Halaman

Kamis, 21 Maret 2013

Mereka Bukan Teroris. Amerikalah dan anteknya yang Teroris


Meskipun berita ini sudah basi yaitu tentang pengemboman dibali / terorisme yang terjadi 10 tahun silam tetapi masih saja hal itu merupakan sebuah kejanggalan jika tidak segera terungkap maka akan menjadikan sesuatu yang lebih mengganjal. Ya, karena islam bukan agama teroris tapi kata "teroris" sendiri adalah tuduhan mereka para yahudi dan amerika cs. kepada dunia islam, bisa dibilang mereka lempar bom sembunyi tangan dan meng-kambing hitamkan umat islam. Dampaknya contohnya : Jaman sekarang ini celana cingkrang, cadar, orang berjenggot adalah ciri teroris padahal jika anda mau tahu motif mereka berpenampilan begitu adalah untuk menunaikan sunah rasulullah ! bukan untuk menjadi seorang penteror apalagi saya tahu mereka itu orang awam yang tidak tahu dengan dunia intelejen.

maka disini kami sampaikan bahwa segala tuduhan itu SALAH !. cobalah anda berpikir jernih orang pakai peci rajin baca qur'an tidak mungkin punya kesibukan ngerakit bomb segala. Jika memang begitu maka tetangganya pasti banyak yang curiga dan mudah saja dilaporkan kepada pihak yang berwajib.  Kalaupun teroris itu bercadar dan berjenggot itu pasti penyamaran orang-orang kafir intelejen yahudi yang berusaha menyusup kedalam organisasi islam secara mulus dan halus tanpa kecurigaan sedikitpun oleh umat islam yang awam ini. Mereka si teroris yahudi dan amerika memang diberi kemampuan oleh Allah otak yang sangat cerdas sehingga mereka bisa membuat apa saja dan teknologi yang canggih canggih, contohnya komputer didepan anda ini sebenarnya adalah penemuan orang yahudi. Namun sayang kepandaian mereka justru membinasakan mereka sendiri karena mereka sombong, tamak dan rakus. Akhirnya dengan berbagai cara mereka ingin menguasai dunia ini dengan kegelapan. Salah satu penghalang mereka yang terbesar adalah dunia kedamaian ini (islam). Maka dengan berbagai cara mereka melakukan berbagai makar yang sangat halus dan lebih lembut daripada rambut yang dibelah tujuh untuk menghancurkan kita semua.

Lalu apa  kaitannya dengan hal tersebut dengan amrozi dan kawan-kawan. Ya, karena amerika telah menganggap bahwa amrozi cs adalah ancaman besar saat itu karena mereka adalah hacker-hacker muslim yang mampu menembus sistem keamanan intelejen amerika. sehingga dengan berbagai cara mereka ingin membinasakan mereka. Lalu bomb bali itu sebenarnya adalah makar CIA sendiri !!!. Dan amrozi cs sebenarnya bukan pelaku tetapi dipaksa mengaku akhirnya karena kebodohan umat islam hari ini tentang agamanya maka tidak ada yang peduli dengan mereka dan malah banyak umat islam awam yang setujui mereka dihukum mati.!!. Setelah mereka bertiga (imam samudra, amrozi, dan mukhlas) di eksekusi maka tak ada yang berusaha mengungkap kejadian yang sebenarnya. Mereka bertiga adalah seorang mujahid cyber. Bukan teroris !. mereka adalah intelejen islam. Mereka saudara kita. mereka korban fitnah dari politik "kambing hitam" bangsa yahudi. Musuh besar islam sepanjang sejarah sampai hari akhir !

untuk lebih jelasnya mari kita simak artikel berikut



Pelaku Bom Bali I Sebenarnya Bukan Orang Indonesia

Sebenarnya, orang-orang yang terlibat dan sudah dihukum dalam kasus bom Bali I adalah korban yang sia-sia. Mereka adalah orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah namun dipaksa untuk mengakui perbuatan yang sebenaranya tidak mereka lakukan. Pelaku dari bom Bali I sebenarnya tidak akan pernah dapat diungkapkan bahkan oleh super cop atau super koplak Indonesia sekalipun, karena pelaku yang sebenarnya adalah bukan orang Indonesia.

Beberapa waktu sebelum meledaknya bom Bali I, Menteri Pertahanan Amerika Serikat pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia adalah tempat yang paling potensial sebagai tempat bersembunyinya teroris. Pernyataan ini langsung dibantah secara keras oleh Presiden RI yang waktu itu dijabat oleh Ibu Megawati Soekarno Putri. Beliau menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah bersahabat dengan teroris. Teroris tidak akan pernah dapat bermukim dengan tenang di Indonesia karena Indonesia tidak akan pernah membiarkan teroris bercokol di tanah air. Demikian kira-kira pernyataan dari Presidean RI waktu itu. Untuk membuktikan bahwa pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu benar, maka Amerika mengirimkan orang-orangnya ke Indonesia untuk meneror bangsa Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Amerika langsung mengirimkan orang-orang CIA ke Indonesia. Tidak tanggung-tanggung pula, CIA melakukan aksi terornya dengan bom yang maha dahsyat di daerah teraman di Indonesia, Bali.

Sejak dulu, seluruh masyarakat Bali selalu bahu-membahu menjaga keamanan di daerahnya. Masyarakat Bali paham bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa adanya pariwisata di daerahnya. Oleh sebab itu mereka selalu menjaga agar Bali harus tetap aman agar pariwisata tetap hidup di daerah mereka. Tiba-tiba sebuah bom yang maha dahsyat yang belum pernah meledak di daerah manapun di Indonesia, meledak di Bali (Ingat lho… bomnya jenis TNT). Sebelumnya bom yang meledak di Indonesia adalah bom jenis rakitan, namun ini jenis TNT yang belum pernah ada di Indonesia. Siapakah pemilik bom jenis ini? Apakah mungkin seorang Imam Samudra atau para tersangka lain memiliki bom jenis ini? Jawabnya jelas mustahil.

BEBERAPA KEJANGGALAN


Jika Imam Samudra adalah benar pelaku bom Bali I maka tidak akan pernah ada manusia sebodoh Imam Samudra yang sepertinya dengan sengaja meninggalkan KTPnya di TKP. Bayangkan jika anda seorang pencuri, mungkinkah anda tinggalkan jejak anda di rumah orang yang anda curi. Apalagi ini jelas jejak yang sangat akurat, KTP. Saya rasa tidak ada orang yang akan melakukan hal sebodoh itu. Jika Imam Samudra adalah seorang teroris maka sudah barang tentu Imam Samudra tak akan melakukan hal seceroboh itu dengan meninggalkan KTPnya di TKP. KTP kan tempatnya di dalam dompet. Mungkinkah KTP terjatuh dari dalam dompet sementara dompetnya tidak?

Salah satu bom meledak tepat di Sari Club yang terletak di Jl. Legian Kuta-Bali. Sari Club adalah Club yang setiap malam selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan manca negara. Jika anda ingin masuk ke Sari Club, maka anda akan diusir oleh security-nya. Kenapa? Karena anda bukan bule, yang boleh masuk ke Sari Club hanya orang bule. Pemilik Sari Club tidak memperbolehkan orang Indonesia memasuki clubnya kecuali jika anda menggandeng orang bule untuk masuk. Mungkinkah Imam Samudra masuk ke Sari Club dan memasang bom di dalamnya? Atau dengan bahasa lain mungkinkah Imam Samudra yang adalah penganut Islam garis keras, menggandeng Bule untuk dapat masuk ke Sari Club kemudian memasang bom di dalamnya? Imposible.

Saya yakin dan percaya Imam Samudra adalah orang Islam yang taat beragama. Tidak mungkin dia memiliki koneksi yang erat dengan manusia bule. Apalagi bawa-bawa bom ke dalam Sari Club. Atau mendapatkan bom dari koneksinya yang adalah orang bule. (Ingat lho… yang punya bom jenis ini cuma orang bule). Saya sependapat dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang menyatakan bahwa pelaku pemboman itu adalah CIA. Tidak mungkin orang Indonesia memiliki bom jenis TNT kala itu. Orang Indonesia kala itu hanya mampu membuat bom rakitan yang ledakannya cuma bisa ngagetin kuda. Tidak mungkin dapat mengejutkan dunia. Jadi jelaslah sudah bahwa para pelaku yang sudah dihukum bukan pelaku yang sebenarnya. Pelaku yang sebenarnya adalah CIA.

Lalu mengapa kepolisian RI menangkap dan menjebloskan Imam Samudra ke dalam penjara? Hal ini dilakukan semata-mata untuk sekedar menyelamatkan muka Indonesia dari pandangan miring internasional. Jika Indonesia tidak dapat mengungkap kasus ini secara cepat, bayangkan, betapa malunya pemerintah kita jika tidak dapat mengungkapkan kasus ini. Untuk itu dicarilah seorang kambing hitam yang paling pantas untuk dituduh sebagai pelaku. Tapi sialnya, pemerintah Indonesia terpengaruh oleh pengaruh Amerika yang sangat kuat bahwa teroris pastilah orang Islam. Maka ditangkaplah Imam Samudra yang kebetulan KTPnya ditemukan di TKP.

Alasan Lain

Tiga hari sebelum meledaknya bom di Bali, salah seorang pejabat Pemerintahan Amerika Serikat menghubungi Perdana Menteri Australia dan memberitahukan bahwa akan ada bom yang meledak di Bali. Pejabat pemerintahan Amerika Serikat itu menyarankan kepada Perdana Menteri Australia agar menarik semua wisatawannya dari Bali. Perdana Menteri Australia menanggapinya sebagai lelucon belaka, maka dia tidak melakukan seperti apa yang disarankan oleh Pejabat Pemerintahan Amerika Serikat tersebut. Beliau sama sekali tidak menarik wisatawannya dari Bali. Lalu bom beneran meledak. Pertanyaan yang timbul, dari mana pejabat pemerintahan Amerika Serikat tersebut mengetahui bahwa akan ada bom yang meledak di Bali?

Akibat dari meledaknya bom tersebut, wisatawan dari Australilah yang paling banyak menjadi korban, hanya 7 orang wisatawan dari Amerika Serikat. Para korban dari Amerika Serikat memang sengaja dikorbankan agar Pemerintah Indonesia tidak mencurigai Amerika Serikat sebagai pelaku peledakan bom tersebut. Kesimpulannya, Amerika adalah pelaku segala teror di muka bumi. Dengan alasan akan membasmi teroris, Amerika lalu melakukan segala aksi teror di muka bumi. Dengan alasan akan membasmi teroris, Amerika lalu membasmi (kalau perlu) seluruh umat Islam dari muka bumi ini. Amerika adalah penjahat dunia.