibacakan. Dan
semua sepakat, bahwa Al-Quran ini sangat indah bahasanya, sangat enak didengar dan
merasuk ke dalam kalbu.

Semua karena ketinggian sastranya. Padahal yang mendengarkan justru orang-orang kafir
yang menolak kebenarannya.

Ketinggian nilai sastranya ini jangan dipahami keliru. Semakin tinggi nilai sastranya,
Al-Quran justru semakin komunikatif buat pembaca atau pendengarnya.

Tidak seperti yang sering dipahami orang-orang secara salah, di mana mereka beranggapan
karena saking tingginya nilai sastra yang melekat pada Al-Quran, maka isinyasampai tidak
bisa dipahami.

Ini jelas sebuah kekeliruan pandangan yang teramat fatal.
Dalil Bahwa Al-Quran Berbahasa Arab

Sebenarnya terlalu banyak argumentasi tentang hal ini, kalau mau disebutkan satu persatu.
Sebab boleh dibilang bahwa semua orang di seluruh dunia sepakat dengan itu, maka buat
apa harus ditampilkan lagi argumentasinya.

Tapi karena ada pertanyaan seperti ini, tidak ada salahnya kami sampaikan sebagian
argumentasinya.

Al Quran Menyatakan Bahwa Al Quran Berbahasa Arab

Al-Quran menyebutkan bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa arab. Hal ini bisa kita
baca dalam salah satu ayat di dalam Al-Quran.

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya. (QS. Yusuf: 2)

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Quraan itu sebagai peraturan dalam bahasa
Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap Allah.
(QS. Ar-Ra'd: 37)

bahasa Arab yang terang. (QS. An-Nahl: 103)

Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah
menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka
bertakwa atau Al-Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. Thaaha: 113)

Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhansemesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin, ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (QS.
As-Syu'ara: 192-195)

Bagaimana bisa seseorang mengatakan bahwa Al-Quran bukan berbahasa arab, padahal
Al-Quran sendiri secara tegas dan berkali-kali menyebutkan bahwa bahasa yang
digunakannnya adalah bahasa arab?

Lalu apa maunya orang yang mengatakan bahwa Al-Quran bukan berbahasa arab?

Apakah ada dalil yang lebih tinggi derajatnya dari ayat Al-Quran Setiap Nabi Diutus
Dengan Bahasa Kaumnya

Setiap nabi tidak diutus ke dunia ini kecuali dia berbahasa kaumnya. Dan tentu saja kitab
suci yang dibawanya juga berbahasa kaumnya.

Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia
dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa
yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ibrahim: 4)

Karena nabi Muhammad SAW diutus pertama kali kepada bangsa Arab, maka bahasa yang
digunakan adalah bahasa Arab. Dan kitab suci yang turun kepadanya juga berbahasa arab
juga.

Kalau bahasa Al-Quran bukan bahasa arab, berarti tidak dipahami oleh nabi Muhammad
SAW. Sebab nabi Muhammad SAW adalah seorang berkebangsaan Arab.

Beliau berbicara dengan bahasa arab kepada orang arab. Buat apa Al-Quran diturunkan
kalau tidak berbahasa arab?

Buat apa ayat-ayat itu kalau bangsa arab sendiri tidak paham bahasanya?

Tapi bukan berarti Islam diturunkan hanya kepada bangsa arab saja. Bukan demikian
pengertiannya.

Islam diturunkan kepada seluruh umat manusia

==============================

6. Muhammad tidak tahu keselamatan dirinya dan pengikutnya (QS 46:9)

jawab :

Kita lihat ayat yang dimaksud si penuduh

Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak
lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”. (QS. Al-Ahqaaf  : 9)

hmmm,,, kliatan banget ini orang menafsirkan ayat ini dengan pemikiran yang dangkal
Padahal ayat di atas menjelaskan bahwa pengakuan Nabi Muhammad mengikuti APA
YANG DIWAHYUKAN OLEH ALLAH dan beliau adalah seorang pemberi peringatan

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa`atan bagi diriku dan tidak (pula)
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui
yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan
ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita
gembira bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-A’raaf  : 188)

Kalau Nabi Muhammad mengaku-ngaku bahwa Al-Qur’an merupakan hasil karyanya,
maka Allah menegaskan :

[69:41] dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu
beriman kepadanya.

[69:42] Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran
daripadanya.

[69:43] Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.

[69:44] Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,

[69:45] niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya1510.

[69:46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.

[69:47] Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami),
dari pemotongan urat nadi itu.

[69:48] Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang
yang bertakwa.

[69:49] Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang
yang mendustakan(nya).

[69:50] Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang
kafir (di akhirat).

[69:51] Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini.

==============================

7. muhammad berdosa = QS 47:19, 48:1-2, 33:36-38

Jawab :

Kita lihat ayat yang dimaksud si penuduh

Apabila engkau, hai Muhammad, telah yakin dan mengetahui pahala yang akan diperoleh
oleh orang-orang yang beriman, serta azab yang akan diperoleh oleh orang-orang kafir di
akhirat nanti, maka hendaklah berpegang teguh kepada agama Allah yang mendatangkan
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Dan mohonkanlah kepada Allah agar Dia
mengampunidosa-dosa engkau dan dosa-dosa orang-orang yang beriman; hendaklah selalu
berdoa dan berzikir kepada-Nya dan janganlah sekali-kali memberi kesempatan kepada
setan untuk melaksanakan maksud buruknya kepadamu. (QS.Muhammad:19)

QS Al Fath 1-2 Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan
datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang
lurus,

QS Al Ahzab 36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Sebuah hadis sahih mengatakan Rasulullah saw. selalu berdoa:

Wahai Tuhan, ampunilah kesalahan, kebodohan dan perbuatanku yang berlebih-lebihan dan
dosaku yang engkau lebih mengetahuinya dari padaku, wahai Tuhanku, ampunilah dosa
perkataanku yang tidak berguna dan perkataanku yang sungguh-sungguh, kesalahanku dan
kesengajaanku dan semua yang ada padaku. (H.R. Bukhari Muslim)

Menurut pendapat sebagian ahli Tafsir yang dimaksud dengan kemenangan itu ialah
kemenangan penaklukan Mekah, dan ada yang mengatakan penaklukan negeri Rum dan
ada pula yang mengatakan Perdamaian Hudaibiyah. Tetapi kebanyakan ahli Tafsir
berpendapat bahwa yang dimaksud di sini ialah Perdamaian Hudaibiyah.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar
dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan
akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah
memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta
menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,” (QS.
Al Fath : 1-2)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih
pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni.
Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala
perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain
beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia
yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di
dunia dan akhirat.”

Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam
adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung
dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamterlihat paling banyak
beristigfar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari
lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Allah SWT berfirman dalam kisah Nabi Daud a.s:

"Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada
Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat" [QS. Shaad: 24].

Dalam kisah Nabi Sulaiman a.s. Allah SWT berfirman:
"Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang
tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku." [QS. Shaad: 35].

Dan Rasulullah Saw adalah manusia yang paling banyak beristighfar kepada Rabbnya.
Sahabat beliau pernah menghitung, dalam satu majlis, Rasulullah Saw lebih dari tujuh puluh
kali mengucapkan: " Wahai Rabb-ku ampunilah daku dan berilah Aku taubat".
An-Nasaai meriwayatkan dari Ibnnu Umar bahwa ia mendengar Rasulullah Saw
mengucapkan: "Aku memohon ampunan kepada Allah Yang tidak ada tuhan selain Dia
Yang Hidup kekal dan terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Aku memohon taubat
kepadaNya" dalam satu majlis ,sebelum bangkit darinya, sebanyak seratus kali. Dalam
satu riwayat: "kami menghitung Rasulullah Saw dalam satu majlis mengucapkan: 'Wahai
Rabb-ku ampunilah daku dan berilah daku taubat, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi
taubat dan Maha Pengampun' sebanyak seratus kali." [Fathul Bari: 11/101, 102].

Dalam sahih Muslim dari hadits al Aghar al Muzni diriwayatkan:
"Pernah ada kelalaian untuk berdzikir dalam hatiku, dan aku beristigfar kepada Allah SWT
setiap hari sebanyak seratus kali untuk kelalaian itu ".

Ulama menafsirkan "al ghain" yang berada dalam hati Rasulullah Saw itu adalah: suatu
masa Rasulullah Saw tidak melakukan dzikir yang terus dilakukan beliau. Dan jika
Rasulullah Saw melupakannya karena suatu hal, maka beliau menganggap itu sebagai dosa,
dan beliau ber istighfar kepada Allah SWT dari kelalaian itu.

Ada yang berpendapat: itu adalah sesuatu yang terjadi dalam hati, seperti keinginan hati
yang biasa terjadi dalam diri manusia.

Para nabi adalah orang yang amat berusaha keras untuk melakukan ketaatan kepada Allah
SWT. Karena mereka mengetahui hak-Nya atas mereka sehingga mereka terus bersyukur
kepada Allah SWT, dan mengakui bahwa mereka selalu kurang sempurna dalam
menjalankan apa yang diperintahkan Allah SWT kepada mereka.

Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin berkata: adalah Rasulullah Saw selalu
meningkat derajat beliau. Dan setiap kali beliau menaiki suatu derajat maka beliau akan
melihat derajat yang sebelumnya, dan beliau akan ber istighfar atas derajat yang lebih
rendah itu. [Fathul Bari: 11/ 102, 102].

Qadhi 'Iyadh berkata: sabda beliau: "Wahai Rabb-ku ampunilah dosaku dan ampunilah
atas apa yang aku telah dahulukan dan apa yang aku telah tunda dapat dinilai sebagai
sebuah ungkapan dari ketawadhu'an, ketundukan, sikap merendahkan diri, dan sebagai
kesyukuran kepada Rabbnya, karena beliau tahu bahwa Allah SWT telah mengampuninya.
[Fathul Bari: 11/ 198].

Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah.
Kemudian aku mengatakan kepada beliau, ‘Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan
hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Tidakkah engkau menyukai aku
menjadi hamba yang bersyukur.” (HR. Muslim no. 7304)

Al Muhasiby berkata: malaikat dan para nabi adalah orang yang lebih takut kepada Allah
SWT dibandingkan orang yang lebih rendah derajatnya dari mereka. Dan takut mereka
adalah sebuah takut penghormatan dan pemuliaan. Mereka beristighfar dari kekurang
sempurnaan dalam menjalankan apa yang seharusnya, bukan karena dosa yang dilakukan

==============================

8. muhammad ingin menikahi istri anaknya yang masih berstatus istri dari anaknya = QS
33.37

Jawab :

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "TAHANLAH TERUS
ISTERIMU DAN BERTAKWALAH KEPADA ALLAH ", sedang kamu menyembunyikan
di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia,
sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri
keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya
tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat
mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada
isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (QS Al Ahzab:37)

Hmmm,, yang aku kapitalkan “TAHANLAH TERUS ISTERIMU DAN BERTAKWALAH
KEPADA ALLAH”

Bertakwalah kepada Allah, tidak mereka lihat, tapi mereka terus dan terus mencari
kesalahan2 di ayat itu, padahal takwa itu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala
larangan Allah.

APa Kristen termasuk orang2 yang bertakwa kepada Yesus bila beliau adalah TUHAN?

Jelas tidak

1. Yesus tidak pernah mengajarkan atau memberi nama “Kristen” pada misi dan tugas yang
diembannya.

2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang
(kebaktian) di “gereja”.

3. Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai “Tuhan Pencipta Semesta Alam”.

4. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk menyembah dia.

5. Agama Kristen baru benar-benar eksis setelah kanonisasi Perjanjian Baru. Sebelumnya,
Kristen sama sekali belum eksis di muka bumi ini.

Mengenai Pernikahan Zaid dengan Zainab di dalam ayat yg dimaksud penuduh

Karena Rasullulah bangga kepada Zaid ibn Haritsah, maka beliau berfikir untuk
menikahkannya dengan putri bibi beliau, Zainab bint jahsy. Zainab bint jahsy ibn riyab ibn
Khuzaimah al-Asadi. Selain dikenal cantik, Zainab juga punya garis keturunan yang bagus.
Zainab dikenal dermawan dan mengasihi kaum papa. (Lihat Thabaqat IBn Sa’d, jilid X,
hal.98)

Rasullulah berkeinginan untuk menghapus sekat pembeda kasta maupun status sosial.
Berliau ingin bahwa seluruh umat islam setara, tidak seperti tradisi lamanya, yang suka
membangga-banggakan nasab dan keturunan. Rasul ingin menegaskan bahwa tidak ada
yang membedakan sesama muslim kecuali tingkat ketakwaannya.(Lihat Asbabun Nuzul
Fathi Fawzi Abd al-Mu’thi. hal.232)

Namun Zainab dan saudaranya, Abdullah ibn Jahsy kaget dengan tawaran Rasullulah, ingin
menikahkan zaid dengan zainab. Zaid pun merasa tidak enak jikalau harus mempersunting
zainab, karena zaid menganggap zainab adalah dari kalangan bangsawan yang tidak
mungkin bersnding dengan budak. Zainab memandang dirinya sebagai seorang ningrat
dengan garis keturunan yang bagus, dan tidak mungkin akan menikah dengan seorang
budak belian bernama Zaid dan disejajarkan dengan istri Zaid yang pertama yang notabene
adalah budak belian juga.

Sampai-sampai zainab berkata : “Aku anak perempuan dari kalangan Bani Abd Syam.
Bagaimana mungkin aku menikah dengan seorang budak ?!” (Lihat Asbabun Nuzul Fathi
Fawzi Abd al-Mu’thi. hal.232 )

Zainab berandai-anda menikah dengan laki-laki yang sederajat. Hidup bahagai seperti
wanita lain. karena itu Zainab menolak tawaran Rasullulah.

Namun Allah berkehendak lain, Allah berfirman kepada Rasullulah SAW :

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada lagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa telah mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah benar-benar sesat (al-Ahzab:36)
Rumah Tangga Zaid dan Zainab

Setelah keteapan dari Allah, akhirnya mereka berdua menikah, mahligai rumah tangga pun
mulai berjalan dengan baik, namun tetap saja zainab tidak bisa menerima keadaan ini,
zainab tetap membanggakan garis keturunan ningratnya hingga melukai hati zaid.

Berita ini pun sudah sampai kepada Rasullulah, Rasullulah merasa bertanggung jawab atas
pernikahan zaid dan zainab, Rasul memberikan nasehat kepada zaid agar terus bersabar,
dan memberikan nasihat kepada zainab untuk tidak melawan suami, apalagi menyakiti
hatinya.

Rasullulah menaruh harapan besar bahwa mudah-mudahan Allah SWT. Memberi mereka
beruda keadaan yang terbaik yang diinginkan. (Lihat Asbabun Nuzul Fathi Fawzi Abd
al-Mu’thi. hal.234)

Pernikahan Rasullulah SAW dengan Zainab

Perselisihan antara Zaid dan Zainab mencapai puncaknya, Zaid berkeinginan untuk
menceraikan istrinya, namun Rasullulah menahannya hingga beliau bersabda :

“Wahai Zaid, Tahanlah terus itrimu dan bertakwalah kepada Allah”

Namun rumah tangga mereka seakan mustahil untuk dipertahankan, mereka sepertinya
harus berpisah, Zaid pun pada akhirnya menceraikan Zainab.

Setelah diceraikan zainab bisa kembali berharap, harapan yang tadinya kandas sekarang
seakan tumhu kembali. Karena tidak mampu diutarakan, maka zainab akhrinya menahan
diri.

Melihat kondisi zainab anak papamnya itu, Rasullulah merasa bertanggung jawab, karena
beliau bersikeras ingin menikahkannya dengan Zaid. Maka, kemudian bahtera rumah
tangga itu berakhir. Karen itu Rasul berfikir untuk menikahi zainab. Namun, beliau
khawatir akan memicu fitnah, apa kata orang jika beliau diketahui menikah dengan mantan
istri anak angkatnya ?! (Lihat Asbabun Nuzul Fathi Fawzi Abd al-Mu’thi. hal.235)

Maka keinginan itu beliau simpan rapi dalam lubuk hati, sampai kemudian Allah SWT,
menurukan ayat :

Sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan
kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka,
tatkal Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), kami kawinkan
kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini)
istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan
keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi (al-Ahzab:37)

==============================

9. muhammad hanya seorang manusia = QS 18:110

Jawab :

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
(QS. Al Kahfi:110)

Maksud kristen menafsirkan ayat ini Cuma mengambil kalimat “SESUNGGUHNYA AKU
INI MANUSIA BIASA SEPERTI KAMU”. Ayat lanjutannya bisa dibaca, bahwa nabi
Muhammad bertauhid juga mengesakan Allah, yesus juga bertauhid mengesakan Allah
(Markus 12:29, Yohanes 5:30, Yohanes 17:3),

Tauhid para nabi di Perjanjian Lama (Ulangan 4:35, Ulangan 6:4, Ulangan 32:39, II Samuel
7:22, Mazmur 86:8, I Raja-raja 8:23, Yesaya 43: 10-11, Yesaya 44:6,Yesaya 45:5-6, Yesaya
46:9).

Begitu juga di Al-Quran (QS Al baqarah 83,91,131, 132,133,135; QS Ali Imran 52,64,67,68;
QS An Nisa 125; QS Al Maidah 72,117 )

Jadi pertanyaan itu hanya ditujukkan kepada muslim bahwa nabi Muhammad hanya
seorang manusia,

Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada
akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab
Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik)..

Tak ada nabi baru lagi setelah Rasulullah

QS AL AHZAB 40: “Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara
kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”

>> Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda:

“Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu
bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang
ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan mereka ta’juk lalu
berkata: “kenapa kamu tidak taruh batu ini.?’ Nabi menjawab : Sayalah batu itu dan saya
penutup Nabi-nabi”

>> Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW
bersabda:

“Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya
Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang
mana manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya”

>> Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi Muhammad
SAW:

“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi
dan tidak ada nabi setelahku”

>> Khutbah terakhir Rasulullah

“Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada
agama baru yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan
pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran dan
Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah
tersesat ”

==============================

10. muhammad tidak mengetahui yang ghaib = QS 6:50

Jawab :

Ayat yang dimaksud penuduh

Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku,
dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu
bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.
Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu
tidak memikirkan(nya)?" (QS. Al An'am:50﴿

Kata ghaib dikaitkan dengan ilmu Allah yang mengetahui apa yang gaib dan apa yang
nyata. Ini disebutkan antara lain di dalam QS. Al-Baqarah 33; QS. Al-An‘âm: 59 dan 73;
QS. At-Taubah: 94 dan 105; QS. Yûnus: 20;serta QS. Hûd: 123.

Kata ghaib (غَيْبٌ) juga dihubungkan dengan pernyataan Nabi, bahwa beliau tidak dapat
mengetahui hal-hal gaib, seperti tersebut di dalam QS. Al-An‘âm: 50; QS. Al-A‘râf: 188;
QS. Hûd: 31, dan QS. Yûsuf: 81.

Penjelasannya begini, Ghaib berarti ‘sesuatu yang tidak bisa dijangkau manusia’, kecuali
bila diinformasikan oleh Allah dan rasul, atau sesuatu yang tidak diketahui kecuali oleh
Allah.

Ghaib di dalam pengertian pertama disebut ghaib nisbi = gaib relatif. Ghaib di dalam
pengertian kedua disebut ghaib muthlaq = gaib mutlak. Termasuk kepada gaib mutlak ini
Tuhan, para malaikat, arwah manusia yang telah berpisah dari kehidupan yang bersifat
jasmani, dan lain-lain.

Jadi, kata ghaib itu ‘tertutupnya sesuatu dari pandangan mata’. Karena itu, matahari ketika
terbenam atau seseorang yang tidak berada di tempat juga disebut ghaib. Secara singkat
dapat dikata kan bahwa ghaib adalah lawan “nyata”.

Karena yesus saja mengatakan, wujud Bapa tidak dilihat, suaranya tidak didengar, tapi
kalian sudah sok tau dan mengira-ngira wujud TUHAN yang sebenarnya itu bagaimana,
dengan hanya percaya bahwa yesus jelmaan Bapa

“Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. KAMU TIDAK PERNAH
MENDENGAR SUARA-NYA, RUPA-NYA PUN TIDAK PERNAH KAMU LIHAT”
(Yohanes 5:37).

==============================

11. muhammad tidak punya kuasa apa pun = QS 10:49, 7:188

Jawab :

Ayat yang dimaksud penuduh

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula)
kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat
mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus:49)

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula)
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui
yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan
ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita
gembira bagi orang-orang yang beriman". Al A'raf:188 ﴿

Menurut aku kayanya jelas banget, bahwa Nabi Muhammad Tidak bisa berbuat apa2 selain
kehendak Allah SWT, Nabi muhamamd adalah utusan-NYAkarena Allah itu adalah
TUHAN YANG MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU

Begitu juga perkataan yesus di dalam injil yohanes

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa
yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)

misalnya, bila Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika hendak membangkitkan Lazarus dari
dalam kubur di depan umat Israel memohon pertolongan kepada Bapa?

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa,
Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu,
bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di
sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan
tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata
Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11:41-44)

==============================

12. muhammad bukan penolong = Qs 17:97, 39:19

Jawab :

Ayat yang dimaksud penuduh,

Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa
yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi
mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret)
atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah
neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi
mereka nyalanya. (Al Israa':97)

Maksudnya, Kalau kita sudah di beri petunjuk oleh Allah, kita tidak akan tersesat. Jangan
salah tafsir Allah menyesatkan, karena kita diberi akal untuk berpikir, kita mempunyai
iman/ Berbeda dengan kitab orang2 kristen

Tuhannya datang untuk menyesatkan,

“Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan
mereka percaya akan dusta” (2 Tesalonika 2:11).

Quran surat Az Zumar

Apakah (kamu hendak merubah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab
atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? QS
Az Zumar:19)

Baca ayat selanjutnya

Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat
yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri
janji-Nya. QS Az Zumar:20 ﴿

Kalau yesus bukan penolong, dia tidak mampu menyelamatkan dirinya dan kaumnya dari
dominasi penjajah Romawi, tetapi malah ia diserahkan oleh penguasa Romawi (Pontius
Pilatus) untuk disalibkan? (Matius 27:26-31)

13. muhammad bukan penyelamat =QS 27:92, 46:9, 2:119

==============================

Jawab :

Ayat yang dimaksud penuduh,

Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang
mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan)
dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: "Sesungguhnya aku (ini) tidak lain
hanyalah salah seorang pemberi peringatan". QS An Naml:92 ﴿

Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak
lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". QS Al Ahqaaf:9 ﴿

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan
jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. QS Al Baqarah:119 ﴿

Hehehe,, lucu ya domba2 yg sesat,, nanya tapi di jawab sendiri

Kalau aku balikin, emang yesus itu juru selamat? Yang ada dia minta di selamatkan oleh
tuhannya spt yg tadi aku bilang. Kita liat gimana ajaran kitab perjanjian lama

…..Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah
yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku! (Yesaya 45:21)

….supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, adalah Juruselamatmu
dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.“ (Yesaya 49:26)

……tetapi Aku adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah
kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku. (Hosea 13:4)

Mereka sama sekali tidak pernah diajarkan tentang penebusan dosa Adam as. untuk
memperoleh keselamatan dan sama sekali tidak pernah di ajarkan tentang adanya dosa
warisan yang pernah dilakukan oleh Adam as.

Satu-satunya jalan keselamatan adalah dengan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan
satu-satunya, juru selamat satu-satunya dan sebagai penebus dosa satu-satunya atau
sebagai Tuhan yang Maha pemgampun satu-satunya.

==============================

14. muhammad tidak diberikan mujizat = QS 6:37, QS 6:109, QS 29:50

Jawab :

Ayat yang dimaksud penuduh

Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan
kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".
QS Al An'am:37 ﴿

Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika
datang kepada mereka sesuatu mu jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya.
Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan apakah
yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan
beriman. QS Al An'am:109 ﴿

Dan orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya
mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu
terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang
nyata". QS Al 'Ankabut:50 ﴿

He .. 3X.. !!!! lucu lg domba2 yg sesat, harusnya liat lagi ayat lanjutannya.

Kalau ga ngerti mukjizat, jangan coba2 tanya ini.. Allah memberi para utusan-NYA dengan
mukjizat dan implikasinya kepada para pengikutnya

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman
(dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak
kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:

"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka
mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan
mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi
manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya
(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah
perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. QS Al
Baqarah:102 ﴿

Jadi, mukjizat yang dibawa oleh para nabi itu adalah ujian bagi musuh nabi dan juga ujian
bagi para pengikut nabi. Seperti yang dikatakan malaikat Harut dan Marut diatas bahwa
sebelum mereka mengajarkan sesuatu (mukjizat) mereka berkata:

“SESUNGGUHNYA KAMI HANYA COBAAN (BAGIMU), SEBAB ITU JANGANLAH
KAMU KAFIR”.

Mukjizat nabi telah mengembalikan beberapa musuh nabi kembali ke jalan yang benar (
Allah ).

Tetapi ternyata mukjizat nabi itu juga membuat pengikut ( Umat ) selanjutnya terjerumus (
Kafir) dari jalan Allah.

Karena mereka begitu mengkultuskan mereka ( nabi dan menyekutukannya ) dengan Allah.
Disini ada indikasi bahwa ada musuh dalam selimut yang sengaja mempengaruhi pengikut
yang lain untuk mengkultuskan nabi dan menyekutukannya dengan Allah.

Hal yang aneh lagi adalah bahwa orang Kristen sering menyerang umat islam bahwa nabi
umat islam “Nabi Muhammad” tidak memiliki mukjizat apa-apa. Apa mereka tidak paham
dengan injilnya sendiri?

Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan MEREKA AKAN
MENGADAKAN TANDA-TANDA YANG DAHSYAT DAN MUJIZAT-MUJIZAT,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. (Matius
24:24)

Kalau anda sudah memahami ayat ini, mengapa mereka merendahkan Nabi Muhammad
yang dalam pandangan mereka tidak memiliki mukjizat?.

Bukankah orang-orang mengadakan tanda-tanda dahsyat dan mukjizat-mukjizat menurut
injil matius 24:24 adalah nabi palsu? Lalu apakah yesus juga bisa dikatakan nabi palsu?

Injil Matius...

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, DAN MENGADAKAN
BANYAK MUJIZAT DEMI NAMA-MU JUGA? Pada waktu itulah aku akan berterus
terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22-23)

Jadi, mukjizat bukanlah parameter utama untuk menentukan kebenaran ajaran Allah.
Karena banyak yang menggunakan mukjizat untuk menipu manusia dengan berpura-pura
sebagai utusan Allah alias nabi palsu

==============================

15. muhammad disuruh bertanya kepada Ahli Kitab jika ragu2 = QS 10:94

Jawab :

Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami
turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum
kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah
sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu. QS Yunus:94 ﴿

Allah swt. menerangkan sikap pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani terhadap Kitab-kitab
Allah yang telah diturunkan kepada Rasul-rasul yang diutus kepada mereka dengan
mengatakan: “Jika engkau hai Muhammad ragu-ragu tentang Rasul-rasul dahulu dan
kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, maka tanyakanlah kepada pendeta-pendeta
Yahudi dan Nasrani yang telah mengetahui dan membaca kitab-kitab yang telah Kami
turunkan itu, sebelum Aku menurunkan Alquran kepada engkau.”

Menurut rasa Bahasa Arab, ungkapan dalam ayat ini bukanlah untuk menerangkan
keragu-raguan Muhammad, tetapi menyatakan bahwa Muhammad benar-benar telah yakin
dan percaya kepada para Rasul yang diutus Allah dan kitab-kitab yang diturunkan kepada
mereka. Hanya orang-orang Yahudi dan Nasranilah yang ragu-ragu. Keragu-raguan
mereka itu sengaja mereka buat-buat untuk menutupi apa yang sebenarnya ada dalam hati
mereka, yaitu meyakini kebenaran risalah dan kenabian Muhammad.

Karena itu maksud ayat ini ialah Allah swt. menyatakan kepada Muhammad bahwa engkau
hai Muhammad telah yakin dan percaya bahwa yang diturunkan kepadamu itu adalah
sesuatu yang hak dan suatu kebenaran yang wajib dipercayai. Yang ragu-ragu itu hanyalah
orang-orang Yahudi dan Nasrani. Keragu-raguan mereka itu dinyatakan semata-mata untuk
menutupi perbuatan mereka yang telah merubah-rubah dan menukar isi Taurat dan Injil.
Mereka telah membaca Taurat dan Injil yang menerangkan pokok-pokok agama yang
diridai Allah, para Rasul yang telah diutus Allah dan yang akan diutus-Nya nanti.

Tetapi hawa nafsu merekalah yang menyuruh mereka untuk melakukan perbuatan yang
terlarang itu, sehingga mereka menyesatkan pengikut-pengikut mereka. Karena itu,
sebenarnya pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani itu tahu benar mana yang benar dan mana
yang salah. Jika ditanyakan kepada mereka sesuatu yang hak, mereka pasti dapat
menjawabnya dengan betul tetapi mereka tidak mau melakukannya.

Ayat ini merupakan sindiran kepada pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani dan
mengungkapkan perbuatan-perbuatan dosa yang telah mereka kerjakan.

Ungkapan yang seperti ini terdapat pula pada firman Allah yang lain sebagaimana ayat
berikut:

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan
kepada manusia “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain
Allah?”(QS:Al-Ma’idah: 116)

Bila ayat ini dibaca sepintas lalu akan terpaham seakan-akan Allah swt. ragu-ragu tentang
keimanan Isa a.s., seakan-akan Isalah yang memerintahkan kaumnya agar mengakui
adanya tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ibu. Tetapi maksud ayat ini ialah untuk
menerangkan bahwa Isa a.s. tidak pernah ragu-ragu tentang keesaan Tuhan. Yang
mendakwahkan bahwa Tuhan itu tiga hanyalah orang-orang Nasrani saja yang telah
merubah-rubah dan menukar isi Injil seperti menukar prinsip keesaan Allah yang ada di
dalamnya dengan prinsip syirik.

Pada akhir ayat ini Allah swt. menerangkan sikap Rasulullah, orang-orang Yahudi dan
Nasrani. Rasulullah saw. beriman kepada Allah dan kepada Alquran yang diturunkan
kepadanya serta meyakini akan keesaan-Nya, sedang orang Yahudi dan Nasrani telah
merubah dan menukar isi Taurat dan Injil serta memperserikatkan-Nya. Kemudian Allah
swt. memperingatkan kaum Muslimin jangan sekali-kali melakukan perbuatan seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Nasrani dan Yahudi itu.

Perhatikan juga kelanjutan penjelasan di QS:Yunus:95

Allah swt. menegaskan lagi agar Muhammad dan kaum Muslimin jangan termasuk
golongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, seperti yang telah dilakukan oleh
orang-orang Yahudi dan Nasrani itu, karena perbuatan itu akan menimbulkan kerugian
besar orang yang melakukannya di dunia dan di akhirat.

==============================

16. muhammad dilarang berbantah dengan Ahli Kitab = QS 29:46

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik,
kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman
kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan
kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". QS Al
'Ankabut:46 ﴿

Maksudnya, ajaran tentang keesaan Allah yang merupakan azas risalah yang dibawa para
Nabi dan Rasul sejak dahulu kala sampai kepada risalah Nabi dan Rasul terakhir, yaitu
Nabi Muhammad saw berasal dari sumber yang satu, yaitu dari Allah Maha Pencipta, dan
tujuannya adalah satu pula, yaitu memberi petunjuk kepada manusia dan mengembalikan
mereka dari jalan yang sesat ke jalan yang lurus, serta untuk mendidik mereka agar selalu
mengikuti ajaran-ajaran Allah, sehingga mereka berbahagia hidup di dunia dan di akhirat
nanti. Allah SWT juga menetapkan bahwa setiap orang yang telah mengikuti risalah Nabi
dan Rasul yang diutus kepada mereka, masing-masing mereka adalah manusia yang lebih
mulia dari yang lain, karena mereka adalah merupakan umat yang satu sama-sama
menyembah Tuhan yang satu Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta.


Berdasarkan hal yang tersebut di atas maka manusia pada setiap kurun, masa dan generasi
dapat dibagi kepada dua golongan, yaitu:

1. Golongan mukmin yang merupakan pendukung agama Allah.
2. Golongan kafir yang merupakan penentang agama Allah dan termasuk pengikut setan.

Setiap manusia yang mengikuti seruan Rasul yang diutus kepada mereka, adalah
orang-orang mukmin dan termasuk hizbullah. Mereka sejak dahulu sampai saat ini,
masing-masing kelompok mereka merupakan mata-mata rantai yang sambung
menyambung, sehingga merupakan suatu rantai yang amat panjang, tidak ada
putus-putusnya. Antara mata rantai yang satu dengan mata rantai yang lain dijalin dan
diikat oleh ikatan kepercayaan yang kokoh, yaitu kepercayaan akan keesaan Allah, yang
akhirnya dilanjutkan dan disempurnakan Allah SWT dengan diutus-Nya Nabi Muhammad
saw, sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir, sebagaimana firman Allah SWT:

Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu. dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al Maidah: 3)

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu; tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. (Q.S. Al Ahzab: 40)

==============================

17. muhammad membunuh

Jawab :

Dalilnya mana? Mau jadi laskar kristus kok bodoh amat nih domba.. he..3x..! !

Aku yakin kalian mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam
kehidupan ini mestilah ada yg dibela dan mestilah ada yg ditindak, demikian logika
berbicara, dan bila kalian tidak setuju dengan pembunuhan yg dilakukan Nabiku
Muhammad saw, ketahuilah bahwa seluruh Nabi nabi adalah pembunuh, Musa as
memerangi ummatnya sendiri yg kufur (saamiriy, Qarun, fir’aun), Isa bin maryam
memerangi pembangkangnya, Daud as, Sulaiman as, dan semua para Nabi, mestilah ada yg
beriman kepadanya, dan ada yg mendustakannya.

Bila ada seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yg
membahayakan banyak orang misalnya, apa yg dilakukan kalian di Negara barat sana?,
mereka membunuhnya!, kenapa?, membahayakan kesehatan ummat manusia, dan
pembunuhan itu adalah bentuk logika yg sehat!. Demikian pula para penyebar fitnah atas
firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada
tuhan, dan kufur pada tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena
orang yg sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni tuhan, namun orang yg
kufur pada Allah swt berarti mereka musuh Allah swt.

Dan ocehan kalian mengenai Moral itu runtuh dari otak kalian bila disebelah kalian saat ini
berdiri seorang manusia yg terjangkit virus berbahaya yg bila ia bernafas lagi maka ia akan
menularkan milyaran virusnya pada kalian dan jutaan manusia, Niscaya kalian akan
mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena kalian ingin
selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai disini Logika pembunuhan
kalian akui bukan…??

Namun Nabi Muhammad saw tidak semudah itu membunuh, beliau saw sangat baik dan
tidak sembarang membunuh, dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang
membunuh anak anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yg tak
bersenjata.., demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad saw!, dan demikian dangkalnya
pemahaman kalian,

mengenai peristiwa Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul saw, namun perbuatan
Umair bin Adiy ra, karena wanita jahat itu terus memfitnah nabi saw agar orang orang
membencinya, maka berkata umair bin Adiy ra kepada dirinya : “kalau nabi saw selamat
dari perang badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti marwan dari bani
umayyah!”, maka iapun membunuhnya, lalu melaporkannya pada rasul saw dan Rasul saw
menenangkannya, demikian kejadian pd th 2 hijriyah (Isti’ab Juz 3 hal 1218, Tabaqat Kubra
juz 2 hal 27, Al Ishaabah juz 4 hal 721, Assiirah Annabawiyyah Juz 6 hal 49). Wajar saja
wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud,
dan semua penentang agama Allah lainnya, tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia
raja wibawa, yg dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah, sebagaimana
kalian di barat bila melihat orang yg terjangkit virus berbahaya langsung membunuhnya,
atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu
menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu disembunyikan diperutnya niscaya manusia
seperti kalian tidak sungkan sungkan merobek perutnya hidup hidup demi mengeluarkan
bom itu, bukankah demikian..?, sampai disini Logika pembunuhan wanita anda akui sebagai
hal yg mesti bukan?.

==============================

18. muhammad berfantasi sex di surga = Ini apa yang dikatakan oleh Muhammad : “Suatu
kali Rasulullah pernah ditanya sahabat tentang hal ini. “Apakah penghuni surga melakukan
persetubuhan?” Beliau menjawab, “Ya, dengan penyemburan yang keras, dengan kemaluan
yang tidak lemas dan dengan syahwat yang tidak terputus, tetapi tidak keluar air mani
sedikitpun, baik dari lelaki atau perempuan. Apabila selesai, perempuan kembali bersih dan
kembali perawan.” (HR. Ibnu Hibban)

Jawab :

Pikirannya sex terus, krna biblenya cabulllllll...!!!!!!!!

Mereka terlalu banyak baca kitab yehezkiel 23:1-5, 18-20

Itu yg bikin mereka otaknya cabul sampai saat ini... ^_^

Al Quran menjelaskan

[44:54] demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari

[52:20] mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka
dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

[56:22] Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, [56:23] laksana mutiara yang tersimpan
baik.

kata bidadari melalui kata ganti termuat dalam 5 kelompok ayat Al-Qur’an :

1. wa’indahum qaasiraatu alththharfi ‘iinun, ka-annahunna baydhun maknuunun

[37:48] Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita
matanya, [37:49] seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan
baik.

wa’indahum = dan disisi mereka

qaasiraatu = tidak liar pandangan

atthafri = ujung/mata

‘inun = mata

2. wa’indahum qaasiraatu alththharfi atraabun

[38:52] Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan
sebaya umurnya.

wa’indahum = dan disisi mereka

qaasiraatu = tidak liar pandangan

atthafri = ujung/mata

atraabun = sebaya

3. fiihinna qaasiraatu alththharfi lam yathmitshunna insun qablahum walaa jaannun,
ka-annahunna alyaaquutu waalmarjaanu

[55:56] Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang
menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.

[55:58] Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.

fiihinna = didalamnya mereka

qaasiratu = pendek/menundukkan

athafri = ujung/mata

lam yathmitshunna = tidak/belum menyentuh mereka

insun = manusia

4. fiihinna khayraatun hisaanun, huurun maqshuuraatun fii alkhiyaami

[55:70] Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.

[55:72] (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.

fiihinna = didalamnya mereka

khayraatun = baik-baik

hisaanun = bagus-bagus/cantik-cantik

huurun = yang putih/jelita

maqsuuraatun = tersimpan/terpingit

filkhiyaami = dalam mahligai/rumah

5. innaa ansya/naahunna insyaan, faja’alnaahunna abkaaraan, ‘uruban atraabaan

[56:35] Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung

[56:36] dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.

[56:37] penuh cinta lagi sebaya umurnya.

inna = sesungguhnya Kami

ansya’naahunna = Kami jadikan mereka

insyaa’an = dengan kejadian

faja’alnaahunna = maka kami jadikan mereka

abkaaran = gadis-gadis perawan

Dari kelima kelompok ayat tersebut hanya yang nomer 5 yang secara jelas menyebut objek
yang dimaksud adalah berjenis kelamin wanita, sedangkan keempat ayat lainnya tidak
secara jelas mengindikasikan apakah yang dimaksud adalah wanita atau bukan. Dalam
terjemahan bahasa Indonesia kelompok ayat nomer 5 dibuat penjelasan dalam tanda
kurung ‘bidadari’. Tafsir Jalalain juga memberikan penjelasan bahwa makhluk yang
diciptakan tersebut adalah bidadari sekalipun Al-Qur’an tidak menyebut objeknya, dan kata
‘insyaa’an’ diartikan dengan kata ‘langsung’ yaitu yang diciptakan tanpa melalui proses
kelahiran terlebih dahulu, sedangkan Tafsir Al-Mishbah tidak mengartikannya sebagai
‘bidadari’ dan tetap memakai kata ganti ‘mereka’, sedangkan kata ‘insyaa’an’ ditafsirkan
dengan kata ‘sempurna’, sehingga bunyinya :”Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
dengan penciptaan sempurna..”, suatu penafsiran yang belum tentu berarti ‘diciptakan
tanpa melalui proses kelahiran’.

Selanjutnya Ustadz Quraish Shihab menjelaskan kalimat ‘lagi sebaya umurnya’ dengan
menyampaikan hadist diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa seorang wanita tua datang
kepada Nabi Muhammad SAW memohon dido’akan agar masuk surga. Nabi menjawabnya
dengan bersabda (dengan tujuan bergurau sambil mengajar) :”Beritahu wanita itu, bahwa
dia tidak akan memasukinya dalam keadaan tua. Sesungguhnya Allah berfirman (lalu beliau
membacakan ayat-ayat diatas) . Hadist ini diriwayatkan juga oleh al-Baihaqi dan
ath-Thabarani, namun oleh Ibnu Hajar dinilai merupakan hadist lemah. Kalau kita merujuk
kepada penjelasan ini maka ‘diduga keras’ wanita yang dimaksud QS[56:35-37] adalah
manusia biasa yang mendapat anugerah surga dan bukan bidadari seperti yang dimaksud
dengan kata ‘huurin ‘iin’ dalam QS[44:54], QS[52:20], QS[56:22].

Dalam keempat kelompok ayat yang lain, Al-Qur’an menyampaikan adanya ‘sesuatu’ di
surga yang mempunyai ciri-ciri : punya pandangan yang tidak liar, jelita matanya ibarat
telur burung unta, berumur sebaya, sopan dan selalu menundukkan pandangan, belum
pernah disentuh manusia, seperti permata yakut dan marjan, yang cantik (atau bagus) ,
putih dan tersimpan dalam mahligai. Kita tentunya boleh saja mengartikan ciri-ciri ini
secara fisik dan harfiah dan itu mempunyai ‘peluang besar’ menuju kepada sosok wanita.
Namun tidak salah juga kalau beberapa ahli tafsir mengartikan ciri-ciri tersebut secara
majaazi, bahwa maksud ‘pandangan tidak liar’ adalah ‘sesuatu’ tersebut punya perhatian
hanya terbatas kepada pasangannya, pandangan yang terbuka lebar penuh perhatian,
murni, tulus dan setia kepada pasangan, intinya betul-betul merupakan ‘sesuatu’ yang
cocok dihati. Keempat kelompok ayat tersebut tidak menjelaskan apa jenis kelamin
‘sesuatu’ itu. Dan ternyata ini juga sejalan dengan pengertian kata ‘huurin ‘iin’. Penjelasan
ini juga tidak membatasi penafsiran bahwa yang dimaksud adalah ‘sesuatu’ yang diciptakan
di surga atau merupakan manusia yang menjadi penghuni surga, baik laki-laki maupun
perempuan.

Tafsir al-Mishbah menjelaskan bahwa kata ‘hur’ adalah bentuk jamak dari kata ‘hauraa’
yang pertama menunjuk kepada jenis kelamin feminin dan yang kedua jenis maskulin. Ini
berarti bahwa kata ‘hur’ adalah kata yang netral kelamin – bisa laki-laki dan bisa
perempuan. Kata ‘hur’ sendiri menurut ar-Raghib al-Ashfahaani adalah tampak sedikit
keputihan pada mata disela kehitamannya (dalam arti yang putih sangat putih dan yang
hitam sangat hitam). Bisa juga ia berarti ‘bulat’, ada juga yang mengartikan ‘sipit’.
Sedangkan kata ‘iin’ adalah jamak dari kata ‘aina’ dan ‘ain’ yang berarti’ bermata besar
dan indah’. Penjelasan kata ‘huurin ‘iin’ berdasarkan arti katanya ternyata sejalan dengan
bunyi ayat lain tentang ‘sesuatu’ yang akan menjadi pasangan manusia yang masuk surga
nantinya.

Kenapa orang Kristen mempertanyakan hal seperti itu? Karena mereka terinspirasi dari
yehezkiel

Yehezkiel 16 : 7 – 8 :
“Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu.
Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan
telanjang bugil. Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah
sampai pada masa cinta birahi. Aku menghamparkan kain Ku kepadamu dan menutupi
auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firma
Tuhan Allah, dan dengan itu engkau Aku punya.”

Baca lagi Alkitab Yehezkiel 23 : 1 – 5 :

(1). Datanglah firman Tuhan kepadaku :

(2). “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.

(3). Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya, di sana susunya
dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.

(4). Nama yang tertuah ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya
dan mereka melahirkan anak-anak lelakih dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka,
Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.

(5). Zdan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada
kekasih-kekasihnya, kepada ornag Asyur, pahlawan-pahlawan perang.

Yehezkiel 23 : 18 – 20

“Oleh karena ia melakukan persudnalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan
sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku
menjauhkan diri dari adiknya. Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannyah sambil
teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir ia berahi kepada
kawan-kawannya bersundal, yang auratnyah seperti aurat keledai dan zakarnya seperti
zakar kuda.”

Untuk Nomor 19-21,, saya minta dalilnya

19. muhammad pernah ingin bunuh diri
20. muhammad tidak diberikan bukti bersunat oleh alquran dan hadis
21. muhammad masih di dalam kubur dan terus didoakan oleh umatnya supaya selamat

==============================

22. muhammad sekarang berada di neraka = Sahih Bukhari Volume 1, Book 12, Number
770

Jawab no 22:

Kita liat coba di dalam Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Aku datang ke pintu surga pada hari
kiamat, lalu aku meminta supaya pintu surga dibuka. Penjaga surga bertanya : “Engkau
siapa?” Saya menjawab: “Muhammad!” Lalu dia berkata : “Saya diperintahkan, supaya
tidak membukakan pintu surga kepada siapapun sebelum engkau”

Allah memberikan jaminan bahwa 10 sahabat Nabi masuk surga:

“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang petama-tama (masuk Islam) di antara
orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah ridho kepada mereka dengan mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (Qs At-Taubah : 100)

yesus direbus pake air tinja,

TALMUD YAHUDI

“Pada malam kematiannya, yesus digantung dan 40hari sebelumnya diumumkan bahwa
yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah
membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)…dia adalah
seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun
memaafkan kelakuannya” (TALMUD Sanhedrin 43a)

“yesus ada dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (TALMUD Gittin 57a)

Jadi kalau mau jadi laskar kristus itu harus ngerti alkitab juga, jangan pada saat ditanya
alkitab, anda tidak tau apa2, memalukan sekali jadi laskar kristus.

Mungkin itu aja, yang bisa  berikan, semoga Kristen bisa lebih memahami lagi ayat2
Al-Quran. Sebetulnya tanpa disadari, orang Kristen itu mempelajari Al-Quran. Buktinya
mereka bertanya dengan dalil dari Al-Quran.

Semoga bermanfaat



Wassalam