Halaman

Kamis, 28 Maret 2013

Injil Barnabas

INJIL BARNABAS adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan Yesus menurut sudut pandang muridnya, Barnabas. Tapi injil barnabas adalah sebuah injil gnostik, tidak diakui, karena barnabas tidak pernah menulis kitab manapun.

Dua naskah tertua yang diketahui telah ditetapkan berasal dari akhir abad ke-16, masing-masing ditulis dalam bahasa Italia dan dalam bahasa Spany
ol; meskipun versi bahasa Spanyol yang ada hingga sekarang hanyalah salinan dari abad ke-18. Kitab ini panjangnya lebih kurang sama dengan keempat Injil (Perjanjian Baru) bersama-sama (naskah bahasa Italia yang mengandung 222 pasal); sebagian besar memuat kisah tentang pelayanan Yesus, secara umum sangat tidak selaras dengan laporan-laporan yang juga ditemukan dalam Injil-injil kanonik. Dalam batas tertentu, kitab ini mengikuti penafsiran Islam tentang asal-usul Kristen; sehingga pengarang dan sejarah tekstualnya tetap menjadi kontroversi yang berlanjut.

Injil ini dianggap oleh para akademisi pada umumnya (termasuk para sarjana Kristen dan sebagian Muslim) sebagai sebuah tulisan yang belakangan dan sebagai tulisan palsu. Namun, beberapa kalangan akademisi mengatakan bahwa Injil ini kemungkinan mengandung sejumlah sisa dari karya apokrif yang lebih awal yang disunting untuk disesuaikan dengan Islam, barangkali Gnostik (Cirillo, Ragg) atau Ebionit (Pines) atau Diatessaron (Joosten). Beberapa sarjana Muslim menganggap bahwa versi-versi yang masih ada justru meneruskan ajaran-ajaran asli dari kedua belas rasul yang ditindas. Beberapa organisasi Islam mengutipnya untuk mendukung pandangan Islam tentang Yesus. Pandangan-pandangan Islam dibahas di bawah kelak. Injil injil Asli di tulis di dalam bahasa Yunani, bukan dari bahasa itali ataupun spanyol. Dan, tahun pembuatannya sangat berjauhan. Sedang isinya melenceng dari ke empat injil lainnya : Injil menurut rekaman Matius, Lukas, Markus, dan Yohanes.

Sejarah Tekstual
Pada umumnya para sarjana sepakat bahwa teks Barnabas yang disebutkan untuk pertama kalinya dalam salah satu dari dua manuskrip yang dikenal, dilaporkan terdapat dalam naskah Morisco BNM MS 9653 di Madrid, yang ditulis sekitar 1634 oleh Ibrahim al-Taybili di Tunisia. Ketika menggambarkan bagaimana, menurut pandangan nya, Alkitab meramalkan Muhammad, ia berbicara tentang "Injil Santo Barnabas di mana orang dapat menemukan terang" ("y asi mesmo en Elanjelio de San Barnabé donde de hallara luz"). Hal ini disebutkan kembali pada 1718 oleh deise Irlandia John Toland, dan disebutkan pada 1734 oleh George Sale dalam The Preliminary Discourse to the Koran:

Umat Islam juga mempunyai sebuah Injil dalam bahasa Arab, yang dihubungkan dengan St. Barnabas, dan di dalamnya sejarah Yesus Kristus dikisahkan dalam cara yang sangat berbeda dengan apa yang kita temukan dalam Injil-injil sejati, dan sesuai dengan tradisi-tradisi yang telah diikuti oleh Muhammad di dalam Qur’annya. Tentang Injil ini, orang-orang Morisco di Afrika mempunyai sebuah terjemahannya dalam bahasa Spanyol; di perpustakaan Pangeran Eugene dari Savoy, terdapat sebuah naskah tua, yang mengandung terjemahan dalam bahasa Italia dari Injil yang sama, yang, demikian anggapan orang, dibuat untuk digunakan oleh para pengkhianat. —The Preliminary Discourse to the Koran, p. 79.

Kalimat-kalimat di atas tampaknya merujuk kepada versi-versi dari kedua naskah yang dikenal, versi bahasa Italia dan bahasa Spanyol.




Kemunculan Injil Barnabas Sebelumnya

Sebuah "Injil menurut Barnabas" disebutkan dua kali dalam daftar karya-karya apokrif Kristen perdana: Decretum Gelasianum (tidak lebih tua dari abad ke-6), serta tulisan dari abad ke-7 List of the Sixty Books (Daftar ke-60 Kitab). Daftar-daftar ini adalah saksi-saksi independen, tetapi dalam kedua kasus di atas kita tidak dapat memastikan apakah si penyusun benar-benar telah melihat kesemua karya yang didaftarkan itu. Lebih jauh, daftar-daftar ini tidak memberikan rincian tentang isi karya-karya itu, dan tidak ada alasan untuk mengasumsikan bahwa teks Injil Barnabas dari abad ke-6 dan ke-7 ini adalah teks yang sama dengan yang kita bicarakan sekarang. M. R. James, New Testament Apocrypha (1924) menyangkal bahwa karya-karya yang disebutkan dalam daftar itu memang benar-benar pernah ada.

Karya ini tidak boleh dicampurkan dengan Surat Barnabas yang selamat, yang diduga telah ditulis pada abad ke-2 di Alexandria. Antara kedua tulisan ini tidak ada hubungan dalam gaya tulisan, isi atau sejarahnya, selain bahwa kedua-duanya menganggap dirinya ditulis oleh Barnabas. Tentang masalah sunat, kedua pengarang memegang pandangan yang sangat berbeda. Pandangan 'Surat Barnabas' yang menolak praktik-praktik Yahudi dan pandangan 'Injil Barnabas' yang menganjurkan praktik-praktik Muslim. Keduanya pun tidak boleh dibingungkan dengan Kisah perbuatan Barnabas yang telah ditemukan, yang menyampaikan laporan tentang perjalanan, kematian Barnabas sebagai seorang martir dan penguburannya; dan yang pada umumnya diduga telah ditulis di Siprus sekitar setelah 431.

Pada 478, pada masa pemerintahan Kaisar Zeno, uskup agung Anthemios dari Siprus mengumumkan bahwa sebuah tempat penguburan tersembunyi dari Barnabas telah dinyatakan kepadanya dalam sebuah mimpi. Tubuh orang suci itu konon telah ditemukan di sebuah gua dengan sebuah salinan dari Injil Matius yang kanonik di dadanya. Hal ini disampaikan oleh Theodorus Lector yang sezaman, yang kemungkinan sekali hadir ketika tulang-tulang dan kitab Injil itu dipersembahkan oleh Anthemios kepada kaisar. Sejumlah peneliti yang menegaskan bahwa Injil Barnabas itu memang sebuah naskah kuno mengajukan pendapat bahwa teks yang konon ditemukan pada 478 harus diidentifikasikan sebagai Injil Barnabas, tetapi tidak ada saksi sezaman yang mendukung pandangan ini. Menurut sebuah tradisi abad pertengahan yang dilestarikan di biara Sumela di selatan Trabzon, relikui-relikui Barnabas kemudian dipersembahkan kepada biara itu oleh Yustinianus; tetapi kemudian hilang satu abad kemudian ketika tentara-tentara Persia menduduki Alpen Pontus dalam peperangan mereka melawan Heraclius.

Pada 1986, sempat diklaim bahwa sebuah salinan awal Injil ini dalam bahasa Suriah telah ditemukan dekat Hakkari (bdk. Hamza Bektas dalam Ilim ve Sanat Dergisi, Maret-April 1986, dan «Türkiye» dari 25 Juli 1986, "Barnabas Bible Found", dalam Arabia 4/1985/ 1405/ No. 41/ Jan.-Febr./ Rabi Al-Thani, hlm. 46, "Original Bible Barnabas Found in Turkey", dalam The Minaret 12, 3; 1.+ 16. April, 1985, n.p.) Namun demikian, tak lama kemudian dilaporkan bahwa naskah ini sesungguhnya hanya mengandung Alkitab yang kanonik (Ron Pankow, "The Barnabas Bible?", dalam: Arabia 1985/1405//Maret-April/ Rajib, t.t.)


Manuskrip Bahasa Italia
Naskah dalam bahasa Italia milik Pangeran Eugene dipersembahkan kepadanya pada 1709 oleh John Frederick Cramer. Naskah ini tampaknya berasal dari abad ke-16. Pada 1738 naskah ini dengan seluruh isi perpustakaannya sang Pangeran dipindahkan ke Hoffbibliothek Wina, dan masih bertahan di sana di Perpustakaan Nasional Austria. Halaman-halaman dari manuskrip bahasa Italia ini dibingkai dalam gaya Islam, dan memuat pembagian pasal dan catatan-catatan pinggir dalam bahasa Arab yang tidak teratur tata bahasanya, dan dengan bahasa Arab yang keliru (sesekali dengan kata bahasa Turki, dan banyak ciri sintaksis Turki), catatan pinggir ini margin merupakan penafsiran yang kasar dalam bahasa Arab terhadap ayat-ayat tertentu. Sampulnya dalam bahasa Turki, dan kelihatannya asli. Tetapi kertasnya tampaknya Italia, seperti halnya juga dengan tulisan tangannya (meskipun dengan ejaan yang banyak tidak lazim. Ada slogan-slogan di dasar setiap halaman, sebuah praktik yang umum dalam naskah-naskah yang dipersiapkan untuk dicetak. Naskah ini tampaknya tidak selesai – ke-222 pasalnya diberikan ruang-ruang kosong untuk judul-judul pasal, tetapi hanya 27 ruangan yang telah diisi. Selain itu, ada 38 halaman berbingkai yang sama sekali kosong sebelum teksnya. Diduga bahwa ke dalam halaman-halaman itu akan disalin tulisan-tulisan lain. Naskah versi bahasa Italia inilah yang dijadikan dasar untuk terjemahan Raggs 1907, yaitu terjemahan yang paling umum beredar dalam bahasa Inggris. Terjemahan ini diikuti pada 1908 oleh terjemahan bahasa Arab oleh Khalil Saadah, yang diterbitkan di Mesir.

Teks lengkap dalam bahasa Italia ditranskripsikan dengan terjemahan bahasa Inggris dan pengantarnya: Ragg, L dan L - The Gospel of Barnabas. (Clarendon Press, Oxford, England, 1907).
Edisi bahasa Italia kedua – dalam kolom-kolom paralel dengan sebuah teks yang dipermodern: Eugenio Giustolisi dan Giuseppe Rizzardi, Il vangelo di Barnaba. Un vangelo per i musulmani? (Milano: Istituto Propaganda Libraria, 1991).

Teks lengkap dari naskah bahasa Italia telah diterbitkan dalam bentuk faksimili; dengan terjemahan bahasa Perancis dan komentar yang panjang serta aparatus tekstual: Cirillo L. & Fremaux M. Evangile de Barnabe: recherches sur la composition et l'origine, Paris, 1977, 598 hlm.

Manuskrip Bahasa Spanyol
Naskah Spanyol yang diketahui, lenyap pada abad ke-18 atau ke-19; akan tetapi sebuah salinan abad ke-18 ditemukan pada tahun 1970-an di Fisher Library Universitas Sydney di antara buku-buku milik Sir Charles Nicholson, yang diberi label dalam bahasa Inggris "Transcribed from ms. in possession of the Revd Mr Edm. Callamy who bought it at the decease of Mr George Sale...and now gave me at the decease of Mr John Nickolls, 1745" (Disalin dari manuskrip kepunyaan Pdt. Edm. Callamy yang membelinya ketika Tn. George Sale meninggal dunia … dan kini memberikannya kepada saya ketika Tn. John Nickolls meninggal dunia”. J. E. Fletcher, The Spanyol Injil Barnabas, Novum Testamentum vol. XVIII (1976), p. 314-320.

Perbedaan utama dari naskah Italia ialah bahwa salinan yang selamat tidak mencatat sejumlah besar pasal—yang masih ada dalam naskah asli dalam bahasa Spanyol ketika naskah itu diperiksa oleh George Sale. Teks Spanyolnya didahului oleh sebuah catatan yang mengklaim bahwa naskah itu diterjemahkan dari Bahasa Italia oleh Mustafa de Aranda, seorang penduduk Muslim Aragon di Istanbul. Manuskrip Spanyol ini juga memuat sebuah pendahuluan dari seseorang yang menggunakan nama samaran 'Fra Marino', yang mengklaim bahwa ia telah mencuri salinan versi Italia itu dari perpustakaan Paus Siktus V. Fra Marino melaporkan bahwa setelah memiliki kedudukan di Pengadilan Inkuisisi, ia akhirnya memiliki sejumlah karya, yang membuatnya percaya bahwa teks Alkitab telah dipalsukan, dan bahwa teks-teks apostolik yang asli telah disingkirkan dengan cara yang tidak semestinya.

Fra Marino juga mengklaim bahwa ia telah diperingatkan tentang keberadaan Injil Barnabas, dari sebuah acuan dalam sebuah karya (yang tidak dikenal) oleh Ireneus menentang Paulus; dalam sebuah buku yang telah dipersembahkan kepadanya oleh seorang perempuan bangsawan dari keluarga Colonna (Marino, di luar Roma, adalah lokasi dari Palazzo Colonna).

Teks manuskrip Spanyol telah diterbitkan dengan sejumlah komentar yang panjang:
Bernabe Pons L. F. El Evangelio de San Bernabe; Un evangelio islamico espanol, Universidad de Alicante, 1995, 260p

Asal-Usul
Beberapa peneliti karya ini berpendapat bahwa Injil Barnabas aslinya adalah sebuah karya Italia, karena di dalamnya terdapat ungkapan-ungkapan yang sangat mirip dengan yang digunakan oleh Dante. Selain meminjam dari karya Dante, menurut mereka si penulis juga mengambil pendahuluan dari versi Spanyol untuk mendukung kesimpulan ini. Para peneliti lainnya mencatat serangkaian persamaan tekstual antara ayat-ayat Injil Barnabas, dan berbagai teks lainnya dari sejumlah harmoni dari keempat Injil kanonik bahasa sehari-hari dari akhir Abad Pertengahan (dalam bahasa Inggris Pertengahan dan bahasa Belanda Pertengahan, tetapi khususnya dalam bahasa Italia Pertengahan); yang semuanya diperkirakan berasal dari sebuah versi Diatessaron karya Tatian (Jan Joosten, "The Gospel of Barnabas and the Diatessaron," Harvard Theological Review 95.1 (2002): 73-96). Hal ini pun akan mendukung pendapat bahwa karya ini aslinya dari Italia.

Para peneliti lainnya berpendapat bahwa versi bahasa Spanyol yang lebih dulu terbit. Menurut mereka, klaim dalam bagian pendahuluan versi bahasa Spanyol bahwa karya itu didasarkan pada sebuah sumber dalam bahasa Italia dimaksudkan untuk mengangkat kredibilitas karya tersebut dengan menghubungkannya dengan Perpustakaan Kepausan. Para peneliti ini mencatat paralel dengan serangkaian karya pemalsuan Morisco, prasasti-prasasti Sacromonte dari Granada, yang berasal dari tahun 1590-an; atau penulisan ulang Morisco atas tradisi-tradisi Kristen dan Islam, yang dihasilkan setelah mereka diusir dari Spanyol (G.A.Wiegers, "Muhammad as the Messiah: A comparison of the polemical works of Juan Alonso with the Gospel of Barnabas", Leiden, Bibliotheca Orientalis, LII, no 3/4, April-Juni 1995, hlm.245-292).

Manuskrip Spanyol yang diklaim ditulis di Istanbul, dan manuskrip Italia yang selamat mempunyai beberapa ciri Turki; jadi, apakah bahasa aslinya bahasa Spanyol atau Italia – Istanbul dianggap oleh kebanyakan peneliti sebagai tempat asal teks yang sekarang. Pandangan ini telah menambahkan kredibilitas, dalam arti bahwa banyak teks kuno Kristen dan patristik mungkin masih ditemukan, pada abad ke-16, dalam perpustakaan-perpustakaan Yunani di Istanbul - Konstantinopel kuno – dan bahwa kota itu memiliki sejumlah komunitas yang cukup besar yang berbahasa Yunani, Italia dan Spanyol.

Setelah jatuhnya Granada Moor pada 1492, populasi Mudejar dan Sephardi (orang-orang Muslim dan Yahudi yang menolak untuk berpindah ke agama Kristen) diusir dari Spanyol. Meskipun sebagian mulanya menemukan tempat perlindungan di Italia (khususnya Venezia), kebanyakan bermukim di Kesultanan Ottoman. Di sana orang-orang Yahudi yang berbahasa Spanyol membangun sebuah sub-kultur yang kaya di Istanbul dengan industri cetak yang maju dalam bahasa Ibrani dan Ladino. Jumlah ini semakin meningkat setelah 1550, setelah kampanye penganiayaan oleh Inkuisisi Venezia terhadap orang-orang Italia anti-Trinitarian dan Yahudi. Meskipun ajaran Islam pada saat ini sangat menentang pencetakan teks-teks Islam atau yang berbahasa Arab, pencetakan bahan-bahan non-Muslim pada prinsipnya tidak dilarang. Bahkan ada upaya-upaya pada 1570-an oleh pihak-pihak anti-Trinitarian untuk membangun sebuah percetakan di ibukota Turki untuk menerbitkan karya-karya Protestan radikal. Dalam pengantar berbahasa Spanyol, Fra Marino mencatat keinginannya agar Injil Barnabas dicetak, dan satu-satunya tempat di Eropa yang memungkinkannya pada akhir abad ke-16 adalah Istanbul.

Namun demikian, segelintir peneliti curiga bahwa ciri-ciri 'Turki' yang tampak jelas dalam manuskrip Italia; khususnya anotasi-anotasi berbahasa Arab, yang mereka nilai begitu penuh dengan kesalahan-kesalahan mendasar sehingga kemungkinan sekali tidak ditulis di Istanbul (bahkan oleh seorang penulis Italia). Secara khusus, mereka mencatat bahwa penonjolan syahadat versi Italia ke dalam bahasa Arab, tidak persis sama dengan rumusan ritual standar yang diucapkan setiap hari oleh setiap Muslim. Para peneliti ini cenderung untuk menyimpulkan dari berbagai inkonsistensi ini bahwa kedua manuskrip kemungkinan merupakan sebuah percobaan pemalsuan forensik, dan mereka cenderung menyimpulkan bahwa tempat penulisannya adalah Roma.

Sedikit akademikus menyatakan bahwa teks ini, dalam bentuknya yang sekarang, tidak berasal dari masa lebih awal daripada abad ke-14–16; meskipun segelintir dari mereka menganggapnya mengandung bagian-bagian dari sebuah karya yang lebih awal, dan hampir semuanya menemukan pengaruh dari sumber-sumber yang lebih tua— terutama sekali teks Vulgata dari Alkitab bahasa Latin. Akibatnya kebanyakan peneliti sepakat bahwa teks yang ada sekarang mengandung stratifikasi sekurang-kurangnya tiga lapisan komposisi yang berbeda:

Sebuah lapisan editorial yang berasal dari tahun 1590-an; dan terdiri, sekurang-kurangnya, dari pendahuluan dalam bahasa Spanyol dan anotasi-anotasi dalam bahasa Arab,
Sebuah lapisan komposisi naratif dalam bahasa vernakular, entah dalam bahasa Spanyol atau Italia, dan berasal dari masa tidak lebih tua daripada pertengahan abad ke-14,
Sebuah lapisan yang berasal dari bahan-bahan sumber yang lebih awal, yang hampir dapat dipastikan diteruskan kepada si pengarang/penerjemah bahasa vernakular ke dalam bahasa Latin; dan terdiri, sekurang-kurangya, atas nas-nas yang panjang di dalam Injil Barnabas yang sangat sejajar dengan perikop-perikop dalam kitab-kitab Injil kanonik; tetapi yang lapisan yang ada di baliknya jelas berbeda dengan bahasa Latin pertengahan Vulgata (seperti misalnya dalam versi alternatif dari Doa Bapa Kami dalam pasal 37, yang menyertakan doksologi penutup, bertentangan dengan teks Vulgata, tetapi sesuai dengan Diatessaron dan banyak tradisi varian yang lebih tua lainnya);

Banyak dari kontroversi dan pertikaian menyangkut otentisitas Injil Barnabas dapat diungkapkan kembali sebagai perdebatan apakah tema-tema yang jelas-jelas sangat menyinggung (dari perspektif Kristen ortodoks) sudah ada dalam bahan-bahan sumber yang dipergunakan oleh seorang pengarang vernakular abad ke-14–16, mungkinkah tulisan itu adalah hasil dari si pengarang sendiri, atau mungkinkah tulisan itu diinterpolasikan oleh penyunting yang belakangan. Para peneliti yang menganggap tema-tema partikular ini sebagai tulisan yang berasal dari masa Kristen perdana, toh pada umumnya tidak menyangkal bahwa bahwa bagian-bagian lain dari Injil ini mungkin berasal dari masa yang belakangan dan anakronistik; sementara mereka yang menolak otentisitas dari tema-tema partikular ini biasanya menyangkal bahwa bagian-bagian lain dari Injil ini mungkin menyampaikan bacaan atau penafsiran yang berbeda dari zaman Kristen perdana.

Analisis
Karya ini memiliki paralel yang kuat dengan iman Islam, bukan hanya dengan menyebutkan Muhammad langsung dengan namanya, tetapi juga mencakup syahadat (pasal 39). Nada kitab ini sangat anti-Paulus dan anti-Trinitarian. Dalam karya ini, Yesus digambarkan sebagai seorang nabi dan bukan anak Allah, sementara Paulus digambarkan telah "diperdayakan".

Lebih jauh, Injil Barnabas menyatakan bahwa Yesus selamat dari penyaliban karena ia diangkat hidup-hidup ke surga, sementara Yudas Iskariot sang pengkhianat — secara ajaib diubah — disalibkan sebagai gantinya. Keyakinan-keyakinan ini; khususnya bahwa Yesus adalah seorang nabi Allah dan diangkat hidup-hidup tanpa disalibkan; sesuai dengan keyakinan Islam. Namun demikian, nas-nas yang lain berlawanan dengan teks/ajaran-ajaran Al Qur'an; seperti misalnya dalam cerita tentang Kelahiran Yesus, di mana Maria digambarkan telah melahirkan Yesus tanpa mengalami rasa sakit; atau seperti dalam pelayanan Yesus, di mana ia mengizinkan orang minum anggur dan menganjurkan monogami. Tema-tema naratif, dan sejumlah ungkapan yang sangat khas, juga terdapat dalam Comedia Divina karya Dante (Ragg). Bila (seperti yang disimpulkan oleh kebanyakan peneliti) Injil Barnabas dianggap sebagai upaya untuk mensintesiskan unsur-unsur dari agama Kristen dan Islam, maka dapat dikatakan adana kesejajaran dalam tulisan-tulisan Morisco dan anti-Trinitarian; tetapi sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti ini.

Versi Spanyol mencakup sebuah laporan tentang ditemukannya Injil Barnabas di ruang belajar pribadi Paus Siktus V (1585-1590), sebuah laporan yang bagi banyak peneliti tampaknya secara historis tidak cocok; dan hal ini, besama-sama dengan berbagai inkonsistensi paleografi dalam manuskrip Italia yang bertahan, telah membuat sejumlah pakar menyimpulkan bahwa kedua manuskrip yang dikenal itu telah disiapkan untuk mendukung sebuah percobaan dalam pemalsuan forensik, yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan atau menjebak sejumlah tokoh gereja Katolik Roma terkemuka di kalangan Kuria Roma pada 1590-an (David Sox; The Gospel of Barnabas 1984). Ada sejumlah paralel sezaman bagi usaha seperti ini – khususnya "Casket Letters" yang konon dipalsukan untuk menuduh Mary, Ratu Skotlandia. Oleh karena itu, sebagian sarjana yang mengikuti pandangan ini menolak keseluruhan Injil ini dan menganggapnya sebagai sebuah hoax; tetapi mayoritas akan menganggap bahwa lebih besar kemungkinannya bahwa mereka yang dituduh sebagai pemalsu itu memanfaatkan teks heterodoks yang telah ada sebelumnya.

Tema-Tema Keagamaan
Injil Barnabas tidak banyak dikenal di luar kalangan akademik hingga belakangan ini, ketika sejumlah orang Muslim menerbitkannya untuk berargumen dengan konsepsi Kristen ortodoks tentang Yesus. Pada umumnya karya ini lebih menggemakan pandangan-pandangan Muslim yang ada daripada pandangan Kristen: karya ini meramalkan kedatangan Muhammad dengan menyebutkan namanya; bukannya menggambarkan penyaliban Yesus, kitab ini menggambarkan bahwa ia diangkat ke surga, serupa dengan gambaran tentang Elia dalam Raja-raja, pasal 2; dan kitab ini menyebut Yesus seorang "nabi" yang misinya dibatasi hanya pada "bani Israel". Namun demikian, karya ini juga berbeda dengan konsepsi Islam dalam sekurang-kurangnya dua hal penting; karya ini melaporkan bahwa Muhammad, dan bukan Yesus, yang disebut Mesias, sementara Qur'an dan Hadits sama-sama menyebut Yesus sebagai Mesias, dan tidak ada varian ortodoks Islam manapun yang menyebut Muhammad sebagai Mesias. Selain itu, karya ini secara eksplisit menyangkal doktrin-doktrin Islam (dan Kristen) tentang penghakiman mutlak dan pra-pengetahuan Allah — dengan menyatakan bahwa, dalam masalah perdamaian: "Allah menunggu manusia untuk bertobat" (pasal 114); sedemikian rupa sehingga jiwa-jiwa orang yang jahat di Neraka pada akhirnya dapat diselamatkan pada akhir zaman, bila mereka bersedia bertobat (pasal 113); sementara orang-orang yang benar —bahkan orang-orang suci dan para nabi— tidak dapat selamat dari rasa takut akan penghukuman; karena tidak ditolak kemungkinan bahwa suatu saat di masa mendatang, karena terlalu yakin akan kebenaran mereka sendiri, mereka terjatuh ke dalam kesombongan (pasal 112).

Karya ini memuat sebuah polemik yang panjang melawan doktrin predestinasi (pasal 164), dan mendukung ajaran pembenaran oleh iman; bahwa tujuan kekal jiwa ke surga atau neraka tidak ditetapkan sebelumnya oleh karunia Allah (seperti dalam Calvinisme), ataupun penghakiman Allah, dalam belas kasih-Nya, terhadap iman orang-orang percaya di muka bumi (seperti dalam Islam ortodoks). Sebaliknya dinyatakan bahwa mereka yang dihukum pada penghakiman terakhir, tetapi yang kemudian menjawab dalam iman, yang memeprlihatkan penyesalan yang sungguh-sungguh, dan yang membuat pilihan bebas untuk diberkati, pada akhirnya akan memperoleh perdamaian (pasal 137). Hanya mereka yang tetap sombong akan terhalang dari pertobatan yang sungguh-sungguh dan karenanya akan tetap tinggal di dalam neraka.

Keyakinan Pelagian yang sangat radikal ini pada abad ke-16 ditemukan di antara tradisi-tradisi Protestan anti-Trinitarian di kemudian hari yang disebut sebagai Unitarianisme. Beberapa tokoh anti-Trinitarian abad ke-16 berusaha mempertemukan agama Kristen, Islam dan Yudaisme; bedasarkan argumen-argumen yang mirip sekali dengan apa yang diajukan dalam Injil Barnabas, dengan mengatakan bahwa bila perdamaian tetap tidak terpecahkan hingga akhir zaman, maka agama manapun dari ketiga agama ini dapat menjadi jalan yang sahih untuk masuk ke surga bagi para pemeluknya. Michael Servetus atau Miguel Servet dari Spanyol, menolak rumusan Kristen ortodoks tentang Tritunggal (membuktikan bahwa satu-satunya rujukan yang eksplisit terhadap Tritunggal dalam Perjanjian Baru sebagai interpolasi di kemudian hari); dan berharap dengan demikian dapat menjembatani perbedaan doktriner antara agama Kristen dan Islam. Pada 1553 ia dihukum mati di Geneva di bawah kekuasaan Yohanes Calvin, tetapi ajaran-ajarannya tetap sangat berpengaruh di antara para pelarian Protestan Italia. Pada akhir abad ke-16 banyak anti-Trinitarian, yang dianiaya baik oleh kaum Calvinis maupun oleh Inkuisisi, mencari perlindungan di Transylvania; yang saat itu berada di bawah perlindungan Turki dan memiliki hubungan yang erat dengan Istanbul. (Christopher J. Burchill:The Heidelberg Antitrinitarians Bibliotheca Dissidentium: vol XI, Baden-Baden 1989,308p).

Termasuk dalam pasal 145 adalah "Buku kecil Elia"; yang memberikan pengajaran tentang kehidupan yang benar berupa spiritualitas asketik dan pertapa. Dalam 47 pasal berikutnya, Yesus dicatat mengembangkan sebuah tema bahwa para nabi dari zaman purbakala, khususnya Obaja, Hagai dan Hosea, adalah para pertapa suci yang mengikuti aturan-aturan keagamaan ini; dan mengkontraskan para pengikut mereka – yang disebut sebagai "orang-orang Farisi sejati" – dengan "Farisi-Farisi palsu" yang hidup di dunia, dan yang merupakan lawan-lawan utamanya.. Para "Farisi sejati" ini dilaporkan berkumpul di Gunung Karmel. Hal ini cocok dengan ajaran Ordo Karmelit abad pertengahan, yang hidup sebagai kongregasi pertama di gunung Karmel pada abad ke-13; tetapi yang mengklaim (tanpa bukti) sebagai keturunan langsung Elia dan para nabi Perjanjian Lama. Pada 1291 bangsa Mamluk masuk ke Suriah memaksa para biarawan di Karmel untuk meninggalkan biara mereka, tetapi ketika menyebar di seluruh Eropa Barat mereka mendirikan kongregasi Karmelit Barat – khususnya di Italia – dan telah meninggalkan kehidupan pertapa dan idealisme asketik, dan sebaliknya mengambil kehidupan biara dan misi dari para Ordo Mendikan lainnya. Sebagian peneliti menganggap bahwa kontroversi-kontroversi yang muncul pada abad ke-14 hingga ke-16 dapat ditemukan tercermin dalam teks Injil Barnabas.

Injil ini juga sesekali mengambil nada yang sangat anti-Paulin, dengan mengatakan pada awal versi Italia: "banyak orang yang diperdayakan oleh Setan, dengan berpura-pura saleh, mengajarkan doktrin yang paling keji, yang menyebut Yesus anak Allah, menolak sunat yang diperintahkan oleh Allah untuk selama-lamanya, dan mengizinkan setiap daging yang haram: di antaranya juga Paulus telah diperdayakan."

Ramalan tentang Nabi Muhammad Salallahualaihiwassalam
Injil Barnabas mengklaim bahwa Yesus meramalkan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w., sehingga cocok dengan Qur'an yang menyebutkan:

"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata!" (Surah 61)

Ahmad adalah nama lain dari Muhammad. Sebuah tradisi ilmiah Islam mengaitkan nas Qur’an ini dengan rujukan-rujukan Perjanjian Baru kepada Parakletos (Yohanes 14:16, 14:26, 15:26, 16:7). Kata Yunani "parakletos" dapat diterjemahkan menjadi "Penghibur"; dan dalam tradisi Kristen, kata ini dikatakan merujuk kepada Roh Kudus. Sebagian sarjana Muslim telah mencatat kemiripannya dengan kata Yunani "periklutos" yang dapat diterjemahkan sebagai "yang terpuji"; atau dalam bahasa Arab, "Ahmad".

Nama "Muhammad" seringkali disebutkan secara tegas dalam Injil Barnabas, seperti dalam kutipan berikut:

"Yesus menjawab: `Nama sang Mesias adalah yang terpuji, karena Allah sendiri telah memberikan nama itu ketika Ia menciptakan jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi engkau, Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan begitu banyak makhluk, yang akan Aku serahkan kepadamu sebagai hadiah, sedemikian rupa sehingga barangsiapa memberkati engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa mengutuk engkau, ia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke dalam dunia, Aku akan mengutus engkau sebagai utusan keselamatan-Ku dan kata-katamu akan menjadi kenyataan, sedemikian rupa sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal, imanmu tidak akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya yang diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka, lalu berkata, `O Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!' Barnabas 97:9-10. (Manuskrip Italia mengganti "Yang Terpuji" dengan "Muhammad").

Namun demikian, sementara ada banyak nas di mana Injil Barnabas memberikan bacaan alternatif terhadap perikop-perikop yang terdapat dalam Injil-injil kanonik, tak ada satupun rujukan kepada Muhammad yang langsung menyebut namanya muncul dalam nas-nas sinoptik; dan khususnya, tak ada satupun rujukan kepada "Muhammad" di dalam Barnabas yang sesuai dengan rujukan "Parakletos" dalam Injil Yohanes yang kanonik. Hanya ada satu kesempatan di mana Injil Barnabas dapat dianggap "mengoreksi" sebuah perikop kanonik yang dikenal, sehingga mencatat sebuah nubuat oleh Yesus tentang seorang Utusan Allah (yang tidak disebutkan namanya):

Lalu Yesus berkata: "Akulah suara yang berseru-seru di seluruh Yudea, dan berkata: "Persiapkanlah jalan untuk utusan Tuhan," bahkan sebagaimana tertulis dalam Yesaya." Mereka berkata: "Bila engkau bukanlah Mesias atau Elia, atau nabi manapun juga, mengapa engkau mengajarkan suatu ajaran yang baru, dan membuat dirimu lebih penting daripada Mesias?" Yesus menjawab: "Mujizat yang Allah kerjakan melalui tanganku membuktikan bahwa aku berbicara tentang apa yang Allah kehendaki; akupun tidak membuat diriku sebagai dia yang engkau katakan. Karena aku tidak layak untuk melepaskan tali kasut ataupun pengikat sepatu Utusan Allah yang engkau sebut "Mesias," yang telah diciptakan sebelum aku, dan datang setelah aku, dan akan membawa firman kebenaran, sehingga imannya tidak akan pernah berakhir." (Pasal 43):

Nas ini sangat mirip dengan ayat-ayat dalam Injil Yohanes 1:19-30 yang kanonik, kecuali bahwa dalam nas ini, kata-kata tersebut diucapkan oleh Yohanes Pembaptis (di dalam Qur'an; Yahya ibn Zakariya) dan merujuk kepada Yesus.

Muhammad Sebagai Sang Mesias
Menurut salah satu versi dari Injil Barnabas:

'Kemudian imam itu berkata: "Dengan nama apakah Mesias itu akan dipanggil?" {Yesus menjawab} "Muhammad adalah namanya yang diberkati" (pasal 97).

dan

"Yesus mengaku, dan mengatakan kebenaran: "Aku bukanlah Mesias itu." (pasal 42:2)

Seperti telah disebutkan di atas, pernyataan-pernyataan ini tampaknya mengkontradiksikan keyakinan Islam. Namun demikian, seorang apologet Muslim terkenal, Ahmed Deedat berpendapat bahwa karena "Mesias" artinya sekadar "dia yang diurapi", maka kata itu dapat dihubungkan dengan nabi manapun, dan Yesus tentu memaksudkan bahwa Muhammad diurapi oleh Allah.

Namun demikian, mengenai Mesias sebagai sinonim dengan orang yang diurapi, hal ini tidak konsisten dengan konotasi yang kompleks dari Mesias menurut orang-orang Yahudi dari abad ke-1. Lihat Mesias. Mesias merujuk kepada seorang pribadi; dua orang tidak mungkin bersama-sama menjadi Sang Mesias. Mesias adalah seorang pemimpin Yahudi, yang berjuang dengan orang-orang Yahudi untuk memulihkan mereka menjadi suatu bangsa yang aman. Islam tidak mengatribusikan sifat ini kepada Muhammad.

Bila penulis Injil Barnabas telah berpengalaman dalam sebuah komunitas Kristen, ia akan paham makna Mesias yang berbeda. Dalam Dunia Kristen, kata ini telah mengandung konotasi dari seorang penguasa yang telah dinubuatkan yang menyelamatkan orang-orang percaya dari penghukuman. Deskripsi ini cocok sekali dengan pandangan Islam mengenai Muhammad.

Mesias Keturunan Ismael
Menurut salah satu versi dari Injil Barnabas, Yesus menyangkal bahwa dialah sang Mesias itu, dan mengklaim bahwa Mesias akan datang dari kalangan keturunan Ismael (bangsa Arab) seperti dikatakannya:

"Pada saat itu Yesus berkata: 'Engkau menipu dirimu sendiri; karena Daud di dalam Roh menyebutnya Tuan, dan dengan demikian berkata: "Allah berkata kepada tuanku, duduklah di sebelah kananku, sampai musuh-musuhmu kutaruh di bawah kakimu lawan-lawanmu pijakan kakimu. Allah akan mengirimkan tongkatmu sehingga engkau berkuasa di antara lawan-lawanmu." Bila utusan Allah yang engkau sebut Mesias adalah anak Daud, bagaimana mungkin Daud menyebutnya tuan? Percayalah padaku, karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa janji itu telah dibuat dalam diri Ismael, bukan Ishak."(Barnabas 43:10)

Hajj Sayed (Anggota Senior dari CIMS), dalam bukunya yang baru di Mesir, membandingkan hal ini dengan pernyataan berikut dari Alkitab yang kanonik:

"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" (Matius 22:42-46)

Menurut Injil-injil kanonik, Yesus adalah "anak" (keturunan) Daud; karenanya, Hajj Sayed berpendapat bahwa pernyataan ini menguatkan pendapat Injil Barnabas.

Gagasan tentang Mesias sebagai seorang Arab juga ditemukan dalam pasal yang lain dari Injil Barnabas:

"Bila aku melakukan kejahatan, tegurlah aku, dan Allah akan mengasihimu, karena engkau melakukan kehendak-Nya, akan tetapi bila tak seorang pun dapat menegur dosaku, maka itu adalah tanda bahwa engkau bukanlah anak-anak Abraham sebagaimana yang engkau katakan, dan engkau bukanlah bagian dari Dia yang ke dalamnya Abraham terhisab. Sebagaimana Allah yang hidup, demikianlah dalamnya kasih Abraham kepada Allah, sehingga ia tidak hanya menghancurkan semua berhala dan meninggalkan ayah dan ibunya, tetapi juga bersedia mengurbankan anaknya sendiri dalam ketaatan kepada Allah. Imam agung menjawab: "Aku menanyakan hal ini kepadamu, dan aku tidak berusaha membunuh engkau, karena itu katakanlah kepada kami: Siapakah putra Abraham itu?" Yesus menjawab: "Semangat kehormatan-Mu, ya Allah, membakar diriku, dan aku tidak dapat berdiam diri. Sesungguhnya aku berkata, putra Abraham adalah Ismael, dan daripadanya akan datang Mesias yang dijanjikan kepada Abraham, bahwa di dalam dia semua suku di muka bumi akan diberkati." Mendengar hal itu, imam agung murka, dan berseru: "Baiklah kita merajam orang yang durhaka ini, karena ia adalah seorang keturunan Ismael, dan ia telah menghujat Musa dan Hukum Allah." (Barnabas 208:1-2)

Di sini, salah satu versi Injil Barnabas juga mengutip Yesus yang mengatakan bahwa anak Abraham yang dikurbankan adalah Ismael, bukan Ishak, sesuai dengan keyakinan Islam tetapi berlawanan dengan keyakinan Yahudi dan Kristen. Dapat pula ditarik kaitan antara pernyataan dalam alinea terakhir bahwa "di dalam dia semua suku di muka bumi akan diberkati", dengan makna nama "Muhammad" yang "Dipuji" atau "Berbahagia". (Bdk. Life of Prophet Muhammad).

Yesus Bukan Allah Ataupun Anak Allah
Menurut Injil Barnabas, Yesus meramalkan dan menolak penyembahan dirinya sebagai Allah:

"Dan setelah mengatakan hal ini, Yesus memukul wajahnya dengan kedua tangannya, dan kemudian menutupi tanah dengan kepalanya, sambil berkata: "Terkutuklah barangsiapa yang memasukkan ke dalam ucapan-ucapanku bahwa aku adalah anak Allah" (53:6)

"Dan setelah berkata demikian Yesus keluar dari Bait Allah. Dan rakyat mengagungkannya, karena mereka membawa semua orang yang sakit yang dapat mereka kumpulkan, dan Yesus setelah berdoa memulihkan kesehatan mereka: oleh karena itu, pada hari itu di Yerusalem tentara-tentara Romawi, melalui pekerjaan Setan, mulai menghasut rakyat, sambil berkata Yesus adalah Allah Israel, yang telah datang untuk melawat umat-Nya."(69:6)

"Yesus menjawab: "Dan engkau; menurut engkau siapakah aku?" Petrus menjawab: "Engkau adalah Kristus, anak Allah". Lalu Yesus menjadi marah, dan dengan murka Yesus menegurnya sambil berkata: "Pergilah daripadaku, karena engkau adalah iblis yang berusaha membuat aku berdosa" (70:1)

Yesus berkata lagi: "Aku mengaku di hadapan surga, dan meminta kesaksian dari semua yang hidup di muka bumi, bahwa aku adalah seorang asing bagi semua orang yang telah berkata tentang aku, yakni, bahwa aku lebih daripada seorang manusia biasa. Karena aku, yang lahir dari seorang perempuan, takluk kepada penghakiman Allah; yang hidup di sini seperti semua orang lainnya, sama-sama dapat mengalami penderitaan yang sama." (94:1)

Kemudian imam itu menjawab, dengan gubernur dan raja: "Jangan sesali dirimu, O Yesus, yang kudus dari Allah, karena di masa kita pemisahan ini tidak akan ada lagi, karena kami akan menulis kepada senat Romawi yang suci dengan cara yang sedemikian bijaksana sehingga dengan dekrit kaisar tak seorangpun akan menyebut engkau Allah atau anak Allah." Kemudian Yesus berkata: "Kata-katamu tidak menghibur aku, karena ketika engkau mengharapkan terang, kegelapanlah yang akan datang; tetapi penghiburanku terdapat dalam kedatangan sang Utusan, yang akan menghancurkan setiap pandangan yang salah tentang aku, dan imannya akan menyebar dan akan menguasai seluruh dunia, karena demikianlah yang telah Allah janjikan kepada Abraham bapak kita." (97:1)

Hal ini sepenuhnya cocok dengan keyakinan Islam yang menyatakan bahwa Yesus ini adalah manusia dan seorang nabi. Menurut sejumlah hadits, Yesus akan kembali ke muka bumi di masa depan dan menyatakan kepada dunia bahwa ia adalah "seorang hamba Allah".

Menurut Imam Anwar Al-Awlaki dalam ceramah audionya Lives of the Prophets, hal pertama yang dikatakan oleh nabi Isa ketika ia berada di buaiannya adalah "Sesungguhnya aku ini hamba Allah", dan hal pertama yang akan dikatakan oleh Isa ketika ia kembali ke muka bumi adalah hal yang sama, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah".

Menurut Qur'an: "Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", Maryam dipanggil "saudara perempuan Harun", karena ia seorang wanita yang shaleh seperti keshalehan Nabi Harun a.s. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia."(Surat Maryam:27-35)

Paulus dan Barnabas
Hajj Sayed berpendapat bahwa deskripsi Surat Galatia tentang pertikaian antara Paulus dan Barnabas mendukung gagasan bahwa Injil Barnabas telah ada di masa Paulus. Blackhirst, sebaliknya, telah mengajukan pendapatnya bahwa laporan Galatia tentang argumen ini dapat menjadi alasan bagi si penulis Injil ini untuk mengatribusikannya kepada Barnabas.
Paulus menulis dalam Galatia pasal 2:

"Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?" (Surat Galatia 2:11-14)

Paulus di sini menyerang Petrus dan Barnabas karena "berusaha memuaskan orang-orang Yahudi" dengan tetap berpegang pada hukum-hukum mereka, seperti di antaranya sunat. Hal ini memperlihatkan, pada saat itu, bahwa Barnabas mengikuti Petrus dan tidak setuju dengan Paulus. Sebagian merasa bahwa hal ini juga menunjukkan bahwa para penduduk Galatia pada waktunya itu menggunakan sebuah Injil atau sejumlah Injil yang bertentangan dengan keyakinan-keyakinan Paulus, dan Injil Barnabas bisa merupakan salah satu di antaranya (meskipun Injil Petrus mestinya adalah kandidat yang lebih wajar, mengingat isi surat yang kedua.). Terhadap laporan Galatia ini, kita dapat membandingkannya dengan Pengantar Pasal Injil Barnabas, di mana kita membaca:

"Saudara-saudara yang terkasih, Allah yang besar dan ajaib pada hari-hari terakhir ini telah mengunjungi kita melalui nabinya Yesus Kristus dalam in great mercy of teaching dan miracles, karena alasan itulah banyak orang, yang telah diperdayakan oleh Setan, dengan berpura-pura saleh, mengajarkan doktrin yang paling jahat, menyebut Yesus anak Allah, menolak sunat untuk telah diperintahkan Allah untuk selama-lamanya, dan mengizinkan setiap daging yang tidak halal; di antara mereka juga Paulus telah diperdayakan, dan tentang itu aku berbicara dengan penuh duka cita; karena itulah aku menuliskan kebenaran yang telah aku lihat dan dengar, dalam pergaulan yang telah kuperoleh bersama Yesus, agar engkau dapat diselamatkan, dan tidak terpedaya oleh Setan dan binasa dalam penghakiman Allah. Oleh karena itu, waspadalah terhadap siapapun yang mengajarkan kepadamu ajaran yang baru yang bertentangan dengan apa yang aku tulis, agar engkau dapat diselamatkan untuk selama-lamanya." (Introduction To the Gospel of Barnabas)
Dalam konteks ini, perhatikan pula bahwa Petrus adalah salah satu dari ke-12 murid Yesus, dan Barnabas adalah salah seorang pengikut pertama Yesus, sementara Paulus, seorang warga negara Romawi, tidak pernah hidup bersama Yesus, dan telah biasa menganiaya pengikut-pengikut Yesus sebelum pertobatannya.

Kisah 9:26-27: "Setibanya di Yerusalem Saulus [Paulus] mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul..."

Dari nas-nas sebelumnya, kita juga dapat menyimpulkan bahwa pada mulanya Paulus dan Barnabas berhubungan baik satu sama lain; namun pada akhirnya mereka mulai menemukan perbedaan dalam keyakinan masing-masing.

Sebagai kesimpulan, sebagian sarjana Muslim percaya bahwa perbedaan-perbedaan antara Injil Barnabas dan keyakinan Paulus mungkin telah menjadi alasan bahwa Injil Barnabas dan injil-injil lainnya tidak dimasukkan ke dalam Perjanjian Baru.

Perbedaan-Perbedaan Non-Kanonik Lainnya
Menurut kutipan berikut ini, Yesus berbicara kepada Barnabas dan memberikan kepadanya sebuah "rahasia" seperti berikut:

Sambil menangis Yesus berkata: "O Barnabas, aku harus menyingkapkan kepadamu rahasia-rahasia besar, yang, setelah aku meninggalkan dunia ini, harus engkau singkapkan kelak." Kemudian, menjawablah dia yang menulis, dan katanya: "Janganlah menangis, O guru, dan juga orang-orang lain, karena kita semua adalah orang berdosa. Dan engkau, yang kudus dan nabi Allah, tidaklah layak bagimu untuk menangis seperti itu."

Yesus menjawab: "Percayalah kepadaku, Barnabas bahwa aku tidak dapat menangis sebagaimana yang seharusnya. Karena bila manusia tidak menyebut aku Allah, aku tentu akan melihat Allah di sini sebagaimana Ia tampak kelak di firdaus, dan aku akan selamat dan tidak takut akan hari penghakiman. Tetapi Allah tahu bahwa aku tidak bersalah, karena aku tidak pernah terpikir bahwa aku lebih daripada sekadar seorang hamba yang malang. Tidak, aku katakan kepadamu bahwa andaikan aku tidak disebut Allah, maka aku tentu sudah diangkat ke firdaus bila aku meninggalkan dunia ini, sementara sekarang ini aku tidak akan ke sana hingga hari penghakiman. Sekarang engkau tahu bahwa aku mempunyai alasan untuk menangis."

"Ketahuilah, O Barnabas, bahwa karena itulah aku akan mengalami penganiayaan yang hebat, dan akan dijual oleh salah seorang muridku dengan harga tiga puluh keping uang. Karena itu aku yakin bahwa dia yang akan menjualku akan dibunuh atas namaku, karena Allah akan mengangkat aku dari muka bumi, dan akan mengubah wajah si pengkhianat sehingga setiap orang akan percaya bahwa dia adalah aku; namun demikian, bila ia meninggal dalam kematian yang kejam, aku akan tetap tinggal dalam kehinaan tersebut untuk waktu yang lama. Tetapi ketika Muhammad datang, Utusan Allah yang kudus, kehinaan itu akan diangkat. Dan inilah yang akan dilakukan Allah karena aku telah mengakui kebenaran tentang sang Mesias yang akan memberikan kepadaku ganjaran ini, bahwa orang akan tahu bahwa aku hidup dan bahwa aku tidak mengalami kematian yang penuh kehinaan itu."
Juga, menurut Injil Barnabas, Yesus menyuruh Barnabas untuk menulis injil:

Yesus berpaling kepada dia yang menulis dan berkata: "Barnabas, usahakanlah dengan cara apapun untuk menulis injilku mengenai semua yang telah terjadi sepanjang hidupku di dunia. Dan tuliskanlah dengan cara yang sama apa yang telah terjadi atas diri Yudas, agar orang-orang percaya tidak terpedaya, dan agar setiap orang boleh percaya akan kebenaran."

KEBOHONGAN PASKAH

Tidak Ada “Tanda” Hanya Satu Tanda Untuk Yahudi!
Namun Yesus menjawab permintaan orang Yahudi itu dengan keras dan kasar. Ia berucap, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:39-40).
Dari perkataan di atas terlihat, Yesus tidak berusaha bersikap baik dan lemah lembut kepada orang Yahudi dengan menunjukkan bukti-bukti yang pernah diberikan selama itu, misalnya:
a. Mukjizat memulihkan penglihatan seorang pengemis buta yang bernama Bartimeus.
(Markus 10:46-52) dan (Lukas 18:35-43)
b. Mukjizat menyembuhkan penyakit pendarahan wanita yang dideritanya selama dua belas tahun, sehingga sampai meng-habiskan semua miliknya. Yesus melakukan itu hanya dengan menjamah jubahnya. (Markus 5:25-34)
c. Mukjizat mengeluarkan roh jahat ke dalam tubuh kawanan babi yang berjumlah lebih dari dua ribu ekor. (Markus 5:1-20)
d. Mukjizat memberi makan kepada lima ribu orang yang mengikutinya. (b:l-15)
Namun sayang, terhadap orang Yahudi Yesus tidak mengingatkan mereka. Yesus tidak berusaha mengingatkan orang Yahudi agar tidak menuntut hal-hal baru dan mengajak mereka merenungi kembali tanda dan mukjizat yang sudah pernah ia berikan. Di sini Yesus malah menyatakan dengan keras dan kasar kepada mereka: “Tidak akan diberikan tanda, (kecuali satu tanda), seperti tanda nabi Yunus!”

B. Yunus Melarikan Diri Dari Tugas Da’wah.
Lantas apa sebenarnya ayat (mukjizat) Yunus Alaihissalam itu? Untuk menemukan jawabannya terlebih dulu kita harus membaca surat Yunus dalam Perjanjian Lama.
Menurut kitab itu, Allah telah memerintahkan kepada Yunus agar pergi ke kota Niniwe untuk memperingatkan penduduk kota itu agar segera bertobat dan insaf dari segala tingkah lakunya yang jahat. (Yunus 3:8) Namun ternyata Yunus enggan pergi ke Niniwe.
Ia malah melarikan diri ke Yafo. Di sana ketika ia melihat sebuah perahu yang akan berlayar, dengan cepat ia naik untuk melarikan diri dari perintah Allah. Ketika perahu berada di tengah laut, tiba-tiba datang angin topan dan gelombang besar yang menakutkan. Melihat kejadian ini si nakhkoda berkeyakinan bahwa di antara penumpangnya pasti ada salah seorang yang telah berbuat durhaka. Si nakhkoda kemudian berembuk dengan para penumpangnya untuk mengatasi masalah ini. Kemudian mereka berkata, “Marilah kita undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa
oleh malapetaka ini.” (Yunus 1:7)
Meskipun Yunus merasa enggan memenuhi perintah Allah untuk pergi berdakwah, tapi setelah kalah dalam undian, dengan gagah berani ia menawarkan diri untuk melaksanakan hukuman itu. Katanya, “Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” (Yunus 1:12)

C. Hidup Atau Matikah, Yunus?
Dengan gagah berani nabi Yunus Alaihissalam menyerahkan dirinya untuk dijadikan tumbal dan korban. Dengan sendirinya, sebelum dilemparkan ke dalam laut, ia tidak usah dipenggal atau ditikam terlebih dahulu. Dengan sukarela ia sudah menyatakan kesiapannya untuk dilempar ke dalam laut. Seraya berkata, “Campakkanlah aku ke dalam laut! ” Kini timbul pertanyaan, “Apakah ketika dilemparkan ke dalam laut Yunus Alaihissalam dalam keadaan mati atau hidup?” Semua anak-anak Nasrani yang mengikuti
pelajaran hari Minggu akan menjawab tanpa pikir panjang lagi: “Dalam keadaan hidup!
Setelah itu barulah gelombang laut dan angin ribut reda!” Apakah hanya secara kebetulan saja ia ditelan ikan? Di dalam perut ikan itu, apakah Yunus dalam keadaan hidup atau mati? Dengan serentak anak-anak Nasrani pasti akan menjawab, “Dalam keadaan hidup!” Kalau begitu apa buktinya? Mereka akan menjawab dengan serentak, “Yunus berdoa kepada Tuhan Allahnya di dalam perut ikan itu. Katanya, “Dalam kesusahan aku berdoa kepada Tuhan dan Ia menjawab aku.” (Yunus 2:1-2)
Selanjutnya anak-anak itu akan menjawab lagi, “Yang jelas di dalam perut ikan itu Yunus hidup, karena orang mati tidak berseru dan berdoa!” Lantas apakah selama tiga hari ikan itu membawanya mengarungi lautan, Yunus dalam keadaan mati atau hidup? Jawaban mereka pasti tidak akan berubah:
“Hidup!” Apakah Yunus mati atau hidup, ketika ikan itu memuntahkannya ke pantai (setelah tiga hari)? jawaban mereka tetap tidak berubah: “Hidup!” Jawaban anak-anak Nasrani itu bisa diterima oleh semua golongan agama, baik Yahudi, Nasrani, maupun Islam.

D. Persepsi Kaum Masehi Terhadap Yesus, Bertentangan Dengan Peristiwa Yunus
Jika dikatakan Yunus hidup selama tiga hari tiga malam, maka seharusnya Yesus juga hidup di dalam kuburnya, seperti yang diramalkannya sendiri. Kaum Nasrani bergantung kepada benang lapuk. Mereka menyatakan “Yesus mati”. Sebenarnya hal ini dilakukan demi untuk mengabadikan pada “idee” juru selamat. Karena itulah, tidak bisa tidak; harus dijawab bahwa Yesus mati selama tiga hari tiga malam dalam kuburnya. Pernyataan ini jelas amat berbeda dengan apa yang diucapkan Yesus dalam ramalannya. Yunus tetap
hidup selama tiga hari tiga malam, tetapi Yesus telah mati selama tiga hari tiga malam.
Pernyataan ini juga dikemukakan oleh kaum Masehi. Pernyataan kaum Nasrani ini amat berbeda dengan peristiwa yang telah terjadi terhadap Yunus padahal Yesus telah berkata:
“Seperti Yunus”. Ia tidak berkata: “Berbeda dengan Yunus!” Pernyataan kebenaran ini merupakan kebenaran ukuran Yesus yang diberikan kepada dirinya sendiri. Yesus juga mengatakan bahwa ia bukan Mesias bangsa Yahudi yang sebenarnya. Bila yang ditulis dalam Injil yang asli itu benar demikian, maka kenapa kita mencela penolakan bangsa Yahudi terhadap “Almasih”? Tiga hari + tiga malam = 72 jam?! Seorang doktor ketuhanan dan profesor dalam ilmu theologi berbicara tentang masalah paragraf (Matius
12:40) yang diperselisihkan itu. la mengatakan bahwa penekanannya lebih dititik-beratkan pada masalah faktor waktu: “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” Profesor ini juga menambahkan. Katanya, “Saya meminta perhatian anda pada kata “tiga” yang diulang-ulang sebanyak empat kali untuk membuktikan bahwa Yesus merealisasikan ramalannya yang berkenaan dengan “lamanya waktu” yang
akan dilaluinya di dalam kubur. lni bukan “seperti Yunus” yang berkenaan dengan keadaan hidup atau mati selama masa itu.” Bila yang ditekankan Yesus di sini hanya faktor waktunya saja, baiklah kita bertanya kepada sang profesor itu, “Apakah Yesus sudah merealisasikan janjinya kepada orang Yahudi? Maka si Nasrani yang dogmatis akan menjawab dengan lantang: “Sudah!”

E. Kapan Yesus Disalib?
Kini timbul pertanyaan: “Kapan Almasih disalib? Seluruh dunia Masehi akan
mengatakan: “Pada hari jumat!” Peristiwa inilah yang menyebabkan timbulnya pesta peringatan yang disebut “Good Friday” (hari jumat yang baik). Seluruh umat Masehi di Amerika hingga ke Zambia, di Afrika Selatan, dari Ethiopia sampai ke Zaire semua mengadakan hari besar resmi pada hari “jumat” yang mendahului hari raya Paskah.
Timbul pertanyaan, “Apa yang membuat “Good Friday” mempunyai tempat yang begitu
terhormat di kalangan kaum Nasrani?” Seluruh umat Masehi akan serempak mengatakan: “Karena kematian Almasih di atas kayu salib pada hari ini untuk membersihkan dosa-dosa kita.” Tapi benarkah Yesus telah dibunuh di atas kayu salib pada hari jumat 1950 tahun yang lalu? Umat Masehi akan serentak menjawab: “Benar!” Berdasarkan keterangan singkat yang ada di Injil, kami berkesimpulan kaum Yahudi sudah kegerahan benar ingin cepat–cepat membersihkan negerinya dari Yesus. Oleh karena itu, begitu Yesus tertangkap, ia langsung diadili secara kilat di tengah malam buta. Di pagi buta, pengadilan langsung mengirimkan Yesus dan menyerahkannya kepada Pilatus, wali negara itu. Kami juga berkesimpulan, orang yang menangkap Yesus sebenarnya merasa takut, karena mereka tahu Yesus bukan saja dipandang sebagai pahlawan, tapi juga dipandang sebagai orang yang baik dan benar. Tapi sebaliknya, musuh-musuhnya sangat muak dan ingin cepat-cepat membunuhnya. Musuh-musuhnya berhasil memaksa
penguasa setempat un-tuk menyalibnya. Mereka jugalah yang ingin cepat-cepat menurunkan Yesus dari kayu salib sebelum matahari Jumat terbenam. Ini dilakukan demi menghormati hari Sabtu yang kudus bagi mereka (orang Yahudi). Bagi mereka hari Sabtu yang kudus dimulai sekitar pukul enam sore hari Jumat.
Untuk ini bangsa Yahudi sudah diperingatkan dalam Kitab surat Ulangan 21:23. Mereka dilarang menggantung mayat orang yang disalib yang dikutuk Allah (semalam suntuk) di atas kayu salibnya. Mayat itu harus segera dikuburkan pada hari itu juga supaya bumi Allah-tidak terkena najis. Begitu
besar perhatian mereka pada hari Sabtu. Demi mensucikan hari Sabtu maka mayat Yesus segera diturunkan dari atas kayu salibnya. Demikianlah yang telah dilakukan oleh murid-murid rahasia Yesus kepada Pilatus. Mereka meminta agar diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya menurut adat bangsa Yahudi. Mereka memandikannya, mengafaninya dengan kain lenen dan membubuhinya dengan rempah-rempah sesuai tradisi bangsa Yahudi (Yohanes 19:39).
Setelah itu mereka memasukkan mayat yang sudah dikafani itu ke dalam tanah galian kuburan menjelang malam. Diantara berbagai golongan dan mazhab yang beraneka ragam dalam agama Masehi terdapat banyak perselisihan dan perbedaan. Namun untuk mengatasi perselisihan itu
mereka telah bersepakat untuk menduga bahwa Yesus berada dalam kubur pada Jumat malam, seperti dugaan mereka Yesus masih berada di dalam kuburnya pada pagi hari Sabtu. Mereka juga menduga Yesus masih di dalam kuburnya pada Sabtu malam.
Mengenai dugaan ini umat Masehi telah bersepakat dengan sepenuh hati. Kami sengaja mengulang-ulang kata “menduga atau dugaan” hingga tiga kali, karena terhadap kejadian ini semua Injil hanya berdiam diri terutama dalam menetapkan kepastian waktu Yesus keluar dari kuburnya. Ada kemungkinan Yesus telah dibawa pergi oleh “murid-murid rahasianya” pada malam Jumat ke suatu tempat yang lebih aman. Tapi dalam hal ini kami tidak mempunyai hak untuk berprasangka terhadap para pengarang Injil. Oleh karena
itulah saya sengaja mengulang kata “menduga dan dugaan” sampai tiga kali. Sekarang marilah kita melihat pemecahan terakhir tentang kebenaran Yesus (telah tinggal) dalam kuburnya selama tiga hari tiga malam.
(Hari Jumat): Dikubur sebelum matahari terbenam Semalam
(Hari Sabtu): Diduga ia ada di dalam kuburnya Sehari Semalam
(Hari Ahad): Tidak ditemukan di kuburannya sejak matahari belum terbit kosong
Jumlah sehari Dua malam Dalam kitab suci umat Nasrani sendiri dikatakan bahwa Yesus dikubur sore hari jumat menjelang matahari terbenam, dan sudah tidak diketemukan lagi mayatnya dalam kubur pada pagi hari Ahad sebelum matahari terbit (lihat uraian dalam tabel). Dengan demikian
jelaslah, Yesus tinggal di dalam kuburannya bukan tiga hari tiga malam (seperti yang dikatakan para penginjil), tetapi hanya sehari dua malam! Dari pengamatan terhadap keterangan kitab suci kaum Masehi itu kita melihat untuk kedua kalinya Yesus telah gagal “membuktikan janjinya”. Pertama, ketika Yesus berbeda dengan Yunus. Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam dalam keadaan hidup. Tapi Yesus sebaliknya. la mati kemudian bangkit dari tengah-tengah orang mati itu.
Kedua, ketika terungkap bahwa tiga hari tiga malam yang dinyatakan dengan tegas oleh semua Injil itu setelah diselidiki ternyata hanya sehari dua malam. Maria Magdalena pergi ke kuburannya menjelang fajar menyingsing pagi hari ahad, tetapi Yesus sudah tidak ada lagi di kuburannya. Keluarga Armstrong telah mengeksploitasi seluruh dunia Masehi. Tampaknya keluarga itu telah mempelajari ilmu hitung dengan baik. Dalam majalah “Plain Truth”, Mr. Robert Fahey menguraikan ceramahnya sewaktu di hotel Holiday inn di Durban. Dalam ceramahnya itu Mr. Robert Fahey berusaha meyakinkan
para pendengarnya yang kristen, bahwa Yesus disalib pada hari Rabu bukan hari jumat, seperti yang diduga kaum Masehi Orthodoks selama dua ribu tahun yang lalu.
Berdasarkan pengamatan dan anggapannya itu, ia mengemukakan bahwa kalau seseorang menghitung mundur dari pagi hari Ahad, maka akan ditemukan tiga hari tiga malam. Karena itu, penyaliban harus ditetapkan hari Rabu bukan Jumat. Saya mengucapkan selamat kepada Mr. Robert Fahey atas kemahirannya. Lantas saya bertanya kepadanya, “Bagaimana dengan upacara “Good Friday” yang telah dirayakan kaum Masehi sejak dua ribu tahun yang lampau, apakah akan ditukar dengan “Good Wednesday”? Tapi bagaimana mungkin. Dewasa ini hampir di seluruh dunia kaum Masehi yang berjumlah lebih dari 2,2 milyar tidak mengetahui waktu yang sebenarnya Yesus disalib. Ini berarti gereja kaum Katolik yang mengaku memiliki rangkaian tidak terputus dalam kepausan sejak Petrus sampai hari ini berdasarkan pengakuan atau penemuan Mr. Fahey semuanya telah tersesat.

F. Siapa Yang Menyesatkan Kaum Masehi?
Timbul lagi pertanyaan: “Siapa yang telah menyesatkan kaum Masehi selama dua ribu tahun yang lalu, Allah atau Setan? Mr. Robert Fahey menjawab dengan tegas: “Setan!”
Lantas saya berkata lagi kepada Mr. Fahey, “Begitu mudahnya setan mengaburkan hal-hal yang prinsip dalam akidah mereka. Perayaan yang sudah beribu tahun mereka
namakan “Good Friday” dengan segera dapat diganti dengan “Good Wednesday. Kalau begitu, sudah sejauh mana upaya penyesatan terhadap kaum Masehi di sekitar hakikat keesaan Allah, baik ketuhananNya maupun kekuasaanNya, yang tampaknya jauh lebih mudah dilakukan? Mendengar pertanyaan saya ini, Mr. Robert Fahey tidak memberi komentar apa-apa. Ia malah berlalu dan pergi. Kalau demikian rupa keimanan guru akidah Masehi dunia dewasa ini, apakah tidak pada tempatnya bila kita mengajukan
pertanyaan lagi: “Apakah ini bukan suatu tipu daya. terbesar dalam sejarah?”

Selasa, 26 Maret 2013

TUDUHAN ISA ADALAH TUHAN DALAM AL QURAN


1. Isa lahir dari kuasa Roh Allah = QS 21:91

jawab:

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah
memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan
ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami
jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah)
yang besar bagi semesta alam. [QS 21:19]

Penjelasan Tafsir Alquran:

Pada ayat ini Allah menerangkan
kisah Siti Maryam secara ringkas,

yaitu bahwa dia adalah seorang perempuan
yang memelihara kehormatan dirinya,

maka suatu ketika Allah meniupkan
ruh ke dalam tubuh Isa yang masih merupakan
janin dalam perut ibunya,

kemudian Maryam melahirkan Isa a.s. tanpa ayah.

Oleh karena Isa lahir tanpa ayah, maka
Maryam dan Isa lalu menjadi salah satu
bukti bagi seluruh isi alam ini, tentang
kekuasaan dan ke Maha Esaan Allah SWT.

Maka kelahiran Isa yang mengandung bukti
dan tanda kekuasaan Allah sebagaimana hal
Nabi Adam yang lahir ke dunia ini tanpa ayah
dan ibu, sedang Isa lahir tanpa ayah saja.

Siti Maryam belum pernah mengadakan
hubungan apapun dengan kaum lelaki,
baik secara halal melalui perkawinan,
apalagi secara tidak halal. Allah SWT.
menyebutkan ucapan Maryam mengenai
dirinya sendiri [Q.S Maryam: 20], [Q.S Tahrim: 12]

Adapun tanda-tanda kebesaran dan kemahakuasaan
Allah yang terlihat melalui diri Isa a.s.
sudah diterangkan dengan panjang lebar
dalam surah Ali Imran dan surat Maryam.

Penjelasan Point pertanyaan:

Disini anda ingin menyamakan
ayat diatas dengan konsep ketuhanan anda,
yaitu yesus merupakan jelmaan roh Allah..

Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh Isa
yang masih merupakan janin dalam perut ibunya,
sama juga Allah meniupkan ruh kedalam
makhluk2 Nya lainnya,

cuma yang membedakan janin nabi Isa bukan dari hasil
perkawinan atau pencampuran antara
laki-laki dan perempuan selayaknya manusia biasa,
Bukan hanya Isa, Adam juga diciptakan
dgn ditiupkan Roh Allah, QS 15:28-29.

Bahkan SEMUA MANUSIA memang diciptakan
dengan ditiupkan Roh Allah, QS 32:7-9.

Jika mereka mengatakan, tapi Isa hebat
karena lahir tanpa adanya perkawinan si Ibu, maka hal itu biasa saja.

Karena Adam pun jg demikian.

Bahkan jgn kaget, kejadian ini pernah juga
di alami oleh orang biasa lainnya,
dan sempat masuk pemberitaan yaitu
pada Majalah Kartini No.5 Tahun 1975 halaman 32.

Kesimpulannya adlh semua itu semata2 karena kuasa Allah.

2.Isa itu Roh Allah dan firmanNya = hadis Anas bin Mlik hal 72

Jawab :

untuk penjelasan lebih lanjut lihat : http://kontra-faithfreedom.forumsfree.org/quran-isa-almasih-injil-f27/alquran-hadis-isa-adalah-allah-god-bukan-allah-swt-dewa-berhala-bulan-orang-arab-t1.htm (lihat coment dibawahnya)

Sesungguhnya Isa Al Masih Putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya" [An Nisa 171]

" Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya" (Hadits Anas bin Malik hal.72)

# Perhatikan yang didalam kurung

Anisa 171. Wahai Ahli Kitab (Umat Kristen dan Yahudi) ,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu
(Umat kristen mengatakan Yesus Allah, dan Umat Yahudi Menuduh wanita suci mariam sebagai penzina, dan melanggar taurat) ,
dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu,
adalah utusan Allah (Ini menyanggah umat yahudi yang mengatakan bahwa Isa bukan utusan Allah)
dan kalimat-Nya (Menyanggah Umat Yahudi yang mengatakan isa adalah Anak Zina,
padahal itu sudah Ketetapan (kalimat) Allah bahwa Isa terlahir
tanpa ada campur tangan lelaki) yang disampaikan-Nya (Melalui Jibril)kepada Maryam,
dan (dengan tiupan) roh dari-Nya (Roh Ciptaan Allah).
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya
dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga"(menyanggah umat kristen yang mengatakan Isa adalah tuhan),
berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari
mempunyai anak(menyanggah Kristen), segala yang di langit dan
di bumi adalah kepunyaan-Nya (Kepunyaan Allah disini termasuk kepada Roh Isa sendiri).
Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

# Perhatikan lagi yang didalam kurung

Jadi ayat ini menjelaskan kepada yahudi dan nasrani
bahwa mereka melampaui badas dalam beragama, dan
Isa yang lahir tanpa Ayah itu adalah sudah ketetapan (kalimat)
Allah tanpa campur tangan lelaki sedikit pun,
ketatapan (kalimat) itu yang disampaikan Allah melalui Jibril
kepada Maryam yang menjelma menjadi manusia dalam Mariam ayat 17
("...Kami mengutus Roh Kami (Jibril)kepadanya(Mariam),
maka Ia menjelma dihadapannya (mariam) menjadi manusia yang sempurna." [Maryam 17]).

Ketetapan itu pun disebutkan didalam mariam 21.

Jibril berkata: "Demikianlah." Tuhanmu berfirman:
"Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami
menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai
rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. "

Jadi Kata Kalimat Nya berarti Ketetapan atau bisa berarti perkara yang sudah diputuskan bahwa terlahir tanpa Bapak.

3. Isa itu Rasul Allah dan FirmanNya = QS 4:171

jawab :

arti yang sesungguhnya dari ayat diatas adalah

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui
batas dalam agamamu, dan janganlah kamu
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu,
adalah UTUSAN ALLAH dan (yang diciptakan dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam,
dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah
(dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa,
Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang
di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya.
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” [QS An Nisa:171]

penjelasan ringkas tafsir Alquran :

Allah melarang kaum Nasrani melampaui
batas dalam beragama dengan menambah-nambah
hal-hal yang bukan dari agama seperti memuja dan
mengagung-agungkan nabi mereka sampai
melampaui batas-batas yang telah ditentukan
Allah dengan mengada-adakan kebohongan
terhadap-Nya dan dengan mengatakan
bahwa Isa itu adalah putra Allah.

Melampaui batas-batas yang telah digariskan Allah SWT.
ialah melanggar larangan-larangan-Nya dan
mengingkari ketentuan dan ketetapan-Nya.
Perbuatan itu adalah amal berbahaya dan nyata-nyata
mengingkari tuntunan Allah yang telah diberikan,
tindakan mereka akan membawa kepada kedurhakaan
dan tidak mustahil akan membawa kepada kekafiran dan kemusyrikan.
Hal ini pulalah yang membawa kaum Nasrani
kepada anggapan bahwa Tuhan itu salah satu
dari Tuhan-tuhan yang tiga atau Tuhan itu terdiri
dari oknum-oknum yang tiga.

Sebagai penolakan atas paham yang salah ini Allah SWT,
menyatakan bahwa Isa ibnu Maryam hanyalah
utusan Allah kepada hamba-Nya, bukan Tuhan
yang disembah sebagai yang dianggap kaum Nasrani Isa as.
sendiri menyeru mereka supaya mengesakan Allah,
tak ada yang disembah hanyalah Dia, dan dia melarang
pula kaumnya supaya jangan mempersekutukan Allah dengan suatu apapun.
Sebagai tambahan atas penegasan tersebut Allah
memfirmankan lagi bahwa Isa as, itu diciptakan
dengan kalimat berupa ucapan “jadilah” (kun) tanpa
ada seorang laki-laki pun (bapak) yang menikahi
ibunya dan tanpa air mani yang masuk ke dalam
rahim ibunya sebagaimana terciptanya manusia biasa.

Tatkala Allah SWT, mengutus kepada ibunya
malaikat Jibril dan memberitahukan bahwa Ia
adalah utusan Allah yang diperintahkan untuk
menyampaikan kepadanya berita gembira,
yaitu dia akan memperoleh seorang anak laki-laki,
Maryam merasa terkejut dan membantah dengan keras,
karena ia masih perawan dan tidak pernah
bersuami atau disentuh oleh seorang laki-laki.

penjelasan : Arti Firman dalam agama Islam tidak sama
dengan Firman dalam agama kristiani..

dalam islam Firman = Semua Perkataan/Kalimat Allah dalam Alquran

sedangakn firman menurut konsep kristiani, Firman = Allah sendiri,

sedangkan penjelasan ayat diatas Allah
menciptakan Isa dengan kalimat (Firman)
berupa ucapan “jadilah” (kun) tanpa ada
seorang laki-laki pun (bapak) yang menikahi ibunya,
sebagaiman juga Allah telah mencipatakan
nabi adam dengan firmannya [Qs 3:59 ]

4. Isa itu Jalan Yang Lurus supaya diikuti = QS 43:61 (bandingkan dgn QS 3:47-51)

Jawab :

[QS 43:61] Lihat : http://kajian-agama.blogspot.com/2008/12/membongkar-kebobrokan-penafsiran-surah.html


Kita sudah melihat bagaimana para misionaris Kristian menyalahtafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang memanggil ‘Isa Al-Masih sebagai “Kalimatullah” untuk menguatkan sokongan pada doktrin mereka bahawa ‘Isa itu adalah Allah yang muncul sebagai manusia. Penafsiran yang janggal seperti ini rupanya bukan sahaja dikhususkan untuk ayat ini sahaja, malah kita mendapati juga pertuduhan terhadap ayat Al-Qur’an yang seperti berikut:

Di dalam Injil, Yohanes 14:6 Isa berfirman “Akulah jalan untuk mengenal Allah dan untuk mendapat hidup. Tidak seorang pun yang dapat datang kepada Allah kalau tidak melalui Aku.” Ayat ini jelas dan sering menghantui saya kerana di dalam surah Al-Fatihah 1:6 “Ihdinasyiraatallmustaqiim” yang bermaksud ‘tunjukkanlah aku jalan yang lurus’. Setiap kali waktu saya sembahyang, saya membaca ayat ini untuk meminta petunjuk agar ditunjukkan jalan yang lurus. Kepercayaan kepada Isa Al-Masih membawa jaminan penyelamatan. Ini terbukti di dalam Al-Qur’an Surah Az-Zukhruf 61 yang berbunyi: “hazaasyiraatolmustaqiim”, yang maksudnya; “Ikutlah Aku, inilah jalan yang lurus”.

Kita akan mengkaji ayat Al-Qur’an yang disebutkan oleh puak Kristian di dalam pertuduhan mereka.

Apakah Maksud Sebenar Surah Al-Zukhruf, ayat 61?

Mari kita lihat tafsiran ayat Surah Al-Zukhruf ayat 61 yang dipergunakan oleh misionaris Kristian:

    “Ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus”

Ayat di atas hanyalah sebahagian daripada ayat yang termaktub di dalam Surah Al-Zukhruf ayat 61 dan terjemahan yang sepenuhnya ialah:

    “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Kerana itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.”

Tetapi apa yang misionaris sengaja melakukannya ialah mereka hanya mengambil ayat ini untuk menyamakannya dengan ayat Yohanes 14:6, tanpa menurunkan seluruh konteks ayat ini. Ayat ini hanyalah merupakan sebahagian daripada keseluruhan Firman Allah sendiri yang dengan jelas menegaskan tentang siapa ‘Isa itu, dan tidak langsung merujuk kepada perkataan ‘Isa . Di sini kami perturunkan seluruh konteks ayat-ayat (termasuk ayat di atas) di mana Allah-lah yang sebenarnya berbicara di dalam ayat di atas, dan bukannya Nabi ‘Isa:

    “Isa itu tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil. Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Kerana itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Surah Al-Zukhruf: 59-62)

Sekali lagi tembelang misionaris Kristian yang memalsukan penafsiran ayat ini sudah pecah, dengan pembohongan yang jelas hanya menjerat diri sendiri. Dengan jelas kita dapat melihat bahawa ALLAH-lah yang berfirman di dalam Surah Al-Zukhruf, ayat 62 dan bukannya sabda ‘Isa a.s. Malah, kita melihat bahawa Al-Qur’an dengan tegas menjelaskan bahawa ‘Isa itu hanyalah semata-mata hamba Allah:

    “Isa itu tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.” (Surah Al-Zukhruf: 59)

Jadi di manakah kesahihan dakwaan Kristian bahawa ayat di atas menyokong doktrin ketuhanan Nabi ‘Isa Al-Masih?

Dr. Hamka juga telah memberikan penafsiran yang jelas mengenai ayat di atas serta sebab turunnya ayat-ayat Surah Al-Zukhruf: 59-62 di atas.

    Terdahulu dari Surah Al-Zukhruf ini diturunkan Surah Al-Anbiya’ (Surah ke 21). Pada ayat 98 dari Surah Al-Anbiya itu ada difirmankan: “Sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah akan jadi bakaran jahanam, yang akan kamu masuki”. Seorang pemuka Quraisy musyrikin itu bernama Abdullah bin Az Zab’ari, setelah mendengar ayat tersebut, lalu mencuba hendak membantah Nabi dan berkata: “Kalau benar orang yang menyembah selain Allah yang disembahnya sendiri akan menjadi kayu api neraka jahanam, bagaimana dengan Isa Almasih? Bagaimana dengan ibunya? Bagaimana dengan malaikat-malaikat? Engkau mengatakan Isa dan ibunya itu semua orang-orang terpuji. Semuanya itu disembah orang Nasrani selain dari Allah. Begitu juga ada orang Yahudi mengatakan ‘Uzair anak Allah. Maka kalau orang-orang itu masuk neraka, kami ini semuanya ridha masuk neraka supaya bersama-sama di neraka dengan mereka!” (Abdullah Az Zab’ari itu kemudian beriman juga).

    Mendengar sanggahan Abdullah Az Zab’ari yang demikian, bersoraklah musyrikin yang lain menyokong perkataan temannya itu! Dan mereka merasa yakin bahawa sekali ini hujjah aturan Muhammad sudah dapat dipatahkan. Dan untuk membuka kerendahan mutu bantahan mereka itu, turunlah ayat-ayat ini.

    “Dan tatkala Ibnu Maryam dijadikan contoh, tiba-tiba kaum engkau dari sebab itu bersorak-sorak”. (ayat 57) Mereka bersorak-sorak kerana merasa mendapat alasan teguh untuk membantah Nabi.

    “Dan mereka berkata: Adakah tuhan-tuhan kita yang lebih baik ataukan dia?” (pangkal ayat 58).

    Yang mereka maksudkan dengan dia itu ialah Nabi Isa Alaihis Salam. Maka kalau Nabi Isa yang dipuji Muhammad itu masuk neraka kerana dia disembah orang, tentu tuhan-tuhan kita juga sama ke neraka dengan Isa orang baik. Lantaran itu maka tuhan-tuhan kitapun orang-orang terpuji seperti Isa juga. Begitulah cara mereka hendak memutar balik keadaan.

    Sebab itu, maka di ujung ayat dikatakan: “Tidaklah mereka pukulkan perkataan itu kepada engkau”. Yaitu menurut wahyu Surah Al-Anbiya ayat 98. “Melainkan sebagai bantahan”. Bantahan asal membantah saja. “Bahkan mereka itu adalah kaum yang suka bertengkar”. (ujung ayat 58)

    Lalu diperbaiki kembali salah-sangka yang mereka timbulkan terhadap Nabi Isa anak Maryam:

    “Tidaklah dia itu melainkan seorang hamba yang Kami beri nikmat kepadanya dan Kami jadikan dia contoh bagi Bani Israil” (ayat 59). Artinya, Isa tidaklah dalam golongan manusia atau berhala yang akan dimasukkan ke neraka lantaran dia disembah dan dipertuhan orang. Selama dia hidup, dia tidak pernah mengajak manusia supaya menyembah pula kepadanya sebagai menyembah kepada Allah. Dia adalah hamba Allah dan bukan anak-Nya. Dia diberi nikmat kenabian dan dia menjadi contoh yang baik bagi Bani Israil tentang keluhuran budi dan ketaatan kepada Tuhan. Dan ternyata dalam sejarah bahwa menetapkan Isa sebagai satu di antara satu tuhan, atau bahwa dia anak tunggal Tuhan, baru dijadikan keputusan oleh rapat Pendeta Nasrani setelah dia meninggal dunia.

    Satu soal lagi, yaitu tentang kamu menyembah malaikat: “Dan jikalau Kami kehendaki, nescaya kami jadikan dari antara kamu jadi malaikat di bumi, menggantikan kamu”(ayat 60). Sebab malaikat itupun makhluk Tuhan seperti kamu juga. Bukan dia itu Tuhan, dan bukan anak perempuan Tuhan. Bisa dibuat sesuka-Nya oleh Tuhan, sehingga kalau Tuhan Allah mengkehendaki, tidaklah hal yang sukar bagi-Nya menjadikan kamu jadi malaikat di atas bumi ini, sehingga penduduk manusianya hilang, sebab berganti jadi malaikat semula. Sebab itu tidaklah benar sama sekali kamu menuhankan malaikat di samping Allah.

    Kembali tentang Isa anak Maryam:

    “Dan sesungguhnya dia itu dalah satu ilmu tentang sa’at. Maka janganlah kamu ragu kepadanya, dan turutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (ayat 61) Isa Almasih dilahirkan ke dunia tidak menurut yang biasa; dengan langsung tidak dengan perantaraan bapa. Apa yang semestinya terfikir olehmu jika memikirkan kejadian itu? Hendaknya ialah betapa Maha Besarnya kekuasaan Allah. Allah membuktikan bahwa dengan tidak dengan perantaraan bapapun, Dia dapat melahirkan seorang manusia ke dunia. Dengan melihat itu ilmumu bertambah dengan melihat dunia ini, bumi ini, satu waktu kalau janjinya datang akan dihancurkan semua. Dan seluruh manusia, walaupun telah beribu-ribu tahun mati, setelah datang waktunya akan dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya. Itulah ilmu yang mesti timbul setelah memikirkan kelahiran Nabi Isa. Keganjilan kelahiran Nabi Isa hanya satu keajaiban kecil saja jika dibandingkan misalnya saja dengan bumi yang selalu mengedari matahari, dan bulan yang selalu mengedari bumi Maka janganlah kamu ragu lagi padanya, yaitu bahwa hari akan kiamat. Dan setelah kamu fikirkan Aku menjadikan Isa tidak dengan berbapa, janganlah dia yang kamu pertuhan. Dia hanya hamba dan makhluk-Ku, dan turutilah Aku. Jangan kamu kagum meluhat bekas kekuasaan-Ku, tetapi langsunglah kepada-Ku: Inilah jalan yang lurus. Kalau caranya sekarang: Inilah jalan yang logis.

    “Dan sekali-kali janganlah kamu dipaling setan. Sesungguhnya dia itu bagi kamu adalah musuh yang nyata.” Syetanlah yang selalu membelokkan manusia di tengah jalan daripada tujuannya yang lurus. Dialah yang selalu menggoda manusia sehingga dia lupa pada yang empunya kuasa, kerana kagum melihat kekuasaannya. Syetan itulah musuh besar bagi manusia, yang belum puas kalau dia belum menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan.”

Sekian sahaja dipetik dari tafsiran Al-Qur’an karangan Prof. Dr. Hamka mengenai ayat-ayat di atas.

Kesimpulan

Jelas kepada kita sekarang akan tafsiran palsu yang cuba digembur-gemburkan oleh puak misionaris Kristian, yang bukan sahaja memiliki argumen-argumen yang bankrap idea, tetapi juga hati yang sangat busuk dan buta akal untuk melihat ayat ini dalam konteks yang sebenarnya. Sudahlah doktrin ketuhanan ‘Isa a.s. tidak dapat dibuktikan di dalam Alkitab, kini mereka beria-ia hendak menyebarkan “penyakit” interpretasi yang dibuat oleh Konsil Nicea pada tahun 325M kepada umat Islam pula! Para misionaris Kristian tidak sekadar berpuas hati dengan hanya menyelewengkan kitab Injil dan cuba pula hendak menyelewengkan kitab suci Al-Qur’an. Namun mereka tidak sedar akan perbezaan yang besar antara ‘Isa versi Islam dan Tuhan Yesus versi Kristian yang mereka agung-agungkan itu. Kami berdoa kepada Yang Maha Esa supaya misionaris Kristian ini diberi hidayah-Nya agar mereka sedar akan kesilapan mereka dan keluar dari kongkongan ilusi ketuhanan ‘Isa putera Maryam, Insya’ Allah.


[QS 3:47-51] lihat penjelasan tafsir http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-Ali-Imran/Ali_Imran_ayat_45_51.htm

 (45) (Ingatlah) tatkala berkata malaikat: wahai Maryam! Sesungguhnya Allah mem­beritakan kepada Engkau bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya Almasih Isa anak Maryam, yang termulia di dunia dan di akhirat, dan seorang dari mereka yang dihampirkan

  Maryam Melahirkan Almasih

???? ?????? ????????????? ?? ???????? ????? ????? ??????????? ?????????? ?????? ??????? ????????? ????? ????? ????????
"Ingatlah tatkala berkata malaikat: wahai Maryam! Sesungguhnya Allah memberitakan kepada Engkau bahwa engkau akan dapat satu kalimah danpadaNya, namanya Almasih Isa anak Maryam " ( pangkal ayat 45 )

Disini terdapat satu kata yaitu kalimah. Arti kalimah ialah kata, ujungnya memakai ta-marbutah, yaitu kalau dibaca terus dengan rangkaian kata lain menjadi hidup seumpama kalimatut­tauhid. Dan kalau berhenti di ujung kata menjadi kalimah. Seperti ummat yang boleh dibaca ummah, berkat yang boleh dibaca berkah. Hikmat dibaca juga hikmah.

Dalam hukum ilmu nahwu Arab, kata-kata itu semuanya menjadi muannats, diperempuankan ( vrouwelijk). Maka kalimat Allah artinya ialah perkataan Allah. Banyaklah terdapat perkataan kalimah atau kalimat itu di dalam al-Qur'an yang simpulan artinya selain dari perkataan Allah, juga berarti kehendak Allah; tentang pokok kepercayaan yang baik kepada Tuhan disebut kalimatin thayyibatin (Surat Ibrahim ayat 34), dan kepercayaan yang buruk disebut kalimatin khabitsatin (Surat Ibrahim ayat 26), dan takwa berbakti kepada Allah disebut kalimatut-taqwa. Apabila Ahlul-Kitab diajak oleh orang Islam kembali kepada pokok kepercayaan yang sama kepada Tuhan, disebut kalimatin-sawa-in bainana (Surat ali Imran ayat 64). Kalau Tuhan memutuskan azab atas orang yang berdosa disebut kalimatul-'adzab. Kehendak Yang Maha Tinggi dari Allah disebut kalimatu!-'ulya (Surat Taubat ayat 41), dan banyak lagi yang lain. Tetapi yang paling terkemuka di dalam pemakaian kalimat atau kalimah itu ialah kalimat-takwin, yaitu kata Tuhan dalam menjadikan alam, yang tersimpul dalam "kun", artinya "jadilah", fa yakun, maka diapun terjadi .

Seluruh alam ini diciptakan oleh Allah, baik langit atau burnt, atau apa sajapun dengan kalimat "kun" itulah. Diperintahnya jadi, diapun terjadi. Maka Malaikat Jibril pun datanglah kepada Maryam menyampaikan bahwa Kalimat Allah itupun akan berlaku atas dirt Maryam. Tuhan akan mengatakan kun pula, sehingga akan mengandunglah dia seorang anak, tidak dengan perantaraan disetubuhi laki-laki.

"Namanya Almasih Isa anak Maryam."
Di sini malaikat menyampaikan siapa nama anak yang akan dikandung itu. Di dalam asli bunyi ayat disebut ismuhu, namanya. hu yang berarti "nya" itu adalah buat laki-laki, bukan ha yang berarti buat perempuan, sedang kata kalimat tadi diperempuankan menurut hukum bahasanya. Maka tegaslah arti kata ayat ini, wahyu yang disampaikan malaikat kepada Maryam, bahwa kalimat Tuhan akan berlaku atas dirinya yaitu kehendak dan ketentuanNya, menjadikan sesuatu menurut Qudrat IradatNya, dia akan mengandung seorang anak laki-laki bernama Almasih Isa anak Maryam.

??????? ??? ????????? ?? ?????????? ?? ???? ??????????????
"Yang termulia didunia dan di akhirat, dan seorang dari mereka yang dihampirkan." (ujung ayat 45).

Yaitu akan sama kedudukan beliau dengan nabi-nabi dan rasul yang lain, sama-sama mulia kedudukannya di sisi Allah baik di dunia ataupun di akhirat, dan termasuk orang-orang muqarrabin, yaitu mereka-mereka yang dianggap dekat kepada Tuhan.

Kita jelaskan terlebih dahulu do'a yang dimaksud dengan kata kalimat tadi terhadap diri Isa Almasih oleh al-Qur'an, karena setengah penyebar Kristen di dalam menawarkan kepercayaan mereka kepada orang Islam yang tidak mengetahui agamanya sendiri dengan dalam, dengan mudah telah mengatakan bahwa al-Qur'an sendiri telah mengaku bahwa Isa Almasih itu adalah kalam, dan kalam itu adalah Allah, dan Kalam itu telah ada bersama Allah ini terjadi dan kalam itu ialah Isa Almasih. Demikianlah kepercayaan Kristen yang dibentuk oleh Yahya atau Yohannes yang mengarang Kitab Injil Yohannes, yaitu keempat dari kitab-kitab Injil yang mereka percayai itu.

Maka dengan keterangan apa maksud "kalimat" yang dituju oleh al-Qur'an dan bagaimana jauh bedanya dengan Kristen ajaran Yahya atau Yohannes itu, nampaklah bahwa membawa­bawa ayat al-Qur'an yang dalam seluruh kisah mengenai Nabi Isa selalu membantah kepercayaan Kristen yang mengatakan Isa itu anak Allah atau sendiri Allah, adalah satu hal yang mempersulit diri mereka yang mempropagandakan itu sendiri. Dia hanya laku kepada orang yang memakai nama Islam, tetapi tidak mengerti ajaran agamanya.

Dengan mengetahui arti kalimat tersebut tadi, yaitu bahwa maksudnya ialah Kalimat-Takwin, yaitu kehendak Allah bila menjadikan sesuatu dengan Kalimat Kun, sama sajalah kejadian Isa Almasih dengan makhluk yang lain, sama-sama terjadi karena kehendak Kalimat Allah: "Jadilah!" Kata Allah, diapun jadi. Cuma diistimewakan menyebutkannya, karena dia akan terjadi dengan tidak perantaraan bapa. Bagi Allah hal itu mudah saja, cuma bagi manusia yang tidak seluruhnya mengetahui rahasia Allah, hal itu menjadi keheranan. Sama saja ganjilnya dengan seorang tua usia 90 tahun atau 120 tahun, dengan isteri mandul usia lebih 80 tahun, Zakaria dengan isterinya beroleh seorang putera bernama Yahya. Menurut kebiasaan tidaklah bisa terjadi hal itu, tetapi Allah bisa berbuat sekehendakNya.

Adapun kata-kata Almasih, sebagai gelar dari Isa anak Maryam itu, adalah Kalimat Ibrani yang diarabkan pula. Asal katanya ialah Masyikha, yang asal artinya ialah yang diurapi dengan minyak, tetapi kemudian diberikan menjadi gelar kemuliaan bagi raja yang sudah dinobatkan. Sebab tiap-tiap raja dinobatkan, terlebih dahulu diurapi (dipercik) badannya dengan minyak suci oleh Kahin (pendeta).

Menurut kepercayaan Bani Israil, setelah raja-raja mereka yang besar-besar seperti Daud dan Sulaiman mangkat, satu kali akan datang lagi Almasih Raja Besar mereka, yang akan mendirikan Kerajaan Israil kembali. Setelah beberapa lama kemudian, diutus Tuhanlah Nabi Isa anak Maryam Alaihis-Salam, beliau memakai gelar Almasih, yang berarti raja itu.

Maksudnya ialah raja untuk memperbaiki jiwa yang telah rusak. Sedikit golongan percayalah akan seruannya. Tetapi Imam-imam Yahudi sendiri tidak mau percaya sebab mengganggu kedudukan mereka yang telah kokoh dalam masyarakat. Sampai Nabi Isa mereka fitnahkan kepada penguasa Kerajaan Romawi yang menguasai Jerusalem waktu itu, supaya Nabi Isa dibunuh saja. Oleh sebab itu sampai saat inipun orang Yahudi masih menunggu kedatangan Masyikha lain; sebab menurut mereka, dia belum juga datang. Sedang menurut Nasrani, Isa itulah dia raja itu, putera Daud yang menjanjikan Kerajaan Allah yang di Syurga.

Nama beliau Isa pun bahasa Ibrani yang diarabkan. Asal Ibraninya ialah Yasyu'. Bahasa Ibrani dan Arab adalah serumpun dari Bahasa Samy (Semiet) dalam bahasa Yunani disebut Yezuz.

Kemudian malaikat meneruskan lagi wahyu kepada Maryam tentang anak yang akan dilahirkannya itu:

(46) Dan akan bercakap dengan manusia di dalam buaian dan di masa tua dan dari or­ang-orang yang shalih.
??????????? ???????? ??? ?????????
"Dan akan bercakap dengan manusia di dalam buaian." (pangkal ayat 46).

Kelak di dalam Surat Maryam akan bertemulah penjelasan lagi tentang Nabi Isa yang bercakap membela kesucian ibunya seketika dia masih dalam buaian atau ayunan. Satu keterangan yang hanya ada di dalam al-Qur'an tidak ada di dalam semua kitab yang dipercayai oleh orang Kristen. Prof. Philips Hitti, sarjana warga­negara Amerika, keturunan Arab Kristen dari Lebanon mengatakan dalam bukunya Sejarah Arab bahwa di dalam Kitab Injil yang lain dari yang empat itu memang ada tersebut demikian. Tetapi apa daya? Sedang Injil yang lain itu tidak diakui oleh orang Kristen sendiri.

?? ???????
"Dan di masa tua"
nya pun beliau akan bercakap lagi menyampaikan wahyu-wahyu Ilahi kepada manusia,

?? ???? ????????????
"dan dari orang yang shalih." (ujung ayat 46).

Keshalihan Nabi Isa, tawadhu'nya dan tunduknya kepada Tuhan Allah adalah terkenal dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul. Sehingga ahli-ahli tasauf Islam, terutama Imam Ghazali di dalam kitab Ihya `Ulumuddin pun banyak mengambil perumpamaan tentang Zuhud kepada diri Nabi Isa Almasih.

(47) Dia berkata: Ya Tuhanku! Bagaimana jalannya aku akan beranak, padahal aku belum pernah disentuh manusia? Dia berkata: demikianlah Allah menjadi­kan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia telah menentu­kan sesuatu, Dia berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka diapun jadi.

?????? ????? ?????? ??????? ??? ?????? ?? ???? ??????????? ??????
" Dia berkata (yaitu Maryam menjawab perkataan Malaikat itu): Ya Tuhanku ! Bagaimana jalannya aku akan beranak, padahal aku belurn pernah disentuh manusia?"(pangkal ayat 47).

Artinya, bagaimana aku akan bisa beranak, padahal aku belum pernah kawin? Atau belum berhubungan dengan seorang laki-laki juapun? Mungkin juga mengandung arti, apakah aku akan dikawinkan? Dan bisa juga berarti ketakjuban Maryam atas kekuasaan Tuhan sebagaimana takjubnya Zakaria, seketika diberitahu bahwa dia akan diberi putera.

???? ??????? ????? ???????? ?? ??????
"Dia (Malaikat) berkata: Demikianlah Allah menjadikan apa yang Dia kehendaki "

Sedangkan langit yang tinggi, lautan yang dalam, bumi yang terbentang, bintang di langit, yang berjuta kali lebih sukar, lagi mudah oleh Allah menjadikan, kononlah hanya soal menciptakan seorang manusia.

???? ????? ??????? ????????? ??????? ???? ???? ?????????
"Apabila Dia telah menentukan sesuatu, Dia berkata kepadanya: "Jadilah!" maka diapun jadi" (ujung ayat 47).

Pada Surat Kabar Mingguan Keng Po yang terbit 25 Maret 1956 dan 1 April 1956 ada disiarkan berita yang ganjil. Yaitu seorang bayi yang baru berumur 3 (tiga) bulan mengandung anak yang sudah berkaki bertangan. Bayi umur 3 bulan itu ialah anak seorang sopir truck bernama Sanusi, tinggal di Kaum Kidul Cianjur. Bayi itu telah dioperasi di Rumah Sakit Ludwinan, di Punut, Sukabumi oleh Dr. H.G.R. Held. Berita ini tersiar dan dikutip juga oleh surat-surat kabar lain.

Niscaya lebih ganjillah hal anak usia tiga bulan mengandung ini, yang terjadi sama sekali bukan karena persetubuhan. Lebih ganjil daripada berita Siti Maryam mengandung bukan karena per­setubuhan pula, dalam usia yang sudah besar. Hal ini ganjil, luar biasa tetapi tidak mustahil pada akal. Ketika tersiar berita anak tiga bulan mengandung itu, diketahui anak siapa dia yaitu anak Sanusi sopir truck, jelas alamat rumahnya dan terang dokter yang mengoperasi, orang tidak dapat lagi mengatakan bahwa berita itu adalah bohong. Dia telah kejadian, meskipun keheranan orang tidak hilang. Orang sudah menerimanya sebagai suatu kenyataan. "Al­lah berbuat sekehendaknya."

Tentu saja berita mengandungnya Maryam yang suci itu dan lahirnya Isa Almasih dengan keajaiban yang demikian hanya dapat ditolak oleh orang yang caranya berfikir tidak beres. Yang menyerupakan saja di antara yang jarang kejadian dengan yang tidak masuk akal akan kejadian.

Misalnya kalau ada berita bahwa seekor lembu telah masuk ke dalam lobang jarum, sedang lobang jarum sekecil itu juga dan lembu sebesar itu juga, itulah yang tidak masuk di akal. Tetapi perempuan mengandung tidak karena persetubuhan, bukanlah perkara yang tidak masuk akal, meskipun diakui bahwa itu adalah hal yang jarang sekali kejadian. Oleh sebab itu orang yang beragama, baik Islam ataupun dia Nasrani, kalau dia percaya akan kejadian itu, bukan sajalah karena kitab suci telah mengatakan demikian lalu diterima sebagai dogma, tetapi karena memang hal yang demikian itu masuk akal.

Terutama al-Qur'an, terlebih dahulu memberi pengantar kata bahwa Maryam itu adalah gadis suci; kitapun percaya. Sedangkan berita anak usia tiga bulan mengandung yang disiarkan surat-surat kabar, kita percaya, apatah lagi kalau al-Qur'an yang mengatakan.

Lebih-lebih di zaman kita sekarang ini, di waktu ilmu pengetahuan alam dan ilmu kimia sudah sangat maju, sehingga hal-hal yang dahulu kala dipandang amat mustahil, di zaman sekarang sudah menjadi hal yang biasa. Ada perkara yang kita belum tahu, janganlah lekas kita mengatakan mustahil karena belum kita ketahui. Menurut pengetahuan kita bibit asal kejadian manusia ialah dari Protoplasma yang berkumpul karena pertemuan mani laki-laki dengan mani perempuan.
Tetapi jangan kita lupa bahwa yang membuat bibit-bibit itu ialah Yang Maha Kuasa atas alam. Masuk dalam akal orang yang berfikir teratur bahwasanya ada lagi cara lain yang diketahui Yang Maha Kuasa itu tentang penciptaan manusia, yang kita belum tahu ataupun tidak akan tahu selamanya.

Yang kedua: Siti Maryam ditemui oleh malaikat dan diterangkan kepadanya bahwa dia akan beranak. Karena dia seorang anak perempuan yang shalih, dia sangat percaya bahwa itu akan kejadian pada dirinya, kalau Allah menghendaki. Kalau dia bertanya, bukanlah karena dia tidak percaya, hanyalah untuk meyakinkan saja, sebagai pertanyaan Zakaria tua yang isterinya mandul dijanjikan akan diberi anak dahulu dari Maryam.

Ada pula berita lain yang tersiar di seluruh dunia bahwasanya seorang perempuan muda yang shalih di negeri Italia telah ditimpa suatu hal yang ganjil, yaitu pada waktu-waktu tertentu timbul luka seperti kena paku pada kedua belah telapak tangannya dan pada kedua punggung kakinya. Keempat luka itu jika datang waktunya mengalirkan darah. Sebagai gadis Kristen, dia sangat percaya bahwa Nabi Isa mati disalib. Maka timbullah tekanan perintah jiwa atas jiwa (auto sugestion), sehingga membekas pada dirinya, menimbulkan luka-luka seperti salib Yesus itu. Terlepas dari benar atau tidaknya Nabi Isa mati di kayu palang, apatah lagi kita orang Islam tidak mempercayai kejadian itu, maka pada perempuan muda itu tampaklah bekas pengaruh dan kepercayaan yang dalam itu, suatu hal yang telah diakui oleh penyelidikan ilmu jiwa.

Sekarang Siti Maryam yang shalih dan suci, yakin benar bahwa dia didatangi oleh malaikat. Sebagaimana diterangkan dalam surat Maryam (Surat 19 ayat 17), dijelaskan benar bahwa Roh Allah, yaitu Malaikat datang kepadanya menjelma sebagai seorang manusia benar-benar. Dan dia katakan kepada Maryam bahwa dia datang itu adalah karena disuruh Tuhan akan memberitakan kepadanya bahwa dia akan mendapat putera yang suci (ayat 19),
bukan putera di luar nikah.

Kalau seorang gadis Italia karena yakin Nabi Isa disalib, sampai berbekas kepada kedua telapak tangannya dan kedua punggung kakinya luka seperti dipaku, bagaimana seorang gadis suci seperti Maryam yang sangat shalih itu tidak akan percaya dan tidak akan kena sugesti pula jiwanya oleh malaikat itu? Sehingga di waktu itu juga diapun mengandung? Sebagaimana mengandung anak kecil umur tiga bulan di Cianjur tadi.

Oleh sebab itu, walaupun orang tidak beragama, tetapi dia berakal sehat, istimewa lagi berfikir teratur dan berilmu, tidak mungkin dia akan menolak kelahiran Isa Almasih yang demikian dari kandungan Maryam. Dan bagi orang Islam, sesudah diterima oleh akalnya tidaklah diragukannya lagi karena sudah al-Qur'an yang memberitakan. Maka termasuklah dia dalam bidang kepercayaan agama yang diterima puas oleh akal.

Cuma perbedaannya, lantaran kelahiran yang luar biasa itu, sekali-kali tidaklah orang Islam sampai menganggap Nabi Isa itu anak Tuhan Allah ataupun Allah sendiri yang menjelma ke dunia. Dan Islam membantah pula sekeras-kerasnya tuduhan or­ang Yahudi bahwa Isa Almasih bukan anak suci.Kemudian dilanjutkan perkataan Malaikat itu kepada Maryam tentang keadaan Isa yang akan lahir itu:

(48) Dan Dia akan mengajarinya kitab dan hikmat dan Taurat dan Injil.
????????????? ????????? ?? ??????????? ?? ??????????? ?? ???????????
"Dan Dia akan mengajarinya kitab dan hikmat dan Taurat dan Injil" (ayat 48).

Di ayat ini dijelaskanlah empat keutamaan anugerah Tuhan kepada beliau.
Pertama dia akan diajari kitab, yaitu akan diberi pengetahuan menulis dan membaca. Sabda Tuhan yang begini menambah kepercayaan ummat Muhammad s.a.w bahwasanya niscaya Nabi Isa itu ada mencatatkan Injil, sebagai wahyu yang diterimanya dari Tuhan. Dan diajarkan pula kepada beliau hikmat, yaitu kebijaksanaan dan akal budi yang luas dan jauh pandangan. Diajar Tuhan pula kepada beliau kitab Taurat dan diberi pula dia wahyu sendiri, yaitu Injil. Injil itulah syari'at yang khas bagi beliau. Dari sebab ayat ini maka orang Islam percaya bahwa sebelum adanya keempat Injil yang dipercayai oleh orang Kristen, yang dikarang oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohannes, telah ada terlebih dahulu Injilnya Nabi Isa sendiri, yaitu Injil yang asli. Ini diterangkan jelas oleh Markus dalam Injil yang dikarangnya (Fasal I ayat 14-15).

14. Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea memasyurkan Injil Allah.
15. Serta berkata: "Waktunya sudah sampai, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertaubatlah kamu dan percayailah akan Injil itu.

"Akan Injil itu!" Dengan dasar ini bertambah dapatlah difahamkan oleh saudara-saudara kita orang Kristen jika orang Islam percaya akan adanya satu Injil Almasih menurut ajaran al-Qur'an; isyarat tentang itupun terdapat dalam kitab mereka sendiri. Dan lantaran itu dapat pula mereka fahami bahwa dalam keempat karangan, Matius, Markus, Lukas dan Yohannes (Yahya) itu belum dapat dipastikan cukup tercakup Injil Yesus, karena semuanya hanya karangan mereka sesudah Isa Almasih meninggal. Di samping itu, menurut kepercayaan orang Kristen sendiri ada lagi catatan yang lain-lain yang mereka namai juga Injil, tetapi kemudian tidak disahkan oleh keputusan gereja.

Kemudian malaikat itu meneruskan katanya pula:

(49) Dan Rasul kepada Bani Israil: sesungguhnya aku telah datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu. Sesungguhnya aku dapat membuat untuk kamu dari tanah seperti bentuk burung, lalu aku hembuskan padanya, maka jadilah dia burung dengan izin Allah. Dan aku dapat menyembuhkan orang buta dan orang disupak (balak) dan menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah Dan aku dapat mencerita­kan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di dalam rumah-rumah kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah satu tanda bagimu, jika memang kamu beriman .

?????????? ????? ????? ??????????
"Dan Rasul kepada Bani Israil " (pangkal ayat 49).

Kepada Bani Israillah tujuan beliau yang pertama dan utama sekali, sebagai pernah beliau sebutkan bahwa beliau datang adalah hendak mengumpulkan domba-domba Israil yang hilang. Kemudian itu, di dalam ayat itu juga, diterangkan apa seruan Nabi Isa Almasih kepada Bani Israil itu. Di antara kata beliau:

?????? ???? ?????????? ??????? ???? ?????????
"Sesungguhnya aku telah datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu."

Arti ayat di sini ialah mu'jizat, yaitu tanda-tanda yang ganjil, jarang terjadi, sebagai tanda dari kekuasaan Allah. Maka diuraikan pulalah oleh Nabi Isa di antara ayat itu:

?????? ???????? ?????? ???? ???????? ?????????? ????????? ?????????? ???? ????????? ??????? ???????? ?????
"Sesungguhnya aku dapat membuat untuk kamu dari tanah seperti bentuk burung, lalu aku hembuskan padanya, maka jadilah dia burung dengan izin Allah."

Beliau katakan bahwa beliau sanggup menggamak-gamak tanah, membuat tanah itu berbentuk seperti burung, maka setelah dihembusnya tanah in dengan izin Allah, jadilah dia burung benar-benar. Kemudian beliau sebut pula mu'jizat yang lain, yang dia sanggup mengerjakan:

?? ???????? ??????????? ?? ??????????? ?? ?????? ?????????? ???????? ?????
"dan aku dapat menyembuhkan orang buta dan orang disupak (balak) dan menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah."

Dan ketiganya itu telah pernah beliau lakukan, maka orang buta, or­ang disupak itupun sembuhlah kembali, yang buta menjadi nyalang matanya dan yang dapat penyakit supak licin baik kembali mulutnya dan orang yang baru meninggalpun hidup kembali; semuanya itu dengan izin Allah.

?? ????????????? ???? ??????????? ?? ?? ???????????? ??? ???????????
"Dan aku dapat menceritakan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dalam rumah-rumah kamu."

Serupa ini pulalah mukjizat yang pernah diberikan kepada NabiYusuf, yang dapat menerka makanan apa yang akan diberikan penjaga penjara kepada teman-temannya di dalam penjara sebelum makanan sampai seperti tersebut di dalam Surat Yusuf .

Sama sekali itu, dialas kata oleh Almasih, adalah dengan izin Allah, sebagaimana sekali rasul pun mengeluarkan berbagai mukjizat; Musa dengan tongkatnya, Shalih dengan untanya, Ibrahim tidak terbakar dalam nyala api, semuanya itu berlaku dengan izin Allah. Lalu berkatalah Isa selanjutnya:

????? ??? ????? ??????? ?????? ???? ???????? ??????????
"Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah satu tanda bagimu,jika memang kamu beriman." (ujung ayat 49).
Yaitu satu tanda yang tidak akan dapat kamu mungkiri lagi bahwa aku ini memang utusan dari Al­lah untuk kamu. Karena semua yang terjadi pada mukjizat itu hanya semata-mata keizinan dari Allah, bukan daya upayaku sendiri. Sebab itu berimanlah kamu dan percayalah kamu kepada Allah.

Menurut ahli-ahli Tasauf, kerohanian Isa Almasih itu lebih tinggi dari kejasmaniannya, yang menyebabkan begitu ialah karena hamil ibunya ialah dengan kedatangan Roh yang menyerupakan dirinya sebagai manusia itu. Sebab itu maka dengan izin Allah dapatlah diberi bernyawa bentukan burung dari tanah. Tetapi tentang burung ini Nabi Isa hanya sanggup berbuat begitu. Tidak ada riwayat sahih menyatakan yang demikian pernah terjadi.

Kata ahli-ahli Tasauf itu pula, Roh Alam Malakut (Malaikat) itu menyebabkan kepada beliau dianugerahi kesanggupan menghidupkan kembali orang yang baru mati. Tetapi rohani yang badan aslinya telah hancur, sehingga hanya tinggal tulang tidaklah beliau diberi kesanggupan untuk mengembalikannya. Hal ini dikuatkan oleh keterangan dalam kitab-kitab pegangan orang Nasrani sendiri, yang menceritakan bahwa beliau menyuruhberdiri kembali seorang anak perempuan yang kelihatan sudah mati, tetapi belum dikuburkan. Eliazar pun beliau suruh berdiri kembali dan hidup sebelum badannya rusak atau busuk. Tentang penyembuhan beberapa penyakit, maka di dalam kalangan Kristen lantaran ini, timbul ilmu pengobatan yang mereka namai Christian Science yang dengan kekuatan rohani dapat menyembuhkan penyakit.

Kemudian Nabi Isa berkata lagi tentang tugasnya

(50) Dan membenarkan apa yang dihadapanku daripada Taurat dan untuk menghalalkan bagi kamu apa yang pernah diharamkan atas kamu, dan aku datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu. Maka takwalah kepada Allah dan ta'atilah aku.

?? ?????????? ???? ?????? ??????? ???? ???????????
"dan membenarkan apa yang di hadapanku daripada Taurat." (pangkal ayat 50).

Artinya, bahwa beliau datang bukanlah akan mengubah ­ubah hukum Taurat, bahwa satu noktahpun tidak ada yang akan dirobah:

?? ????????? ?????? ?????? ?????? ??????? ??????????
"dan untuk menghalalkan bagi kamu apa yang pernah diharamkan atas kamu."

Karena banyak perkara, terutama makanan yang diharamkan kepada Bani Israil karena dari kesalahan mereka sendiri, karena banyak pertanyaan mereka; maka kedatangan Isa adalah mencabut kembali beberapa larangan itu, sehingga tidak menyempit. Sebab itu maka pokok-pokok hukum Taurat sekali-kali tidak berubah, yang berubah ialah beberapa syariat menurut zamannya.

?? ?????????? ??????? ???? ?????????
"Dan akan datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu",

beliau ulangkan sekali lagi menyebutkan ayat atau mu'jizat untuk pemisahkan mu'jizat yang terlebih dahulu dengan yang akan datang kemudian yang semuanya bukan tanda bahwa Isa Tuhan, melainkan sebagai tanda bahwa dia adalah Utusan Allah;

?????????? ?????
"maka takwalah kepada Allah",
ikutlah perintahNya dan hentikanlah laranganNya dan sembahlah Dia,

?? ?????????
"dan taatilah aku." (ujung ayat 50).

Sebab yang tahu bagaimana mendekati Tuhan Allah dan menghambakan diri kepadaNya ialah aku, sebab aku adalah utusanNya. Untuk keselamtanmu semuanya, taatilah aku dan turutilah jalan yang aku tempuh.

(51) Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, sebab itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus
????? ????? ?????? ?? ????????? ???????????? ??? ?????? ??????????
"Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu. Sebab itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus." (ayat 51).

Di hadapan Allah itu samalah di antara aku dengan kamu, sama-sama hambaNya. Sebab itu kepadaNya sajalah hendaknya kamu menyembah. Inilah jalan yang lurus, jalan yang lain tidak ada. Tidak ada Tuhan melainkan Dia.

Demikianlah diceritakan tentang Maryam mengandung dan Isa Almasih lahir kemudian diangkat Allah menjadi utusanNya. Tidak ada Isa Almasih menyeru manusia untuk menempuh jalan lain, ataupun untuk menuhankan dirinya sendiri.

penjelasan : Yang bicara pada surat 43:61 itu adalah Allah. Bukan Isa. Allah berbicara tntg kenabian Isa. Dan -JALAN YG LURUS- itu sendiri adlh seruan utk menyembah Allah saja. Sperti yg pernah

diucapkan oleh Isa kpda umatnya berikut ini.

Surat 3:51:

“Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”

Surat 43:63:

“Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia, ini adlh jalan yang lurus.”

5. Isa membawa terang supaya diikuti = QS 43:63

Jawab :

arti sesungguhnya :

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka BERTAQWALAH KEPADA ALLAH dan TAATLAH (kepada) ku”.[ QS 43:63]

penjelasan dari tafsir Alquran..

Ayat ini menerangkan bahwa waktu Isa as datang kepada kaumnya membawa keterangan dan bukti-bukti kerasulannya. Ia berkata, “Wahai kaumku, aku adalah Rasul Allah yang diutus kepada kamu sekalian menyampaikan agama Allah yang memimpin manusia kepada jalan kebahagiaan, yaitu berupa HIKMAH, pokok-pokok agama Allah pada umumnya, seperti ketauhidan, kepercayaan akan adanya Hari Kiamat, membenarkan kitab-kitab yang telah turun sebelumnya, dan memberikan pula kedatangan Rasul-rasul sebelumnya. Aku bertugas pula untuk menyesuaikan dan menjelaskan persoalan yang diperselisihkan kaum Musa dahulu, mengenai hukum-hukum agama Sebagaimana diketahui, Nabi Isa as. menghalalkan yang dihalalkan Taurat, dan mengharamkan apa yang diharamkannya, dan menjelaskan yang baik terhadap perbedaan-perbedaan pendapat tentang urusan agama yang terjadi di kalangan Bani Israel. Selanjutnya Isa memerintahkan agar BERTAKWA KEPADA ALLAH dan mengikuti perintah perintah Nya, serta MENAATI seruan yang disampaikannya karena semua yang disampaikannya itu berupa agama Allah. Kemudian dinyatakannya: “Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu semua, Dialah yang menciptakan semua makhluk, menjaga kelangsungan hidupnya dan Dia pulalah yang menyediakan segala keperluan untuk kelangsungan hidupnya. Karena itu, sembahlah Dia tanpa mempersekutukannya dengan yang lain. Itulah jalan yang lurus yang dapat menyampaikan kamu kepada kebahagiaan hidup abadi di akhirat nanti.

Penjelasan point pertanyaan : Semua nabi Allah memang membawa terang untuk di ikuti. Dan terang yg dimaksud itu adlh Mukjizat dan Kitab yg memberikan pnjelasan. Perhatikan surat 3:184 dibawah ini:

“Jika mereka mndustkanmu (hai Muhammad), ssungguhnya telah didustakan juga rasul2 sebelum kamu. Mereka (rasul2 itu) mmbawa keterangan2 berupa Zabur (kekuatan/mukjizat) dan Kitab (petunjuk) yg mmberikan pnjelasan yg nyata.”

dan Jelas sekali dlm ayat diatas [QS 43:63] Nabi Isa Menyuruh BERTAQWA kepada Allah saja, dan MENTAATI nya sebagai Rasul.. buka menganggapnya sebagai TUHAN.

6. Isa diberi mujizat dan Rohul Kudus = QS 2:253

Jawab :

Bunyi ayat diatas :

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.[QS 2:253]

penejelasan tafsir :

lihat : http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=13&SuratKe=2#Top

Penjelasan :

disini missionaris kristen ingin menyamakan ayat Alquran dengan konsep ketuhanan mereka, dimana pada ayat tersebut Disebutkan kalimat “Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus”.

Ruhul kudus dalam konsep kristinani sangat berbeda dengan Ruhul kudus dalam konteks Islam, orang kisten mempercayai ruhul qudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia.

sedangkan dalam Islam Ruhul Qudus menandakan cara/nama lain untuk merujuk kepada Malaikat Jibril a.s., (yang sudah diketahui sebagai ketua kepada seluruh para Malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada semua Rasul dan Nabi. Ruhul Qudus juga merupakan Malaikat yang menyampaikan Pemberitahuan kepada Maryam (ibu Nabi Isa) dan juga menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad dalam Gua Hira, Makkah. lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Jibril

Rohul kudus itu adalah Malaikat Allah, yaitu Jibril sebagaimana firman Allah :

Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (Surat 16: An- Nahl ayat 102)

Dan memang malaikat Jibril ini memiliki kekuatan yg sangat kuat, [Qs 53:5] dan menjadi Pemimpin para malaikat-malaikat, [Qs 81:19-21]. Lebih lanjut lagi, bukan hanya Isa saja yg diperkuat Jibril, Muhammad pun juga diperkuat oleh Jibril,[QS 2:97]. Bahkan Muhammad lebih istimewa lagi, beliau pernah melihat Jibril dlm bentuk yg sesungguhnya waktu di Muntaha,[Qs 81:23] dan [Qs 53:13-14].

7. Isa mengatakan perkataan yang benar = QS 19:24

Jawab :

Arti sesungguhnya :

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. [QS 19:24]

Tidak ada perkataan nabi Isa dalam ayat ini..

8. Isa menyembuhkan orang buta sejak lahir = QS 3:49

Jawab :

Mukjizat nabi Isa itu tidak lebih hebat/sama saja dgn mukjizat nabi2 lainnya. Karena pada dasarnya semua mukjizat nabi itu memang berbeda2.

* Musa bisa membelah lautan, 26:63. Apakah Isa bisa membelah lautan?!

* Sulaiman bisa memerintah Jin, 32:13-14. Apakah Isa bisa memerintah Jin?!

* Sulaiman bisa mengerti bahasa hewan, 27:18-19. Apakah Isa bisa mngerti bahasa hewan?!

9. Isa menghidupkan orang mati dari kubur = QS 5:110

Jawab : :

Bukan hanya Isa, Ibrahim jg bisa menghidupkan kembali burung yg telah mati terpotong2, 2:260. Uzair dan Pemuda Goa Al kahfi lebih hebat lagi, mereka bisa hidup kembali stelah mati TANPA adanya perantara “sentuhan” seorg nabi, 2:259 dan 18:19-25.

10. Isa terkemuka di dunia dan akherat = QS 3:45

Jawab :

untuk penejelasan lebih lanjut tentang pembahasan QS Ali Imran 3:45 Lihat : http://stoppemurtadan.blogspot.com/2010/07/pembahasan-ali-imran-45-47.html

Bukan hanya Isa, Ibrahim pun juga org terkemuka di Akhirat, 2:130. Bahkan nabi Muhammad lebih istimewa lagi, karena bisa memberikan Syafaat atas izin Allah 2:109. Mengenai Isa yg dikatakan dekat dgn Allah, itu bukan hanya Isa saja. Allah juga dekat sama orang2 beriman lainnya, yaitu orang2 yg senantiasa mencari keridhoan Allah. Surat 2:186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku…”

11. Isa adalah satu-satunya Imam Mahdi = Hadis Ibnu Majah

jawab :

tidak jelas hadist isi hadist, dan hal berapa y,,? hadist karangan misionaris x

penjelasan Imam Mahdi lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Mahdi

12. Isa mati dan bangkit ke surga = QS 3:45

Jawab :

penjelasan lihat jawaban no 10.

dasar misionaris pertanyaan di bolak balik..

13. Isa lahir, mati dan dihidupkan kembali = QS 19:33

Jawab :

penjelasan tafsir Alazhar :

Maka keselamatanlah atas dinku dihari aku dilahirkan.” (pangkal ayat 33).

Janganlah sampai kekurangan suatu apa hendaknya, karena lahirku ganjil, lain dari yang lain.

?? ?????? ???????

“Dan di hari aku mati,” kelak jangan sampai menjadi fitnah.

?? ?????? ???????? ??????

“Dan di han aku akan dibangkitkan hidup kembali.” (ujung ayat 33).

Yaitu di hari akhirat kelak. Karena tiap-tiap makhluk Allah akan dihidupkan kembali, kehidupan yang kekal di hari kiamat. Sedangkan kiamat itu sendiri artinya ialah bangun. Maka Nabi Isa Almasih memohonkan kepada Tuhan agar dia selamat dalam tiga pergantian hidup itu:

(1) di hari dia mulai terbuka mata menghadapi hidup di dunia.

(2) di alam kubur selepas maut, yang dinamai juga Alam Barzakh

(3) di hari kiamat seketika dibangkitkan kembali.

Sekianlah perkataan Isa Almasih yang masih dalam buaian ibunya itu. Sesudah selesai bercakap itu dia pun menyusu, kembali seperti biasa anak kecil. Demikian menurut riwayat dari al-Kalbi.

penjelasan point pertanyaan:

Bukan hanya Isa, Nabi Yahya juga lahir, mati dan dihidupkan kembali, 19/12-15. Pada dasarnya semua orang yg mati oleh Allah akan dibangkitkan kembali, 75/3-4.

Ayat tersebut membuktikan bahwa YESUS BUKAN TUHAN sebagaimana yang diyakini umat kristiani, masak sih tuhan dilahirkan, kemudian meninggal dan hidup kembali sama dengan manusia biasa

14. Isa akan diimani oleh semua ahli kitab = QS 4:159

Jawab :

Sebuah fakta teramat lucu melihat Kristen menyodorkan ayat ini untuk meyakinkan kita bhwa ajaran TRINITAS adlh benar dgn bukti para Ahli kitab akan beriman kpadanya (Isa) sbelum kematiannya. Mereka tidak sadar bahwa ayat ini justru menyindir para Ahli kitab.

Yaitu, mereka semua (Ahli kitab) baru akan beriman (percaya) mengakui bahwa Isa adlh nabi Allah melainkan sebelum kematiannya. Singkatnya, mereka baru akan mau beriman JIKA menjelang mati saja. Hal ini tak ubahnya orang kafir ternama sebelum mereka, yaitu Fir’aun. Firaun baru beriman kepada Musa melainkan sebelum kematiannya.

15. Isa itu hakim yang adil pada akhir zaman = Hadis sahih muslim

Jawab :

pertanyaan ini sudah dijawab oleh seorang muallaf kristen terkenal H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) , dalam bukunya PENDETA MENGHUJAT MUALLAF MERALAT

untuk penjelasan lebih lanjut lihat : http://www.oocities.com/thechoice_05/islammenjawab9.htm

16. Isa itu Yang Awal dan Yang Akhir = QS 57:3

Jawab :

lengkapnya mari kita lihat terjemahan Alquran QS 57:1-3

“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.[1]

Kepunyaan-Nya lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.[2]

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.[3]“[QS 57:1-3]

Hehe.. Pembodohan lagi..

Jelas Isi Ayat tersebut BUKAN PERKATAAN ISA melainkan PERKATAAN ALLAH

17. hanya Isa yang sedari bayi tidak disentuh setan = Hadis Bukhari no 1493

Jawab :

saya belum membaca hadis yg dimaksud..

18. Isa langsung berfirman tanpa perantara malaikat = QS 19:29-32

Jawab :

Tejermahan surah 19:29-32

maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”

Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini HAMBA ALLAH, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku SEORANG NABI.

dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) SHALAT dan (menunaikan) ZAKAT selama aku hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.[QS 19:29-32]

itulah salah satu mukzizat nabi Isa dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia SEORANG NABI yang diutus untuk bani Israel

Dari perkataan Isa pada ayat diatas Jelas sekali SANGAT BERTOLAK BELAKANG DENGAN KETUHANAN YESUS.. gimana juga mereka menghubungkan dengan konsep ketuhanan yesus.. Sangat Aneh

19: Isa diperkuat oleh Rohul Kudus = QS 2:87

Jawab :

lihat penjelasan no. 6

20. Isa adalah Rahmat dari Allah dan petanda bagi manusia = QS 19:21

Jawab :

Jibril berkata: “Demikianlah. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”[QS 19:21]

Penjelasan Tafsir lihat : http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-Maryam/Surat_maryam-ayat-16-21.htm

Semua nabi adlh rahmat dariNya, agar kita manusia tdak tersesat di dlm khidupan, 7:35. Dan perlu diketahui, Isa ini hanyalah nabi untuk masyarakat bangsa Bani Israil saja, beliau jika memanggil umatnya selalu dgn panggilan, “Hai Bani Israil” . Berbeda dengan Muhammad, walaupun Muhammad terlahir di Arab, tetapi Muhammad adlh nabi terakhir untuk seluruh bangsa. Makanya beliau jika memanggil umatnya tdak pernah ada kalimat, “Hai bangsa Arab” yang ada malah beliau memanggil umatnya dgn panggilan, “Hai Manusia”, “Hai Ahli Kitab”, “Hai orang2 beriman”. Hal ini dapat dibuktikan dgn melihat surat 3:49, 5:72, 43:59, untuk Isa. Dan surat 7:158, 3:98-100, 34:28 untuk Muhammad.

21. Isa adalah suci = QS 19:19-21

penjelasan Tafsir Alquran :

Malaikat Jibril berkata untuk menenteramkan hati Maryam dan menghilangkan kecurigaannya seraya berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan dari Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki YANG SUCI DARI SEGALA MACAM NODA DAN CELAAN”. Malaikat Jibril menyebutkan bahwa dia sendiri yang akan memberikan anak laki-laki itu, karena ia diperintahkan oleh Allah Taala untuk meniupkan roh ke dalam tubuh Maryam.

22. Isa memiliki pengetahuan Ghaib = QS 3:49

Jawab :

Baca lagi ayat itu, Isa hanya mengetahui apa yg tersimpan dlm rumah2 umatnya (umatnya saat itu). Jadi, bukan mengetahui hal-hal gaib skala besar. Terbukti, Isa tidak tahu apa yg terjadi dgn umatnya setelah sepeninggalannya, surat 5/117:

“… dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”[QS 5:117]
Wallahualam bi shawab

————————————————————

dari Pertanyaan2 ditopik diskusi ini terbukti sekali para misionaris kristiani terlalu mengagung2kan nabi Isa dan sebaliknya merendahkan nabi Muhammad SAW

mungkin teman2 bisa menjawab pertanyaan berikutnya yang belum sempat saya jawab..

sedikit penjelasan saya tentang kelebihan Nabi Muhammad SAW dibandingkan Nabi Isa AS

KELEBIHAN MUKZIZAT NABI ISA. AS DENGAN NABI MUHAMMAD. SAW

MUKZIZAT NABI ISA. AS :

1.Lahir tanpa adanya seorang ayah

2.Dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel

3.Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi

4.Menyembuhkan orang buta

5.Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung

6.Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak

7.Menghidupkan kembali orang yang telah mati

8.Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun

9.Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung

10.Diangkat dari bumi ke langit ketika penguasa Roma dan Bani Israel yang zalim berusaha menyalibnya

MUKZIZAT NABI MUHAMMAD :

Sebelum dan sesudah kelahiran :

1.Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.

2.Runtuhan empat belas anjung Dewan Kisra Parsi,

3.Padamnya api yang disembah penganut Agama Majusi,

4.Robohnya tempat ibadah di sekitar Tasik Sawah.

5.Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.

6.Keluarnya cahaya dari faraj Aminah yang menerangi istana negeri Syam.

7.Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.

8. Lahir dengan tali pusar sudah terputus.

Balita dan kanak-kanak

9.Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.

10.Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.

11.Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”

12.Ketika Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diIsra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.

13.Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.

Remaja

14.Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.

15.Tanah yang dilalui oleh unta Muhammad diperpendek jaraknya oleh Jibril, sebelah sisi kanan dijaga oleh Israfil dan sisi kirinya dijaga oleh Mikail kemudian mendung menaunginya.

Mukjizat

16.Berikut adalah mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika ia berusia 40 tahun. Abu Sa’ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Kitabu Syarafil Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi saw. telah dianugerahi TIGA RIBU MUKJIZAT DAN KEKHUSUSAN. Sedangkan didalam Al-Quran itu sendiri terdapat SEKITAR ENAM PULUH RIBU MUKJIZAT.

Fisik

17.Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.

18.Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.

19.Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.

20.Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum, jika Muhammad berjabat tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari ditangan orang tersebut.

21.Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pada Perang Hunain.

22.Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.

23.Muhammad sanggup merubuhkan Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid, seorang pendekar pegulat kekar Kota Mekkah, hanya dengan dorongan saja.

Do’a

24.Mendo’akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah mereka berkata kasar kepada Muhammad.

25.Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.

26.Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.

27.Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.

28.Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.

Kharisma dan kewibawaan

29.Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahm lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.

30.Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.

31.Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.

32.Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.

Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh

33.Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan

34.Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.

35.Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang salat.

36.Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir. Keluarnya beliau melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk membunuhnya.

37.Melemparkan segenggam tanah ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan pada Perang Hunain.

Fenomena Alam

38.Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah dan Madinah, dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.

39.Menurunkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami musim kemarau.

40.Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.

41.Menahan matahari tenggelam.

42.Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.

43.Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan Abu Bakar pada saat hijrah.

Makanan dan minuman

44.Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.

45.Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.

46.Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.

47.Roti sedikit cukup untuk orang banyak.

48.Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.

49.Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.

50.Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.

51.Ikan al Anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.

52.Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.

53.Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.

54.Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis.

55.Mengeluarkan air dari sumur yang ada ditengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat itu masih menjadi musuhnya.

56.Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.

57.Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah dan Muhammad.

58.Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit orang Urainah.

Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati

59.Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.

60.Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.

61.Persaksian seekor srigala, biawak dan kadal terhadap kerasulan Muhammad.

62.Seekor kijang berbicara kepada Muhammad.

63.Berbicara dengan beberapa ekor unta.

64.Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.

65.Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.

66.Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.

67.Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.

68.Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu’man sebagai obor penerang jalannya pulang.

69.Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang dusun (Arab Badui).

70.Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada suatu perjalanan.

71.Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.

72.Permadani yang besaksi atas kerasulan Muhammad atas permintaan Malik bin as-Sayf.

73.Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.

74.Batu, pohon dan gunung memberi salam kepada Muhammad.

75.Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.

76.Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan Ikrimah bin Abu Jahal.

77.Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.

78.Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.

79.Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.

80.Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.

81.Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.

82.Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.

Menyembuhkan

83.Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.

84.Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.

85.Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.

86.Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam Perang Khaibar.

87.Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Hira (dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur) dari pengejaran penduduk Mekah.

88.Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan ludahnya.

89.Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.

90.Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.

91.Menyembuhkan mata ayah Fudayk yang putih semua dan buta.

92.Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.

93.Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.

94.Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu’adz bin Afra’ dengan tongkatnya.

95.Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis menampar Muhammad.

96.Menyembuhkan putri raja yg cacat tanpa tangan & kaki.

97.Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma’bad.

Menghidupkan orang mati

98.Menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya.

Hal ghaib dan ru’yah

99.Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.

100.Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.

101.Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.

102.Sanggup melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.

103.Sanggup mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.

104.Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.

105.Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.

106.Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.

107.Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.

108.Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.

109.Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.

110.Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan dengan Mua’wiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai tentara Yazid, anak lelaki Mua’wiyyah disebuah Padang Karbala.

111.Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.

Mukjizat terbesar

112.Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu Mi’raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu malam.

113.Menerima Al-Qur’an sebagai Firman Tuhan.

KELEBIHAN LAIN NABI MUHAMMAD DIBANDINGKAN DENGAN NABI2 SEBELUMNYA :

1. Bersifat Kaffah :

” Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya

sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ( QS Saba 28 )

2. Rahmat Bagi Seluruh Alam :

” Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan menjadi rahmat bagi seluruh

alam .” (QS Al-Anbiya 107)

3. Penutup Para Nabi :

” Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara

kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah

Maha Mengetahui segala sesuatu.” ( QS Al-Ahzab 40 )